Sejarah Mesjid Sulaimaniyah Deli Serdang
Keywords:
Masjid Sulaimaniyah, Sejarah Masjid, Deli SerdangAbstract
Penelitian ini mengkaji sejarah dan arsitektur Masjid Sulaimaniyah di Deli Serdang, yang didirikan oleh Sultan Sulaiman Alamsyah pada tahun 1322 H (1901 M). Masjid ini merupakan salah satu warisan Kesultanan Serdang dengan desain arsitektur yang memadukan elemen budaya Melayu dan Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif, melibatkan pengumpulan data melalui artikel, jurnal ilmiah, dan observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Masjid Sulaimaniyah tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai simbol peradaban Islam, pusat kegiatan sosial, budaya, dan keagamaan di wilayah Deli Serdang. Arsitekturnya menampilkan ciri khas Melayu melalui ornamen, penggunaan warna kuning dan hijau, serta desain kubah yang unik. Dengan kapasitas besar dan nilai sejarah yang tinggi, Masjid Sulaimaniyah menjadi kebanggaan masyarakat dan simbol integrasi budaya Melayu dengan nilai-nilai Islam.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).