Dinamika Narasi Meme Pada Pilkada di Aceh: Perspektif Netnografi dan Dekonstruksi Sosial

Authors

  • Irwan Gadeng Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe, Indonesia

Keywords:

Meme Politik, Netnografi, Dekonstruksi Sosial, Candaan Politik, Komunikasi Digital

Abstract

Fenomena meme telah menjadi salah satu elemen komunikasi digital, khususnya dalam konteks sosial dan politik. Artikel ini mengeksplorasi dinamika narasi meme selama Pemilihan Gubernur Aceh 2024 melalui pendekatan netnografi dan dekonstruksi sosial. Meme tidak hanya berfungsi sebagai alat hiburan, tetapi juga sebagai media untuk menyampaikan kritik sosial, membentuk opini publik, dan mempengaruhi pandangan atau pilihan sikap politik seseorang. Dalam masyarakat Aceh. yang kaya dengan tradisi lokal, meme mencerminkan dinamika sosial yang menarik untuk diteliti. Penelitian ini mengadopsi netnografi sebagai metode utama untuk memahami interaksi digital yang terbentuk di media sosial TikTok. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk menggali narasi yang terkandung dalam video meme, serta mengidentifikasi pola interaksi dan respons masyarakat terhadapnya. Dengan mengintegrasikan dekonstruksi sosial, penelitian ini membongkar lapisan-lapisan makna tersembunyi dalam meme, termasuk bias ideologis dan struktur sosial yang memengaruhi wacana politik di Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meme politik tidak hanya merefleksikan kritik sosial tetapi juga menjadi ruang eksplorasi kreatif bagi masyarakat digital. Salah satu contoh menarik adalah video meme "I Taufik I Woe di Dayah" yang awalnya bersifat humor namun berkembang menjadi wacana sosial dan politik yang viral menjelang Pilgub Aceh 2024. Narasi yang terbentuk dari video ini menunjukkan bagaimana terdengar kesalahan pengucapan sederhana dapat dimanfaatkan menjadi dialog kritis dan candaan sehari-hari yang melibatkan tokoh politik tertentu. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meme berperan penting sebagai medium komunikasi politik di era digital. Melalui analisis netnografi dan dekonstruksi sosial, artikel ini mengungkap bagaimana meme mampu membentuk opini publik, mendekonstruksi wacana politik, dan menciptakan ruang baru untuk dialog sosial. Hal ini menggambarkan hubungan kompleks antara budaya digital, media sosial, dan dinamika politik lokal di Aceh.

Downloads

Published

21-01-2025

How to Cite

Gadeng, I. (2025). Dinamika Narasi Meme Pada Pilkada di Aceh: Perspektif Netnografi dan Dekonstruksi Sosial. Jurnal Pendidikan Tambusai, 9(1), 3483–3489. Retrieved from http://jptam.org/index.php/jptam/article/view/24839

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check