Filterisasi Budaya Asing untuk Menjaga Identitas Nasional Bangsa Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.31004/jptam.v5i3.2331Keywords:
Identitas Bangsa, Nilai Keberagaman, Pengaruh Budaya AsingAbstract
Studi mengenai identitas tengah marak dipelajari, sebagian besar kajian tersebut terpusat pada kelompok tertentu. Identitas menjadi perlambang suatu bangsa. Itulah yang menjadi rumusan utama lahirnya Pancasila yang diperingati setiap tahunnya jatuh pada tanggal satu bulan Juni. Ideologi yang menegaskan nilai-nilai keberagaman identitas agama, suku, bahasa, dan adat-istiadat daerahnya. Keberagaman tersebut membawa polemik tersendiri bagi bangsa ini, dimana slogan Bhinneka Tunggal Ika tidak mudah dipenuhi mengingat luasnya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Realitas yang kita hadapi dewasa ini justru memperlihatkan kondisi yang berbeda, karena pada saat ini banyak sekali kalangan muda yang lebih menyenagi budaya asing dibandingkan budaya Indonesia, hal ini dapat mempengaruhi terhadap penampilan,tingkah laku, dan pola piker yang tidak sesuai aturan yang ada pada budaya kita.
References
Brata, I. B. (2016). Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa. Denpasar: Jurnal Bakti Saraswati, 05(01), 9.
Geertz, Hildred. (1981). Aneka Budaya dan Komunitas di Indonesia (Penerjemah: A. Rahman Zainuddin). Jakarta: Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial & FIS-UI.
Iband ,Vangeance.(2015). Budaya luar yang kian memasuki kehidupan para pelajar. Cirebon: Makalah Budaya asing tugas man kota cirebon.
Idrus,Ruslan.(2015).Mengenai catatan tentang pengerusan nilai budaya: penguatan ketahanan budaya dalam menghadapi derasnya arus budaya. Budaya Indonesia. 2 (2): 2–11
Irmania, Ester, Anita Trisiana, Calista Salsabila. (2021). paya mengatasi pengaruh negatif budaya asing terhadap generasi muda di Indonesia. Surakarta: Dinamika Sosial Budaya.23(01). 148 – 160
Lubis, Maulana Arafat. ( 2018). Pembelajaran PPKn (Teori Pengajaran Abad 21 di SD/MI). Yogyakart: Samudra Biru.
Mardotillah, Mila ,Dian Mochammad Zein.(2017). Identitas Budaya, Pendidikan, Seni Bela Diri, dan Pemeliharaan Kesehatan .Bandung: Jurnal Antropologi. 18 (2): 121-133
Marta, R. F. (2017). Refleksi Hibriditas Budaya Dalam Pancasila Pada Realitas Dan Media Sebagai Identitas Bangsa. Bricolage: Jurnal Magister Ilmu Komunikasi, 3(01),1.
Moleong J. Lexy, 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Monteiro, Josef M. (2015). Pendidikan Kewarganegaraan: PerjuanganMembentuk Karakter Bangsa. Yogyakarta: Depublish.
Najmina, Nana.(2018). Pendidikan Multikultural Dalam Membentuk Karakter Bangsa Indonesia. Yogyakarta: Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial. 10 (1).53
Rahayu, Ani Sri. (2015). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Jakarta: Bumi Aksara.
Rahayu, Minto.(2007) Pendidikan Kewarganegaraan Perjuangan Menghidupi JatiDiri Bangsa, Depok: Grasindohlm, 56, 4.
Slamet, (2017), Pengembangan Model Manajemen Pelatihan Penyusunan Bahan Ajar Berbasis Nilai-nilai Multikultural bagi Guru Sejarah SMA, Disertasi. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Tidak dipublikasikan.225
Winarno. (2013). Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan PanduanKuliah di Perguruan Tinggi. Jakarta Sinar: Grafika.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2021 Dita Dinar Rafidah, Dinie Anggraeni Dewi, Yayang Furi Furnamasari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).