Studi Spasial Faktor Risiko Lingkungan Fisik Rumah dengan Kejadian Pneumonia Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Kilangan Kota Padang Tahun 2020
DOI:
https://doi.org/10.31004/jptam.v6i1.3015Keywords:
Pneumonia, Balita, Faktor Risiko, Spasial, arcGISAbstract
Pneumonia adalah keliru satu persoalan kesehatan serta penyumbang terbesar penyebab kematian anak usia di bawah 5 tahun. Risiko terjadinya pneumonia dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan mirip kepadatan hunian, luas jendela, pencahayaan, serta kelembaban.Tingginya nomor peristiwa pneumonia pada balita di kecamatan Lubuk Kilangan, maka penelitian ini dilakukan menggunakan tujuan mengetahui distribusi spasial faktor risiko lingkungan fisik tempat tinggal terhadap kejadian pneumonia di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan tahun 2020.Penelitian ini dilakukan memakai metode deskriptif menggunakan memanfaatkan permodelan sistem informasi geografis (SIG). Penelitian ini dilakukan pada wilayah kerja puskesmas Lubuk Kilangan di bulan Februari 2020. Pengambilan sampel secara purposive sampling menggunakan jumlah 97 sampel. Penggunaan software spasial berupa arcGIS.yang akan terjadi penelitian menggunakan perangkat lunak keruangan/spasial yg memberikan faktor risiko terhadap peristiwa pneumonia balita pada wilayah kerja puskesmas Lubuk Kilangan tertinggi di kelurahan Indarung dengan bobot tinggi dan ditandai rona merah di peta. berakibat kelurahan Indarung menjadi kelurahan paling berisiko pada daerah kerja puskesmas Lubuk Kilangan.Faktor risiko lingkungan fisik rumah seperti kepadatan hunian, luas jendela, pencahayaan, dan kelembaban yg berisiko terhadap insiden pneumonia balita sehingga masyarakat perlu menjaga serta menaikkan kualitas kesehatan lingkungan tempat tinggal serta kiprah puskesmas dalam melaksanakan program pencegahan terhadap pneumonia pada balita.
References
Kemenkes RI 2010. Buletin Epidemiologi Pneumonia Volume 3.
Black R, dkk(2006). Pneumonia the Forgotten Killer : WHO
Profil Kesehatan RI Tahun 2018,2019.
Kemenkes RI. Pusat Data dan Informasi.2019
Sumantri A. 2011 Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: KENCANA
Faticaturrachma S, dkk. Hubungan Lingkungan Fisik Rumah dengan Kejadian Penyakit Pneumonia Pada Balita di Wilayah kerja Puskesmas Pekayon Jaya Kota Bekasi.
Achmadi U.F. 2012. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. Jakarta:Raja Grafindo
Keputusan menteri kesehatan RI nomor 829/menkes/sk/vii/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan,1999.
Menkes. Permenkes RI nomor 1077/Menkes/Per/v/2011 Tentang Pedoman Penyehatan Udara dalam Ruang Rumah. 2011.
Lestari, D.S.T. 2019. Studi Spasial Kepadatan Hunian Kamar, Luas Ventilasi Rumah, dan Status Imunisasi Pneumonia Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pauh Tahun 2019
Yuwono T.A. Faktor-faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Pneumonia Pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kawunganten Kabupaten Cilacap.
Wulandari P.S. Hubungan Lingkungan Fisik RUmah dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Jatisampurna Kota Bekasi.
Pusparini H, dkk. Risiko Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Puskesmas II Sumpiuh Kabupaten Banyumas Tahun 2016.
Pramudiyani NA, Galuh Nita Prameswari. Hubungan Antara Sanitasi Rumah Dan Perilaku Dengan Kejadian Pneumonia Balita.
Khasanah M, dkk. Hubungan Kondisi Lingkungan Dalam Rumah Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Puring Kabupaten Kebumen.
Sari DK, dkk. Hubungan Kondisi Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian Pneumonia Pada Anak Balita Di Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan.
Onasis Aidil, Sugeng Juwono Mardihusodo. Studi Spasial Kerawanan Wilayah Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Status Kerentanan Nyamuk Aedes Aegypti Linn Terhadap Remefos di Kota Padang Tahun 2005. https://reposistory.ugm.ac.id
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2022 Arif Rahman
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).