Syajarah Ad-Durr : Budak menjadi Raja (Sejarah berdirinya Dinasti Mamalik)
DOI:
https://doi.org/10.31004/jptam.v8i3.23165Keywords:
Syajarah al-Durr, Dinasti Mamluk, Sejarah Mesir, Dinasti Ayyubiyah, Dinasti Fatimiyah, Pasukan Salib, Louis IX, Politik Mesir, Sultanah Mamluk, Kebijakan Legitimasi, Pemerintahan Sultanah, Sejarah Islam, Metode Historis, Sosiologi SejarahAbstract
Syajarah al-Durr (Peranannya dalam Pembentukan Dinasti Mamalik di Mesir Tahun 1250 M). Ada 3 hal utama yang menjadi fokus tulisan ini, yaitu: 1) Latar belakang kehidupan Syajarah al-Durr, 2) Kondisi politik Mesir sebelum masa dinasti Mamalik, serta 3) Kiprah dan prestasi syajarah al-Durr dalam pembentukan Dinasti Mamalik. Jenis penelitian ini adalah penelitian sejarah dengan menggunakan metode historis berupa verifikasi, interpetasi, dan historiografi dengan analisis data deskriptif kualitatif untuk mengungkap fakta sejarah tentang Syajarah al-Durr baik itu biografi maupun perannya dalam mendirikan Dinasti Mamalik. Data diperoleh melalui Library Research dengan menggunakan pendekatan historis atau sejarah, sosiologi, politik dan agama. Penelitian ini menemukan bahwa: 1) Syajarah al-Durr adalah seorang budak yang dihadiahkan oleh Khalifah al-Mustashim kepada Sultan al-Malik al-Saleh Najamuddin Ayyub, semasa hidupnya Syajarah al-Durr pernah menikah dengan Sultan al-Malik al-Saleh Najamuddin Ayyub dan juga dengan Sultan al-Malik al-Muiz Aibak, pendidikan politik dan keagamaan dia dapatkan saat masih berstatus budak dan meningkat saat menjadi isteri Sultan. 2) sebelum masa pemerintahan Dinasti Mamluk di bawah kekuasaan Syajarah al-Durr, Mesir berturut-turut diperintah oleh Dinasti Fatimiyah menyusul kemudian Dinasti Ayyubiyah, pada masa Bani Ayyubiyah inilah pasukan Salib di bawah komando Raja Louis IX menyerang Mesir yang saat itu dipimpin oleh Sultan al-Malik al-Saleh Najamuddin Ayyub, peristiwa penting lainnya adalah terbunuhnya Sultan Turansyah yang menandai awal kekuasaan Dinasti Mamluk. 3) Syajarah al-Durr berkontribusi dalam politik sejak masih berstatus isteri Sultan Ayyubiyah, dan bahkan bekerja di balik layar ketika sang Sultan meninggal, kontribusinya semakin besar ketika beliau diangkat menjadi Sultanah Dinasti Mamalik, menyelesaikan persoalaan dan mengusir Pasukan Salib dari Mesir adalah prestasi besarnya, Syajarah al-Durr juga mengeluarkan kebijakan untuk melegitimasi kekuasaannya. Implikasi dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai bahan kajian maupun diskusi akademik tentang Syajarah al-Durr sultanah pertama Mamluk, juga diharapkan menjadi hikmah dan menambah wawasan mengenai khazanah Islam.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).