Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik terhadap Pembelajaran Matematika melalui Model Problem Baserd Learning pada Peserta Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Hibala

Authors

  • Titus Bago Hibala Nias Selatan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v8i1.13469

Keywords:

Berpikir Kritis, Model Pembelajaran PBL

Abstract

Pada dasarnya sebagian besar Peserta didik beranggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang kurang menyenangkan, tetapi sebenarnya hal itu berawal dari sugesti yang diterima dari orang lain. Sugesti itu menyebabkan Peserta didik merasa tegang dan takut bahkan sebelum menerima pelajaran matematika. Penggunaan metode ceramah yang digunakan oleh guru menyebabkan Peserta didik kurang berperan sehingga merasa tidak bergairah dan merasa bosan, pemahamannya kurang maksimal, dan nilai yang didapatkan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan berfikir kritis peserta didik kelas XI–IPA setelah mengikuti pembelajaran dengan model Pembelajaran PBL. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari satu kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari empat langkah, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa persentase skor berfikir kritis peserta didik pada siklus I sebesar 33% dengan kualifikasi rendah, meningkat pada siklus II sebesar 67% dengan kualifikasi sedang, siklus III sebesar 100% dengan kualifikasi tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa indicator keberhasilan dari penelitian ini terpenuhi dan penerapan model PBL pada pembelajaran Matriks dapat meningkatkan berfikir kritis peserta didik.

References

Arikunto.(2006).Arikunto,S.2006.ProsedurPenelitian.Jakarta:RinekaCipta.Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto,S.e.(2008).PenelitianTindakan Kelas.Jakarta.Jakarta:Bumi Aksara.

Cece Wijaya. 2010. Pendidikan Remedial: Sarana Pengembangan Mutu Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

D,S.,&Komariyah,A.(2012). MetodologiPenelitianKualitatif.Bandung: Alfabeta.

Ennis. (2011). The Nature of Critical Thinking . Sn Outline of Critical Thingking Dispositions and Abilities.

Finkle dan Torp. (1995). Pembelajaran Berbasis Masalah Merupakan Pengembangan

Hariyanto, W. (2012). Pembelajaran Aktif teori dan asesmen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Huda.(2014). Model-Model Pengajarandan Pembelajaran.271.

Jensen, Eric. 2011. Pemelajaran Berbasis-Otak. Paradigma Pengajaran Baru. Jakarta: PT Indeks

Johnson. (2011). Dalam Contextual Teaching and Learning (CTL) (hal. 183). Bandung: Kaifa.

Kasmina:Toali.(2013). Matematika untuk SMK/MAKKelasXI.Jakarta:Erlangga.

M,H.(2014).Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.

M,M.(2013).keefektifan model CPS Berbantuan CD.

Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran.(2014).Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. (2014).2/1.

Sanjaya, Wina. 2016. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Prenada Media.

Trianto.2011. Model PembelajaranTerpaduKonsep Strategi Dan Implementasinya Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Sugiyanto, Model-Model Pembelajaran Inovatif, (Surakarta:Yuma Pustaka Bekerja Sama dengan FKIP UNS, 2010), h.159-160

Sugiyono.(2010).Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta

Wijanarko, Y. (2017). Model Pembelajaran Make A Match untuk Pembelajaran IPA yang Menyenangkan. Jurnal Taman Cendekia. Volume 1 (1): 53

Downloads

Published

02-02-2024

How to Cite

Bago, T. (2024). Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik terhadap Pembelajaran Matematika melalui Model Problem Baserd Learning pada Peserta Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Hibala . Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(1), 7028–7035. https://doi.org/10.31004/jptam.v8i1.13469

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check