Minimnya Pemahaman berdampak pada Krisis Lingkungan Hidup
Keywords:
Krisis Ekologi, Antroposentris-Mekanis, Sistemis-OrganisAbstract
Telah tampak kerusakan (lingkungan) di darat dan di laut disebabkan karena ulah tangan jahil manusia, sehingga Allah menumpahkan kepada mereka sebagian dari akibat yang mereka lakukan, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Inilah tesis utama yang mendasari kiris dan bencana lingkungan hidup yang disebabkan oleh kesalahan perilaku manusia. Kesalahan perilaku manusia dipengaruhi karena kesalahan cara pandang atau paradigmaa berpikir manusia yang egoistik dalam memandang alam semesta serta abai terhadap peringatan Tuhan-Nya. Oleh karena itu cara terbaik untuk mengatasi krisis dan bencana lingkungan hidup atau ekologi, dibutuhkan perubahan perilaku, yang hanya bisa terjadi dengan melakukan perubahan paradigmaa berpikir tersebut. Paradigmaaa atau cara berpikir seperti apa yang menyebabkan perilaku manusia bisa merusak lingkungan alam ini?, yakni paradigmaa antroposentrisme, yang memandang manusia sebagai pusat dari segala sesuatu, sedangkan alam dianggap tidak mempunyai nilai intrinsic pada dirinya sendiri selain nilai instrumental ekonomis bagi kepentingan ekonomi manusia. Paradigmaa antroposentrisme inilah yang melahirkan perilaku eksploitatif eksesif yang merusak alam sebagai komoditas ekonomi dan alat pemuas kepentingan manusia. Oleh karena itu diperlukan peninjauan kembali seluruh paradigmaa mengenai hakikat alam semesta yang telah sedemikian mendominasi sepanjang sejarah filsafat - ilmu pengetahuan. Solusi yang ditawarkan sejalan dengan itu adalah perubahan radikal pradigma kita dari antroposentrisme menjadi biosentrisme, atau bahkan ekosentrisme, yang mamandang alam sebagai sama pentignya karena mempunyai nilai intrinsic pada dirinya sendiri baik kehidupan manusia maupun kehidupan makhluk hidup pada umumnya yang harus dihormati dan dijaga kelestariannya.
Downloads
References
Qur’an, Surat Ar-Rum ayat 41
Keraf, Sonny Filsafat Lingkungan Hidup: Alam sebagai Sebuah Sistem Kehidupan, bersama Fritjof Capra, 2014, Kanisius, Yogyakarta.
Amirullah, Krisis Ekologi: Problematika Sains Modern (Lentera, Vol. XVIII, No.1, Juni 2015).
Capra, Fritjof, Jaring-jaring Kehidupan: Visi Baru Epistemologi Kehidupan, diterjemahkan oleh Saut Pasaribu, Yogyakarta: Fajar Pustaka, 2001
----------------, Tirik Balik Peradaban: Sains, Masyarakat, dan Kebangkitan Budaya. Diterjemahkan oleh Thoyibi, Yogyakarta, Jejak, 2007
----------------, The Hidden Connection: Strategi Sistemik Melawan Kapitalisme Baru, diterjemahkan oleh Andya Primanda, Yogyakarta, Jalasutra, 2017
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2023 FaizinAuthors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).