Peran Institusi Sosial: Analisis Postkolonial Pedagogis terhadap Ketidaksetaraan Gender dalam Konsep Hagabeon pada Upacara Kematian Mate Pupur Orang Batak

Authors

  • Epi Sihombing Magister Sosiologi Agama UKSW, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v6i1.3672

Keywords:

Gender, Mate Pupur, Postkolonial Pedagogis

Abstract

Tulisan ini akan menganalisis tentang posisi perempuan dalam kehidupan sosial masyarakat Batak terutama dalam upacara kematian Mate Pupur. Dalam konteks kehidupan dan pelaksanaan adat Batak, ditemukan tindakan ketidakadilan dan perilaku diskriminatif terhadap kaum perempuan. Hal ini terutama berkaitan dengan cita-cita hagabeon yang menempatkan kaum laki-laki berada di atas segalanya. Tulisan ini menggunakan pendekatan deskripsi-analitif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menyebutkan bahwa perempuan Batak mengalami ketidaksetaraan gender yang ditandai dengan terjadinya subordinasi (penomorduaan) dan marjinalisasi. Nilai dan harga seorang perempuan terletak pada kebehasilannya melahirkan seorang anak laki-laki. Pemahaman ini tetap langgeng hingga masa kini, masa kehadiran gereja di tengah kehidupan orang Batak. Kelanggengan ini tidak dapat dapat dipisahkan dari paham yang melekat dalam diri orang Batak itu sendiri. Maka untuk sebuah perubahan, diperlukan revolusi gagasan –posttkolonial pedagogis melalui  institusi sosial dalam hal ini gereja.

References

Boehlke, Robert. Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktek Pendidikan Agama Kristen: dari Plato sampai Ignatius Loyola, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009).

Manurung, Ria. Kekerasan Terhadap Perempuan pada Masyarakat Multi Etnik, (Yogyakarta: Pusat Studi Kependidikan dan Kebijakan UGM Ford Foundation, 2002).

M. Lips, Hillary. Sex and Gender: Making Cultural Sense of Civilization, (Leiden: EJ. Brill, 1989).

Gultom, Rajamarpondang. Dalihan Na Tolu Nilai Budaya Suku Batak, (Medan: CV. Armada, 1992).

Hutagalung, W. Adat taringot tu Ruhutruhut ni Pardongan Saripeon di Halak Batak, (Jakarta: NV. Pustaka, 1963).

Panggabean, HP. dan Richard Sinaga, Hukum Adat Dalihan Na Tolu, (Jakarta: Dian Utama, 2004).

Robert Osmer, Richard. A Teachable Spirit: Recovering the Teaching Office in the Church, (Westminster: John Knox Press, 1990).

Rokhmansyah, Alfian. PENGANTAR GENDER DAN FEMINISME: Pemahaman Awal Kritik Sastra Feminisme, (Yogyakarta: Garudhawaca, 2016).

Setlight, Johanna. Suatu Peran Gereja dalam memperlengkapi Guru-guru Sekolah Minggu untuk Pelayanan Pendidikan Agma Kristen GMIM - Tesis, (Jakarta: SEAGEST, 1994).

Situmorang, Jonar. Menyingkap Misteri Dunia Orang Mati, (Yogyakarta: ANDI, 2016).

Susantro Walkins, Alice (dkk), Feminisme untuk Pemula, (Yogyakarta: Resist Book, 2007).

Tierney, Helen (ed.), WOMEN’S STUDIES ENCYCLOPEDIA, (USA: Greenwood Press, 1999).

Vergouwen, J.C. Masyarakat dan Hukum Adat Batak Toba, (Jakarta: Pustaka Azet, 1985).

Alifius Areng Mutak, Reformasi dan Pendidikan Kristen: Menelusuri Warisan Reformasi dalam Pendidikan Kristen, dalam Jurnal Theologia Aletheia, Volume 19, Nomor 13, September 2017.

Sinaga, Daniel Evan & Donny Siburian. Jurnal Cultivation: Menguji Segala Sesuatu, Membuktikan Kebenaran Melalui Perbuatan. (2022) Vol . 5 no 2. 72-85.

Fitria Olivia & Azizah Lubis, KEDUDUKAN JANDA DI DALAM HUKUM WARIS ADAT BATAK, dalam Jurnal Lex Jurnalica, Volume 4, Nomor 3, Edisi Agustus 2017.

Fransiska Simangunsong, PENGARUH KONSEP HAGABEON, HAMORAON DAN HASANGAPON TERHADAPA KETIDAKSETARAAN GENDER DALAM AMANG PARSINUAN, dalam SIROK BASTRA (Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan), Volume I No.2 Edisi Desember 2013.

