Gambaran Pemahaman Diri Siswa dalam Belajar di SMAN X

Authors

  • Rani Mulya Departemen Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Padang, Indonesia
  • Yarmis Syukur Departemen Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Padang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v8i1.13839

Keywords:

Pemahaman Diri, Belajar

Abstract

Penelitian ini berawal dari fenomena yang terjadi di sekolah, yaitu masih banyak siswa belum memahami dirinya dengan baik terutama dalam belajar. Hal ini, membuat siswa tidak mengetahui siapa dirinya, kelebihan dan kekurangan yang mereka miliki sehingga mereka tidak bisa mengembangkan potensi yang mereka miliki. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman diri siswa SMA dalam Belajar. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Populasi penelitian ini terdiri dari 899 siswa dengan sampel 277 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket pemahaman diri dengan metode skala Likert. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif persentase. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: (1) pemahaman diri siswa SMA dalam belajar secara keseluruhan berada pada kategori tinggi, (2) pemahaman diri siswa SMA dalam belajar ditinjau dari aspek konsep diri berada pada kategori sedang, dan (3) pemahaman diri siswa SMA dalam belajar ditinjau dari aspek harga diri berada pada kategori tinggi.

References

Achmad Juntika Nurihsan. (2005). Strategi Layanan Bimbingan & Konseling. Bandung: Reflika Aditama.

Amin, Syariful Nur. ( 2019 ). Pengaruh Pemahaman Diri Terhadap Sikap Mandiri Siswa Pada SMPN Negeri 3 Monta. Vol. 2 No. 2 Nov. 2019. Jurnal Guiding World.

Anjanisari., Asri. (2013). Peningkatan Pemahaman Diri melalui Model Permainan. Johari Window Siswa Kelas X AK 3 SMK Sore Kota Madiun Tahun Pelajaran 2012/2013. Maduin : Universitas PGRI Madiun. Jurnal Counsellia.

Fajri, Hayatun Nisa. (2023). Analisis Tingkat Pemahaman Diri Siswa SMAN 2 Tilatang Kamang. Skripsi Jurusan Bimbingan dan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Padang. Padang : UNP Press.

Hartono. (2010). Tujuan Pemahaman Diri; Ciri-ciri Siswa yang Memahami Dirinya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Hasyim, Moch. Yusuf. (2012). Pemahaman Individu (Metode Pemahaman Problem Anak). Yogyakarta: Teras.

James.(1902). Pisikologi Umum. Bandung: CV Pustaka Setia.

Khofifah, A, Sano Afrizal, Syukur, Y. (2013). Permasalahan yang disampaikan siswa kepada Guru BK/ Konselor. Jurnal Ilmiah Konseling.

Nurkholis. (2015). Upaya Meningkatkan Pemahaman Diri Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Pemahaman Ular Tangga pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Semarang Ajaran Tahun 2015/2016. Skripsi Jurusan Bimbingan dan Konseling . Fakultas Ilmu Pendidikan. Semarang : UNNES.

Prayitno. (2004). Dasar-dasar bimbingan dan konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Sofyan S, Wliis. (2007). Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung: Alfabeta.

Tohirin.( 2009). Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta: Raja Gafindo Persada

Vallet, R.E.,(2001). Aku Mengembangkan Diriku. Diterjemahkan: Heuken dkk. Jakarta : Yayasan Cipta Lokal Caraka.

Winkel, W.S. dan Sri Hastuti, M.M. (2010). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

Downloads

Published

21-02-2024

How to Cite

Mulya, R., & Syukur, Y. (2024). Gambaran Pemahaman Diri Siswa dalam Belajar di SMAN X. Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(1), 9592–9599. https://doi.org/10.31004/jptam.v8i1.13839

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check