Analisis Pemanfaatan Ruang Sempadan Sungai (Studi Kasus: Sungai Kali Bekasi, Kota Bekasi)

Abstract

Pengembangan pemanfaatan ruang sempadan Sungai Bekasi untuk kawasan pemukiman dengan kepadatan tinggi, bangunan perdagangan jasa. Sedangkan ketentuan dalam rencana pola tata ruang pada Rencana Detail Tata Ruang Kota Bekasi Tahun 2015 – 2035 menyebutkan bahwa sempadan sungai Kali Bekasi merupakan zona perlindungan lokal dengan garis sempadan sungai (GSS) sepanjang 37 meter. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 28/PRT/M/2015 tentang Penetapan Garis Batas Sungai dan Garis Batas Danau, menyatakan bahwa apabila hasil penelitian terdapat bangunan di sempadan sungai maka bangunan tersebut dinyatakan berstatus quo dan secara bertahap harus ditegakkan guna mengembalikan fungsi sempadan sungai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketidaksesuaian pemanfaatan ruang dan dampak pemanfaatan ruang di sempadan Sungai Bekasi. Metode yang digunakan adalah metode analisis spasial Sistem Informasi Geospasial (GIS) untuk menganalisis kesesuaian spasial sempadan sungai Kali Bekasi, dan metode analisis SWOT untuk strategi pemanfaatan ruang sempadan sungai Kali Bekasi. Dari hasil analisis diketahui indikasi pelanggaran pemanfaatan ruang sempadan Sungai Bekasi tertinggi terdapat pada segmen 3 sebesar 35,90% dengan jumlah bangunan sebanyak 326 bangunan, pelanggaran terendah terdapat pada segmen 2 sebesar 21,65% dengan sebanyak 188 gedung dan segmen 1 sebesar 29,50% dengan total 195 gedung. Bangunan yang terindikasi pelanggaran sebagian besar merupakan bangunan yang tidak memiliki izin mendirikan bangunan. Solusi yang diperoleh berdasarkan analisis matriks IFAS dan EFAS dan berdasarkan hasil diagram SWOT diketahui bahwa posisi strategi berada pada kuadran I yang artinya strategi yang paling direkomendasikan adalah Strategi S-O. yaitu strategi yang memaksimalkan faktor kekuatan dan faktor peluang sehingga dihasilkan 4 strategi.