Jeane Maria Tulung & Yornan Masinambow, PEMIKIRAN TEOLOGIS EDUKATIF YOHANES CALVIN SERTA RELEVANSINYA BAGI PENDIDIKAN BERGEREJA MASA KINI, dalam Jurnal Tumou Tou, Volume VII, Nomor 1, Edisi 2020.

Judika N. Sianturi, MAKNA ANAK LAKI-LAKI DI MASYARAKAT BATAK TOBA (Studi Kasus di Kota Sidikalang Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera Utara), dalam Jurnal JOM FISIP, Volume 4, Nomor 2, Edisi Oktober 2017.

Priskardus Hermanto Candra, KRITIK FEMINISME POSTKOLONIAL UNTUK MEMBONGKAR KULTUR PATRIARKI DALAM BUDAYA MANGGARAI, dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio, Volume 11, Nomor 1, Edisi Januari 2019.

Relly Monika Hasugian, UPACARA KEMATIAN SAUR MATUA BATAK TOBA: ANALISIS TRADISI LISAN, dalam Jurnal LINGUA, Volume 14 No.2 Edisi September 2017.

Serpulus T. Simamora, BORU NI RAJA HATOBAN: Tinjauan Filsafat Anthropologi atas Kaum Perempuan di dalam Budaya Batak, dalam LOGOS, Jurnal Filsafat-Teologi, Volume I, Nomor 1, Edisi Juni 2002.

Syarifa Suhra, KESETARAAN GENDER DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HUKUM ISLAM, dalam Jurnal AL-Ulum, Volume 13 No.2 Edisi Desember 2013.

Tience Debora Valentina & Wisnu Martani, APAKAH HASANGAPON, HAGABEON dan HAMORAON SEBAGAI FAKTOR PROTEKDIF ATAU FAKTOR RISIKO PERILAKU BUNUH DIRIREMAJA BATAK TOBA? SEBUAH KAJIAN TEORITIS TENTANG NILAI BUDAYA BATAK TOBA, dalam Buletin Psikologi, Volume 26, No.1 Edisi 2018.

Siburian, Donny. Agama Kristen dan Hoax: Peran Agama Kristen dalam menekan Hoax. BIA’: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Kontekstual, (2021) Vol 4, no. 2: 226- 237.

Siburian, Donny. (2021) Menggugat Perceraian: Aspek-Aspek Kekerasan Gender Dalam Praktek Perceraian (Paulakhon) Pada Masyarakat Batak. Sosiologi: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya 23, No. 2:211–225

Jonathan Sitanggang, KONSEP GENDER DALAM UMPASA BATAK TOBA: KAJIAN ANTROPOLINGUISTIK (Skripsi), (Universitas Sumatera Utara: Medan, 2018)

Sumber Internet

Citra Bakti Pangaribuan, KEDUDUKAN JANDA TANPA MEMILIKI KETURUNAN DALAM PUTUSNYA PERKAWINAN JUJUR KARENA KEMATIAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA KRISTEN, dalam https://media.neliti.com/media/publications/162367-ID-kedudukan-janda-tanpa-memiliki-keturunan-pdf, diakses Rabu 30 Maret 2022, pkl. 17.08 Wib.

Fathiyah Wardah, Ketidaksetaraan Gender Masih Tinggi di Indonesia, dalam https://www.voaindonesia.com/amp/ketidaksetaraan-gender-masih-tinggi-di-indonesia-/5316082.html, diakses Kamis 31 Maret 2022, pkl. 07.45 Wib.

Sormin Pagaran Dolok, Adat Untuk Orang Meninggal, dalam http://pagarandolok.blogspot.com/ 2009/04/adat-untuk-orang-meninggal.html?m=2, diakses Rabu 30 Maret 2022, pkl. 15.50 Wib.

Yasni Kusmarni, TEORI POSTKOLONIAL: Suatu Kajian tentang Teori Postkolonial Edward W.Said, dalam https://sejarah.upi.edu/artikel/dosen/teori-postkolonial/, diakses Jumat, 8 April 2022, pkl. 10.04 Wib.

Downloads

Published

27-04-2022

How to Cite

Sihombing, E. . (2022). Peran Institusi Sosial: Analisis Postkolonial Pedagogis terhadap Ketidaksetaraan Gender dalam Konsep Hagabeon pada Upacara Kematian Mate Pupur Orang Batak. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(1), 8108–8120. https://doi.org/10.31004/jptam.v6i1.3672

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check