Komunikasi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus

Authors

  • Dinda Qurrota Limbong Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Indonesia
  • Sri Maharani Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Indonesia
  • Usiono Usiono Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v8i1.12818

Keywords:

Komunikasi, Pendidikan, Anak Berkebutuhan Khusus

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperjelas komunikasi pendidikan pada anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini menggunakan metode tinjauan literatur atau literatur review. Tinjauan literatur adalah desain penelitian yang mengumpulkan sumber data tentang suatu topik. Tujuan dari tinjauan literatur adalah untuk mendeskripsikan isi utama informasi yang diperoleh. Tinjauan pustaka merupakan tahap penelitian yang diawali dengan pengumpulan, pembahasan, dan kesimpulan karya ilmiah. Sumber data penelitian adalah artikel dari jurnal nasional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi pada hakikatnya adalah suatu proses. Yang dimaksud dengan proses adalah komunikasi yang terus-menerus melewati tahapan-tahapan tertentu. Proses komunikasi merupakan proses dua arah dimana pengirim dan penerima saling mempengaruhi. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan, dan tujuan pendidikan nasional adalah agar peserta didik beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri, serta menumbuhkan potensi diri untuk menjadi demokratis. dan manusia yang bertanggung jawab. Bangsa. Semua madrasah selalu berusaha untuk mencapai tujuan tersebut. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memerlukan perlakuan khusus terkait dengan kebutuhan khusus yang dimilikinya. Anak berkebutuhan khusus kini menjadi konsep baru bagi masyarakat perkotaan. Setelah Anda memahami lebih jauh mengenai pengertian “anak berkebutuhan khusus”, istilah tersebut rasanya sudah tidak asing lagi. Di Indonesia, kata ini populer bersamaan dengan kata “anak istimewa”. Hingga saat ini masyarakat masih memberikan perhatian khusus terhadap anak berkebutuhan khusus, yang mana masyarakat menggolongkannya sebagai gangguan perkembangan pervasif atau gangguan spektrum autisme.

References

Abidin Zainal Yusuf. 2015. Manajemen Komunikasi, Filosofi, Konsep dan Aplikasi. Bandung.

fadhli. 2010. anak berkebutuhan khusus. bandung.

jamila. K.A. Muhammad. 2015. Special Education For Children?: Panduan Pendidikan khusus anak-anak dengan keturunan dan disibilitas. Jakarta.

Kemendikbud. 2013. Kerangka Dasar Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar.

purnama. 2010. anak berkebutuhan khusus. Jakarta.

Purnama Dian. 2010. Cermat Memilih Sekolah yang tepat. Jakarta. sistem pendidikan nasional. n.d.

suprato. 2016. konsep-konsep komunikasi. bandung.

Susanto Ahmad. 2015. Bimbingan Konseling Islam di Taman Kanak-Kanak. Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003.

Downloads

Published

14-01-2024

How to Cite

Limbong, D. Q., Maharani, S., & Usiono, U. (2024). Komunikasi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(1), 2902–2907. https://doi.org/10.31004/jptam.v8i1.12818

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check