Gambaran Klinis Epilepsi pada Anak di Instalasi Rawat Jalan RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes kupang

Authors

  • Wylie Medwin Lulan Puskesmas Eilogo, Indonesia
  • Maria Kurniati Ester Payong Puskesmas Batakte, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v8i1.12666

Keywords:

Epilepsi Anak, EEG, CT-Scan

Abstract

Epilepsi merupakan suatu keadaan yang ditandai adanya bangkitan yang terjadi secara berulang akibat terganggunya fungsi otak yang disebabkan oleh muatan listrik yang abnormal pada neuron neuron otak. Epilepsi merupakan salah satu penyebab penyakit di bidang saraf anak terbanyak yang dapat berdampak pada proses pembelajaran, tumbuh dan kembang serta kualitas hidup anak. Belum ada data penelitian mengenai gambaran klinis epilepsi pada anak di RSUD. Prof. DR. W.Z. Johannes Kupang. Hal tersebut menjadi pertimbangan dilakukannya penelitian ini. Tujuan penelitian untuk mengetahui insidensi, karakter klinis, gambaran EEG dan pencitraan pasien epilepsi di Instalasi Rawat Jalan RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang selama periode Januari 2022 hingga Desember 2022. Desain penelitian deskriptif retrospektif dengan data yang diambil dari rekam medik pasien yang didiagnosis sebagai epilepsi di Instalasi Rawat jalan RSUD Prof. Dr. W.Z. Johanes Kupang selama periode Januari 2022 hingga Desember 2022. Pada 247 kunjungan pasien epilepsi didapatkan 39 pasien dengan data rekam medik yang lengkap. Pasien paling banyak anak perempuan dengan perbandingan 20:19. Berdasarkan status gizi, sebagian besar pasien dalam penelitian ini memiliki status gizi baik (61,54%). Usia kelompok pasien terbanyak pada onset pertama kali adalah usia kelompok diatas lima tahun dengan rata-rata usia pada saat onset adalah pada usia delapan tahun. Jenis Onset bangkitan terbanyak adalah Onset bangkitan umum (92,31%). Pasien yang memiliki riwayat kejang demam sebanyak 5 pasien (13,82%). 23 pasien dilakukan pemeriksaan EEG dengan ditemukan gambaran abnormal pada 78,26% dari hasil pemeriksaan tersebut. 10 pasien dilakukan pemeriksaan CT-Scan dan ditemukan kelainan pada 80% dari hasil pemeriksaan tersebut. Mayoritas pasien mendapatkan monoterapi dengan asam valproat (61,53%) , disusul dengan monoterapi dengan fenitoin (17,95%). Jumlah pasien anak berjenis kelamin perempuan dibanding laki-laki hampir sama banyaknya dengan rasio 20:19. Kelompok usia pasien dengan terbanyak adalah kelompok usia di atas lima tahun. Rata-rata usia pasien pada saat serangan pertama kali adalah delapan tahun. Sebagian besar pasien berstatus gizi baik. Sebagian besar pasien tidak memiliki riwayat kejang demam sebelumnya Tipe kejang paling sering adalah tipe kejang umum. Hasil abnormal didapatkan pada sebagian besar pasien yang melakukan pemeriksaan CT Scan. Hasil abnormal didapatkan pada sebagian besar pasien yang melakukan pemeriksaan EEG. Penggunaan OAE terbanyak adalah monoterapi dengan asam valproat.

References

Fisher RS, Acevedo C, Arzimanoglou A, Bogacz A, Cross JH, Elger CE, et al. ILAE Official Report: A practical clinical definition of epilepsy. Epilepsia. 2014 Apr 14;55(4):475–82.

Jan MMS. Assessment of the utility of paediatric electroencephalography. Seizure. 2002;11(2):99–103.

Ngurah IG, Suwarba M. Insidens dan karakteristik klinis epilepsi pada anak. 2011;13(2).

Wishwadewa WN, Mangunatmadja I, Said M, Firmansyah A, Soedjatmiko, S, Tridjaja B. Kualitas Hidup Anak Epilepsi dan Faktor–Faktor yang Mempengaruhi di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM Jakarta. Sari Pediatri. 2016;10(4):272.

Megiddo I, Colson A, Chisholm D, Dua T, Nandi A, Laxminarayan R. Health and economic benefits of public financing of epilepsy treatment in India: An agent-based simulation model. Epilepsia. 2016;57(3):464–74.

Harsono; Endang, K; Suryani G. Pedoman tata laksana epilepsi. 2006;62(3):1–43.

Kotsopoulos IAW, Van?Merode T, Kessels FGH, De?Krom MCTFM, Knottnerus JA. Systematic Review and Meta-analysis of Incidence Studies of Epilepsy and Unprovoked Seizures. Epilepsia. 2002 Nov 8;43(11):1402–9.

Schiariti V, Farrell K, Houbé JS, Lisonkova S. Period Prevalence of Epilepsy in Children in BC: A Population-Based Study. Vol. 36, J. Neurol. Sci. 2009.

Jongruk P, Wiwattanadittakul N, Katanyuwong K, Sanguansermsri C. Risk factors of epilepsy in children with complex febrile seizures: A retrospective cohort study. Pediatrics International. 2022;64(1):0–3.

Pavlidou E, Panteliadis C. Prognostic factors for subsequent epilepsy in children with febrile seizures. Epilepsia. 2013;54(12):2101–7.

Neligan A, Bell GS, Giavasi C, Johnson AL, Goodridge DM, Shorvon SD, et al. Long-term risk of developing epilepsy after febrile seizures: A prospective cohort study. Neurology. 2012;78(15):1166–70.

Park KJ, Kim MJ, Yum MS, Ko TS, Kim HW. Clinical and neuropsychological characteristics of children with epilepsy and attention-deficit/hyperactivity disorder. Seizure. 2021;91(December 2020):325–31.

Betting LE, Mory SB, Lopes-Cendes I, Li LM, Guerreiro MM, Guerreiro CAM, et al. EEG Features in Idiopathic Generalized Epilepsy: Clues to Diagnosis. Epilepsia. 2006 Mar;47(3):523–8.

Wirrell EC. Prognostic Significance of Interictal Epileptiform Discharges in Newly Diagnosed Seizure Disorders. Journal of Clinical Neurophysiology. 2010 Aug;27(4):239–48.

Roy T, Pandit A. Neuroimaging in epilepsy. Ann Indian Acad Neurol. 2011;14(2):78.

Kuzniecky RI. Neuroimaging in Pediatric Epilepsy. Epilepsia. 1996 Feb 5;37(s1).

Kementrian Kesehatan. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Epilepsi Pada Anak. 2017;

Albsoul-Younes A, Gharaibeh L, Murtaja AA, Masri A, Alabbadi I, Al-Qudah AA. Patterns of antiepileptic drugs use in epileptic pediatric patients in Jordan. Neurosciences. 2016;21(3):264–7.

Downloads

Published

11-01-2024

How to Cite

Lulan, W. M., & Payong, M. K. E. (2024). Gambaran Klinis Epilepsi pada Anak di Instalasi Rawat Jalan RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes kupang . Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(1), 1889–1894. https://doi.org/10.31004/jptam.v8i1.12666

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check