Pendidikan Nonformal Berbasis Budaya pada Masyarakat Luwu

Authors

  • Emanuel Omedetho Jermias Universitas Negeri Makassar, Indonesia
  • Firman Umar Universitas Negeri Makassar, Indonesia
  • Muhammad Syukur Universitas Negeri Makassar, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v8i1.13508

Keywords:

Budaya, Kearifan Lokal, Pendidikan Nonformal

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menelaah mengenai upaya peran pendidikan nonformal dalam mengembangkan budaya lokal pada masyarakat Luwu. Untuk mencapai tujuan tersebut maka ditempuh metode penelitian kualitatif dengan cara observasi, wawancara, serta dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dan diinterpretasi berdasarkan teori dan hasil penelitian yang relevan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sekolah budaya Luwu I La Galigo merupakan salah satu lembaga Pendidikan nonformal yang dimana lembaga ini menghimpun berbagai kalangan terutama anak-anak dan pemuda untuk diberikan pembinaan mengenai budaya-budaya lokal yang ada di tanah Luwu tersebut. Kehadiran lembaga pendidikan nonformal dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat Luwu agar dapat menjadi agen pengembangan budaya serta pelestarian nilai adat-istiadat. Bentuk pengajaran yang diberikan sangatlah effisien karena bentuk pengajaran yang di berikan ada empat yaitu materi diskusi, praktek, presentasi, dan studi wisata.

References

Abidin, Y. Z., & Saebani, B. A. (2014). Pengantar Sistem Sosial Budaya Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.

Alfurqan, A., Trinova, Z., Tamrin, M., & Khairat, A. (2020). Membangun Sebuah Pengajaran Filosofi Personal: Konsep dari Pengembangan dan Pendidikan Dasar. Tarbiyah Al-Awlad: Jurnal Kependidikan Islam Tingkat Dasar, 10(2).

Ayuningtyah, D. (2017). Penerapan Metode Think Pair And Share Pada Mata Pelajaran Fiqih Pokok Bahasan Ketentuan Qurban pada peserta didik kelas V MI Sanan Pakel Tulungagung tahun ajaran 2016/2017. 1.

Emzir. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: Rajawali Pers.

Faiz, A., & Soleh, B. (2021). Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal. JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran), 7(1), 68–77.

Fathiyah, F., Cangara, H., & Rahman, N. (2018). Pappaseng: Pewarisan Pesan-Pesan Komunikasi Budaya Dalam Pembentukan Karakter Perempuan Bugis di Sulawesi Selatan. KAREBA: Jurnal Ilmu Komunikasi, 6(1), 120–128.

Harsojo. (1994). Pengantar Antropologi. Jakarta: Putra Bardian.

Moleong, L. J. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: remaja rosdakarya.

Mudyhardjo, R. (2010a). Filsafat Ilmu Pendidikan. Bandung: Rosda.

Mudyhardjo, R. (2010b). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Muslim, A. Q., & Suci, I. G. S. (2020). Peran Manajemen Pendidikan Nonformal Berbasis Masyarakat Sebagai Upaya Peningkata Sumber Daya Manusia Di Indonesia. Pratama Widya: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 159–168.

Nahak, H. M. I. (2019). Upaya Melestarikan Budaya Indonesia Di Era Globalisasi Effort To Preserve Inddonesian Culture In The Era Of Globalization. Jurnal Sosilologi Nusantara, 5(1), 65–76.

Oktavian, R., & Aldya, R. F. (2020). Efektivitas Pembelajaran Daring Terintegrasi di Era Pendidikan 4.0. Didaktis: Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Pengetahuan, 20(2), 129–135. https://doi.org/10.30651/didaktis.v20i2.4763

Poerwanto, H. (2005). Kebudayaan Dan Lingkungan Dalam Perspektif Antropologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rahman, A. (2022). Habituasi Karakter Religius dan Kerja Keras Terhadap Anak Pada Keluarga Petani di Desa Bulutellue. AL-AUFA: JURNAL PENDIDIKAN DAN KAJIAN KEISLAMAN, 4(1), 66–83.

Rahman, A., Najamuddin, N., & Nurlela, N. (2022). The Spirit of Mattola Palallo in Educating Children of Farmers Family in Bulutellue Village Sinjai Regency. AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan, 14(3), 2769–2780.

Rahman, A., Nurlela, M., & Rifal, M. (2020). Integrasi Islam Dan Budaya Lokal Dalam Pendidikan (Studi Pada Keluarga Petani di Desa Bulutellue). AL-HIKMAH (Jurnal Pendidikan Dan Pendidikan Agama Islam), 2(1), 45–60.

Riza, S. (2022). Konsep Pendidikan Islam Sepanjang Hayat. Tarbiyatul Aulad, 8(1).

Saebani, B. A. (2012). Pengantar Antropologi. Bandung: Pustaka Setia.

Saruji, H. (2020). Sekolah Sebagai Instrumen Konstruksi Sosial Di Masyarakat. Istiqra: Jurnal Pendidikan Dan Pemikiran Islam, 7(2), 1–9.

Somantri, D., Dewi, D. A., & Hayat, R. S. (2022). Peran Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat dalam Membentuk Identitas Kebudayaan Siswa Sekolah Dasar. Journal of Society and Development, 2(2), 1–8.

Syukur, S. (2015). Sistem Pemerintahan Kedatuan Luwu dalam Kurung Periode I Lagaligo (Abad IX-XIII). Rihlah: Jurnal Sejarah Dan Kebudayaan, 3(01), 25–34.

Touwely, S., Kakiay, A. C., & Makulua, K. (2020). Sirih Pinang Sebagai Simbol Pemersatu Keluarga (Suatu Kajian Pemaknaan Budaya Sirih Pinang Dalam Konteks Masyarakat Riring, Kecamatan Taniwel). NOUMENA: Jurnal Ilmu Sosial Keagamaan, I(1), 12–27.

Tumanggor, R., Ridlo, K., & H Nurochim, M. M. (2017). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Kencana.

Wardhani, D. A., & Pujiono, A. (2022). Pengaruh Tingkat Pendidikan Formal Terhadap Kompetensi Mengajar Guru Sekolah Minggu. Discreet: Journal Didache of Christian Education, 2(1), 10–21.

Widodo, H. (2021). Pendidikan Holistik Berbasis Budaya Sekolah. Yogyakarta: UAD PRESS.

Downloads

Published

05-02-2024

How to Cite

Jermias, E. O., Umar, F., & Syukur, M. (2024). Pendidikan Nonformal Berbasis Budaya pada Masyarakat Luwu . Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(1), 7320–7331. https://doi.org/10.31004/jptam.v8i1.13508

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check