Faktor Penyebab Bertahannya Tari Tradisional Kuda Lumping di Jorong Batas Minang Nagari Kurnia Selatan Kecamatan Sungai Rumbai Kabupaten Dharmasraya
DOI:
https://doi.org/10.31004/jptam.v5i3.2117Keywords:
Faktor penyebab bertahan, Kuda lumpingAbstract
Kesenian kuda lumping adalah pertunjukan yang diiringi oleh musik tradisional gamelan, dan alat musik pengiring lainnya, kuda-kudaan yang dikenakan oleh para pemain yang tidak ubahnya tengah menunggangi seekor kuda dalam iringan musik. Meskipun permainan ini berasal dari daerah asli jawa, permainan ini juga tetap terjaga keberadaanya didaerah lain dan tetap dilestarikan oleh masyarakat jawa pendatang hal ini juga terjadi didaerah Jorong Batas Minang, meskipun bukan asli penduduk pribumi dan dikelilingi oleh masyarakat asli Minang kabau, kebudayaan atau kebiasaan turun-temurun tetap dilakukan di dalam masyarakat Jawa tersebut, misalnya pertunjukan Kuda lumping tetap ditampilkan hingga saat ini. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan faktor penyebab bertahannya tradisi kuda lumping di Jorong Batas Minang Nagari Kurnia Selatan Kecamatan Sungai Rumbai Kabupaten Dharmasraya. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu data yang berbentuk data, kalimat dan gambar yang didapat di lapangan. Tipe penelitian berupa tipe deskriptif dimana peneliti menggambarakan, memaparkan dan menganalisis hasil penelitian yang didapat menjadi lebih luas lagi. Studi dokumen dalam peneliti dalam penelitian ini adalah dengan mencari dan mempelajari dokumen yang berhunungan dengan permasalahan yang diteliti, ada pun studi dokumen dalam penelitian ini yaitu gambar pementasan pertunjukkan kuda lumping yang didapat dari informan. Dari hasil penelitian, ada pun beberapa faktor penyebab bertahannya tradisi kuda lumping di Jorong Batas Minang Nagari Kurnai Selatan yaitu :1) Kekompakkan antara anggota komunitas kuda lumping, hal ini dapat dilihat dari keinginan para pemain untuk memperkenalkan kesenian kuda lumping pada masyarakat luas, meskipun tanpa bantuan dana dar pihak lain para pemain berusaha iuran bersama agar dapat melaksanakan pertunjukan. 2) Adanya dukungan keluarga pemain kuda lumping, hal ini ditandai adanya keluarga dari pemain kuda lumping yang memperbolehkan anggota untuk berpasrtisipasi dan tidak berharap upah dari pertunujukkan kuda lumping untuk memenuhi kebutuhan hidup. 3) Adanya dukungan dari pemerintah, yaitu pemerintah dari Nagari yang kadang memeberikan sumbangan dana agar pertunjukkan dapat terlaksana. 4) Solidaritas dari masyarakat sekitar, dapat dilihat dari masyarakat yang lebih tertarik manyaksikan pertunjukkan kuda lumping dibandingkan acara hiburan lainnya seperti wayang, dan orgen. Begitu juga masyarakat pribumi yang tidak memberi larangan untuk menampilkan pertunjukkan kuda lumping.
References
Arifininetrirosa.2005. Pemeliharaan Kehidupan Budaya Kesenian Tradisional dalam Pembangunan Nasional. Jurnal Universitas Sumatera Utara.
Koenjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Edisi revisi. Jakarta Rineka Cipta.
Kurniawan, dkk. 2019. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Perubahan Adat Istiaadat “Ngocek Bawang” Di Kelurahan Indralaya Mulya Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir.
Kuswandi & Maulana. 2014. Kesenian Kuda Lumping di Desa Banjaranyar Kecamaran Banjarsari Kabupaten Ciamis. Jurnal Artefak Vol. 2 No. 1. Universitas Galuh Ciamis.
Ningrum, Siskana. 2019. Interaksi Sosial Masyarakat Jawa Di Daerah Tranmigrasi.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuamtitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung. Alfabeta.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2021 Maya Anjani Gea, Nilda Elfemi, Sri Rahmadani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).