Hubungan Ibu Hamil Preeklampsia dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum di RSUD Kotamobagu

Authors

  • Marzha Chikita Makalunsenge Universitas Muhammadiyah Manado, Indonesia

Keywords:

Preeklampsia, Asfiksia Neonatorum

Abstract

Pengaruh preeklampsia bisa terjadi pada ibu dan janinnya. Penurunan aliran darah ke plasenta mengakibatkan gangguan fungsi plasenta. Hal ini mengakibatkan hipovolemia, vasopasme, penurunan perfusi uteroplasenta dan kerusakan sel endotel pembuluh darah plasenta sehingga mortalitas janin meningkat. Dampak preekalmpsia pada janin, antara lain : intrauterine growth restriction (IUGR) atau pertumbuhan janin terhambat, oligohidramnion, premature, bayi lahir rendah dan solusio plasenta. Masalah dari penelitian ini adalah di RSUD Kotamobagu kejadian ibu hamil preeklampsia mencapai 27,5% dan bayi asfiksia neonatorum yang lahir dari ibu preeklampsia 16,6%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan ibu hamil preeklampsia dengan kejadian asfiksia neonatorum. Metode Penelitian : yang digunakan adalah analitik yang berdesain crossectional, analisis data menggunakan uji Chi Square (X2). Hasil : dari 247 ibu bersalin, 60,2% ibu dengan preeklampsia melahirkan bayi asfiksia neonatorum. Hasil uji X2 menunjukkan hubungan antara preeklamsia dengan kejadia asfiksia neonatorum sebesar OR : 9,807. Kesimpulan : ada hubungan antara ibu preeklampsia dengan kejadian asfiksia neonatorum. Saran : bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat membahas lebih rinci mengenai preeklampsia dan dampak lain pada preeklampsia, mengingat banyak dampak lain dari preeklampsia seperti IUGR, solutio plasenta, kelainan kongenital maupun kematian bayi.

Downloads

Published

22-01-2025

How to Cite

Makalunsenge, M. C. (2025). Hubungan Ibu Hamil Preeklampsia dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum di RSUD Kotamobagu. Jurnal Pendidikan Tambusai, 9(1), 3585–3589. Retrieved from http://jptam.org/index.php/jptam/article/view/24869

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check