Diftong dan Kluster pada Tuturan Masyarakat Manduro
DOI:
https://doi.org/10.31004/jptam.v5i3.2763Keywords:
diftong, kluster, pemertahanan bahasaAbstract
Tuturan masyarakat Manduro belum diketahui oleh masyarakat luas sehingga penutur tidak leluasa menggunakannya. Tujuan penelitian mempublikasikan struktur fonologi, yakni diftong dan kluster tuturan masyarakat Manduro sebagai upaya pemertahanan bahasa. Metode deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian. Subjek penelitian adalah masyarakat manduro. Sampel diambil dengan purposive sampling yakni perangkat dusun Desa Manduro. Peneliti merupakan instrumen utama dibantu dengan angket Swadesh Morris. Trianggulasi digunakan sebagai penguji keabsahan data. Peneliti menggunakan teknik analisis induktif. Hasil penelitian ditemukan diftong /ia/;/au/;/ea/;/ue/;/ie/;/ai/, kluster ditemukan perangkapan hanya pada suku pertama /kl/;/pr/;/kh/;/bl/. Berdasarkan hasil penelitian, struktur fonologi tuturan masyarakat Manduro memiliki keuniversalan dengan Struktur fonologi Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber referensi dalam pengajaran fonologi dan sosiolinguistik serta pemerkaya kaidah bahasa di Indonesia.
References
Ahmad. H.P dan Abdulloh, A. 2012. Linguistik umum. Jakarta: Erlangga.
Alwi, H., Soenjono, D., Hans, L., & Anton M.M. (2003).Tata bahasa baku bahasa indonesia edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Andreou. G. 2007. Phonological awareness bilingual and Trilingual School Children. The linguistic jurnal, 2007: volume 3, issue 3 editor:Paul Robertson and John Adamson, Asian EFL Journal).
Arin, Y (2011). Analisis fungsi, peran, dan kategori sintaksis bahasa Jawa. Tidak diterbitkan Universitas Negeri Semarang.
Arnold, J. (1999). Affect in language learning. New York: Cambridge University Press.
Baltzan, M. A. (1973). Cost and benefit. Annals of Internal Medicine, 79(2), 281–282. https://doi.org/10.7326/0003-4819-79-2-281
Benyamin. (2010). Analisis struktur Bahasa Tolaki di Kabupaten Konawe.Tidak diterbitkan Universitas Negeri Yogyakarta.
Bernard, S dan Francais M. H. (2008). The hanbook of educational linguistics. United kingdom: Blackwell Publishing.
Bloomfield, L. (1995). Language (Terjemahan I. Sutikno). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. (Buku asli diterbitkan tahun 1961).
Brown, D. (2007). Prinsip pembelajaran dan pengajaran: Bahasa. Jakarta: Kedutaan Besar Amerika Serikat.
Chaer, A. (2007). Linguistik umum. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Creswell, J. W. 2010. Research design pendekatan kualitatif. kuantitatif, dan mixed (Terjemahan Achmad Fawaid).Yogyakarta: Pustaka Pelajar. (Buku Asli Diterbitkan Tahun 2009).
Dekeysher, R.M. (2007). Practice in second language perspectives from applied linguistis and psychology. New York : Cambridge University Press.
Depdiknas. (2013). Peraturan Pemerintah RI Nomor 65, Tahun 2013, tentang Standar Proses Pembelajaran.
Ghazali, A. S. (2010). Pembelajaran keterampilan berbahasa dengan pendekatan komunikatif-interaktif. Bandung: PT Refika Aditama.
Hidayarohmah, W.N. (2013). Pergeseran Bahasa Madura pada Masyarakat Desa Manduro Kecamatan Kabuh Kabupaten Jomabang.Ejournal.unesa.ac.id.vol 1. No 1.
Johnson, K. E. (2009). Second language education(a sosiocultral perspektive). New York: Routledge.
Kaufmann, S. (2003).A personal guide to language learning. Canada: Steve Kaufmann.
Marsono. (2006). Fonetik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Moleong, L. J. 2011. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.
Muslich, M. (2008). Fonologi bahasa Indonesia. Malang: BumiAksara.
Nurhayati, E. (2001). Fonologi Bahasa Jawa. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Oka, I.G.N. & Suparno.(1994). Linguistik umum. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Permadi, A.D. (2013). Deskripsi konstruksi sosial dalam membentuk identutas simbolik oreng Manduro. (Jurnal: UnairantroUnairDotNet, vol 2/no. 1/ Jan-Pebruari 2013 (232-247)).
Pinter, A. (2011). Children leraning second languages. United States: Palgrave Macmillan.
Ramlan.(1996). Sintaksis. Yogyakarta: CV. Karyono.
Robins, R.H. (1992). Linguistik umum sebuah pengantar. Yogyakarta: Kanisius.
Saville. T dan Troike. 2006. Introducing second language aquisition. Camridge: University Press.
Sudaryanto.(1993). Metode dan aneka teknik analisis bahasa pengantar penelitian wahana kebudayaan secara linguitis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Sugiyono. (2008). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Suhardi. (2013). Pengantar linguistik umum. Jogjakarta: Ar- Ruzz Media.
Suhendra, Y. (2012). Language learning strategies of two Indonesian young learners in the USA . International Journal of English Linguistics, 2.4, 65-72.
Verhaar, J.W.M. (1992). Pengantar linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Verhaar, J.W.M. (2010). Asas-asas linguistik umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Verhaar, J.W.M. (dalam kerjasama dengan Fr. B. Alip dkk.). (2006). Asas-asas linguistik umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2022 Diana Mayasari, Endah Sari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).