Sepak Bola Indonesia dalam Perspektif Komodifikasi Budaya Populer

Authors

  • Fadli Muhammad Athalarik Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Indonesia
  • Udi Rusadi Universitas Sahid Jakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v7i3.10659

Keywords:

Sepak Bola, Industri, Komodifikasi

Abstract

Sepakbola Indonesia kini menjadi sebuah industri yang cukup dinikmati oleh sebagian besar pihak, baik dari atas yakni investor atau pengusaha, dari tengah seperti pemain, pelatih, manajemen, sampai dari bawah dari kalangan suporter. Namun salah satu hal yang harus disadari ialah saat sebuah oalh raga menjadi industri, maka sebagian entitas yang berada dalam industri tersebut bisa dikomodifikasikan menjadi suatu hal yang bernilai, sehingga terjadi transaksi dalam industri tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana representasi komodifikasi budaya populer dalam sepak bola nasional saat ini. Data yang peneliti gunakan ialah data sekunder yang berasal dari Kajian Literature serta Dokumentasi berupa video dari kanal Youtube dan Pemberitaan Media Online dan Media Sosial. Hasil penelitian ini ialah peneliti menemukan beberapa perspektif dalam melihat komodifikasi ini, yaitu penetuan harga tiket pertandingan, pengelolaan hak siar kompetisi, serta pemain, klub, dan kompetisi yang dikomodifikasikan. dalam tiga aspek tersebut peneliti menilai bahwa industri sepak bola saat ini secara nilai pasar sudah melambung tinggi seiring dengan tingginya antusiasme suporter dari klub-klub nasional.

References

Ariandi, R. (2022, July 14). PT LIB Akui Persija dan Persib Ratingnya Paling Bagus sehingga Banyak Main Malam.

Cloe, M. (2022, June 10). 10 Masalah Sepakbola Indonesia yang Membuatnya Sulit Berkembang. Retrieved from 301 Binary Options:

CNN Indonesia. (2022, April 8). Kenapa Liga 1 Tak Bisa Terapkan Bursa Transfer Modern? Retrieved from CNN Indonesia:

Crossman, A. (2019, December 09). Sociological Definition of Popular Culture.

Herjoko, R. (2022, August 5). Perbandingan Harga Tiket Liga 1 dengan Kompetisi Lain di ASEAN, Siapa Paling Mahal?

Muktiyo, W. (2015). Komodifikasi Budaya dalam Konstruksi Realitas Media Massa. MIMBAR, Vol. 31, No. 1, 113-122.

Nugroho, N. (2020, January 4). Fenomena Jual Beli Klub dan Lisensi di Liga Indonesia, Langgar Aturan FIFA? Retrieved from Bola Sport:

Nurikhsani, G. (2022, July 26). 10 Pemain Lokal dengan Market Value Tertinggi di BRI Liga 1 2022 / 2023. Retrieved from Bola.com:

Pratama, I. F. (2022, July 2). PSM Makassar Sukses di Piala AFC, Level Liga 1 Meroket di Rangking Kompetisi Asia! Retrieved from Indosport.com:

Pratama, I. S. (2022, August 4). Harus Rela Lepas Zona Nyaman, Segini Perbedaan Gaji Pemain Abroad dan Liga 1.

Pratiwi, M. (2022, February 12). Fenomena Artis Beli Club Bola, Raffi Ahmad, Gading Marten hingga Prilly Latuconsina.

Priyono, B. (2012). Pengembangan Pembangunan Industri Keolahragaan Berdasarkan Pendekatan Pengaturan Manajemen Pengelolaan Kegiatan Olahraga. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Volume 2 Edisi 2, 112-123.

Subagja, I. (2020, August 5). Hitung-hitungan Harga Siaran Liga Indonesia vs Liga Inggris, Siapa Lebih Mahal? Retrieved from Kumparan Bola:

Sulistiyono. (2011). Upaya Membangun Industri Sepakbola di Indonesia. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Volume 1 Edisi 1, 76-82.

Syarifudin, T. (2023, Mei 26). Tiket Home PSS Sleman Musim Lalu Termurah dari Tim Liga 1 Lainnya, Ini Rinciannya.

Yaksa, M. A. (2022, July 23). PT LIB Bagi-Bagi Hak Komersial ke 18 Klub BRI Liga 1 Rp550 Juta Sebulan.

Downloads

Published

12-11-2023

How to Cite

Athalarik, F. M., & Rusadi, U. (2023). Sepak Bola Indonesia dalam Perspektif Komodifikasi Budaya Populer. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(3), 25476–25487. https://doi.org/10.31004/jptam.v7i3.10659

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check