Pelestarian Tradisi Sedekah Laut dan Pemaknaan Sesaji Ancak Bagi Masyarakat Desa Tegalsari

Authors

  • Muchamad Arfan Fachrulrozi Universitas Dian Nuswantoro , Indonesia
  • Rahmawati Zulfiningrum Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Dian Nuswantoro , Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v8i1.13431

Keywords:

Sedekah Laut, Pelestarian, Acak, Tradisi

Abstract

Penelitian untuk berfokus pada tradisi sedekah laut dan Sesaji Ancak di Desa Tegalsari Kota Tegal. Dalam penelitian ini penulis dapat mengetahui terkait arti simbol pada Ancak tradisi sedekah laut di Desa Tegalsari Kota Tegal. Serta memberikan penjelasan tentang makna yang terkandung dalam tradisi laut yang menjadikan identitas budaya di Desa Tegalsari dan simbol pada sesaji Ancak. Masyarakat dan Nelayan Desa Tegalsari percaya bahwa Tradisi jika tidak dilakukan akan menimbulkan hal buruk saat mencari ikan atau bekerja. Penulis menggunakan teori Interaksi Simbolik. Menggunakan teknik penelitian kualitatif dan teknik penelitian etnografi, penelitian ini menggambarkan Ancak, dengan menggunakan Metode pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi dilapangan. Data penelitian dinilai melalui penyajian data, dan verifikasi data. Tujuan penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi mengenai tradisi sedekah laut dan Sesaji Ancak yang dilakukan pada masyarakat Desa Tegalsari Kota Tegal. Hasil Penelitian menunjukan yang diperoleh pada pesan yang terkandung dalam tradisi “Ancak” sedekah laut yaitu Pelestarian Tradisi Sedekah laut melalui prinsip dari masyarakat Desa Tegalsari, sebagaimana Tradisi tersebut sudah menjadi Identitas di Desa Tegalsari. Dengan Sesaji Ancak berdasarkan simbol Tujuh Kepala kerbau, kembang tujuh rupa, serta buah-buahan. Tujuh kepala kerbau yang diartikan bahwa memohon pertolongan kepada tuhan yang maha esa agar di beri hasil yang maksimal dengan bekerja keras. Bunga Tujuh rupa seperti bunga melati, bunga kantil, dan bunga mawar merah, bunga mawar putih, bunga melati gambir, bunga sedap malam dan bunga kenanga yang artinya menjadi rasa hormat nelayan kepada tuhan yang maha esa dan seisinya. Buah-buahan menjadi pelengkap yang artinya hasil jerih payah nelayan yang di persembahkan kepada tuhan yang maha esa.

References

Adalah.co.id. (2022). Tradisi. Adalah.Co.Id.

Afriansyah, A., & Sukmayadi, T. (2022). Nilai Kearifan Lokal Tradisi Sedekah Laut dalam Meningkatkan Semangat Gotong Royong Masyarakat Pesisir Pantai Pelabuhan Ratu. Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, 3(1), 33–46. https://doi.org/10.23917/sosial.v3i1.549

Desky, D. (2022). Sedekah Laut Nelayan Kota Tegal Larung Kepala Kerbau, Ternyata Ini Maknanya. Suara Pantura.Com.

Wahyu, R. (2016). Makna simbolik tradisi sedekah bumi legenanan pada masyarakat desa kalirejo kecamatan talun kabupaten pekalongan skripsi. 315. http://lib.unnes.ac.id/27811/1/3401412085.pdf

Downloads

Published

01-02-2024

How to Cite

Fachrulrozi, M. A., & Zulfiningrum, R. (2024). Pelestarian Tradisi Sedekah Laut dan Pemaknaan Sesaji Ancak Bagi Masyarakat Desa Tegalsari. Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(1), 6686–6693. https://doi.org/10.31004/jptam.v8i1.13431

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check