Makna Representasi Gangguan Kepribadian Anti Sosial

Authors

  • Tiara Friska Mauliana Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Indonesia
  • Ocha Meydiana Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Indonesia
  • Erwan Efendi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Indonesia
  • Esa Prasetyo Wiratno Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Indonesia
  • Zahra Wulandari Sinuhaji Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v8i1.13077

Keywords:

Anti Sosial, Gangguan, Kepribadian

Abstract

Gangguan kepribadian anti sosial, juga dikenal sebagai psikopati atau sociopathy, menunjukkan gejala-gejala seperti ketidakpedulian terhadap perasaan orang lain, kurangnya rasa bersalah atas tindakan melanggar hukum, serta kecenderungan untuk berbohong dan manipulasi. Representasi dari gangguan ini membantu menggambarkan kompleksitas kondisi tersebut, sekaligus memberikan wawasan tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya. Pada penelitian ini menggunkan metode kualitatif. Penelitian kualitatif sebagai suatu penyelidikan mendalam terhadap fenomena dalam konteks alamiahnya. Ia menekankan pentingnya konteks dan situasi nyata dalam memahami kompleksitas suatu fenomena. Meskipun banyak penelitian telah dilakukan tentang gangguan kepribadian ini, masih terdapat kebutuhan untuk mendalami makna representasi dari perspektif individu yang mengalami gangguan kepribadian anti sosial. Individu yang mengalami gangguan kepribadian anti-sosial cenderung memiliki pola pikir dan perilaku yang bertentangan dengan norma sosial dan hak-hak orang lain.

References

Fadilah, R. (2021). Analisis Kasus Gangguan Kepribadian Narsistik Dan Perilaku Kriminalitas Antisosial Pada Pria Di Lapas Kota X. Jurnal Diversita, 7(1), 85-96.

Fathoni, A. N. (2021). Gangguan Kepribadian dalam Al-Qur'an (Studi terhadap Penanggulangan Antisosial dan Narsistik) (Doctoral dissertation, Institut PTIQ Jakarta).

Johar, A., & Palupi, D. D. (2011). Implementasi Metode Frame Untuk Mendiagnosa Gangguan Kepribadian Dramatik Menggunakan Sistem Pakar. In Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI).

Kusuma, A. D., & Sativa, S. O. (2020). Karakteristik Kepribadian Antisosial. Jurnal Keperawatan Jiwa, 8(1), 33-36.

NAZARIAH, N. (2014). Sistem Pakar Mendiagnosa Gangguan Kepribadian Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining (Studi Kasus: RSUD Tgk. Chik Di Tiro Sigli Bagian Saraf dan Jiwa) (Doctoral dissertation, Universitas Malikussaleh).

Prasetyo, S. T. (2009). MAKNA REPRESENTASI GANGGUAN KEPRIBADIAN ANTI SOSIAL (Studi Semiotika pada Film Hannibal Rising karya Peter Webber) (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).

Sumardi, S. (2020). Implementasi Metode Forward Chaining untuk Diagnosa Gangguan Kepribadian. Jurnal Ilmiah Infokam, 16(1).

Taufik, I. (2014). APLIKASI DIAGNOSA GANGGUAN KEPRIBADIAN 345 (Studi Kasus: Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung). JURNAL ISTEK, 8(2).

Vrisaba, N. A., & Dianovinina, K. (2019). Dinamika kepribadian narapidana kasus pembunuhan dengan gangguan kepribadian antisosial. Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi, 4(2), 130-147.

Downloads

Published

22-01-2024

How to Cite

Mauliana, T. F., Meydiana, O., Efendi, E., Wiratno, E. P., & Sinuhaji, Z. W. (2024). Makna Representasi Gangguan Kepribadian Anti Sosial. Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(1), 4529–4536. https://doi.org/10.31004/jptam.v8i1.13077

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check