Merdeka Belajar di Tengah Ketimpangan: Tantangan dan Harapan bagi Pendidikan Indonesia

Authors

  • Diva Nazira Aulia Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia
  • Annatasya Dwi Fadilah Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia
  • Figlia Muthmainnah Syakura Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia
  • Muhammad Akmal Adiasta Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia
  • Nurdin Nurdin Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia

Keywords:

Merdeka Belajar, Pendidikan, Ketimpangan

Abstract

Merdeka Belajar bertujuan memberikan kebebasan bagi siswa dan guru dalam belajar dan mengajar. Berlandaskan semangat Ki Hajar Dewantara, program ini mengutamakan pembelajaran berbasis proyek, materi esensial, dan fleksibilitas guru, dengan penerapan melalui tiga jalur: Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, dan Mandiri Berbagi. Kebijakan ini dirancang untuk menciptakan pendidikan yang inklusif, adaptif, dan relevan dengan kebutuhan era revolusi industri 4.0.  Namun, ketimpangan pendidikan di Indonesia, terutama di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), menjadi hambatan besar. Keterbatasan infrastruktur, rendahnya kompetensi guru, minimnya fasilitas digital, dan distribusi guru yang tidak merata menghambat pelaksanaan program. Meski menghadapi berbagai tantangan, Merdeka Belajar membawa harapan besar dalam mengatasi disparitas pendidikan melalui pelatihan guru, penyediaan sarana digital, dan dukungan untuk sekolah di daerah terpencil. Dengan kolaborasi dari semua pihak, inisiatif ini diharapkan dapat menciptakan pendidikan yang lebih merata, berkualitas, dan mampu menjawab tantangan masa depan.

Downloads

Published

03-01-2025

How to Cite

Aulia, D. N., Fadilah, A. D., Syakura, F. M., Adiasta, M. A., & Nurdin, N. (2025). Merdeka Belajar di Tengah Ketimpangan: Tantangan dan Harapan bagi Pendidikan Indonesia. Jurnal Pendidikan Tambusai, 9(1), 55–61. Retrieved from http://jptam.org/index.php/jptam/article/view/24116

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check