Wedang Ronde sebagai Akulturasi Budaya Tionghoa dan Budaya Jawa
Keywords:
Akulturasi, Tionghoa, Jawa, Wedang Ronde, KebudayaanAbstract
Wedang Ronde merupakan salah satu contoh nyata adanya akulturasi budaya Tionghoa dan Jawa. Hidangan ini berasal dari Tangyuan, makanan khas Tiongkok yang biasanya disajikan pada perayaan Festival Dongzhi. Melalui proses adaptasi di Pulau Jawa, Wedang Ronde mengalami perubahan dari segi bahan dan penyajiannya, dengan penambahan unsur-unsur lokal seperti jahe, pandan, dan gula merah. Penyesuaian ini dilakukan untuk memenuhi selera dan ketersediaan bahan. Meski begitu Wedang Ronde tetap mempertahankan makna simbolis Tangyuan sebagai lambang keharmonisan keluarga, sekaligus mencerminkan keanekaragaman budaya di Indonesia. Akulturasi ini tidak hanya terlihat dari bahan dan penyajian, tetapi juga dari fungsinya sebagai bagian dari perayaan tradisional Imlek di Indonesia. Wedang Ronde kini menjadi ikon hidangan yang menghubungkan dua budaya dan memperkaya tradisi kuliner lokal.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2024 Yusuf Bagus Damara

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).