Makna Filosofis pada Busana Pengantin Wanita Tradisional Suku Rejang di Kabupaten Kepahiang
DOI:
https://doi.org/10.31004/jptam.v7i1.5326Keywords:
Busana Pengantin, Kepahiang, Makna Filosofi, Suku RejangAbstract
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan makna filosofis busana pengantin wanita tradisional suku Rejang di Kabupaten Kepahiang. Menggunakan metode penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, obeservasi dan dokumentasi. Informan penelitian yaitu ketua adat suku Rejang, induk inang dan budayawan. Teknik analisis data dengan reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ditemukan bahwa, 1) Baju kurung tabur (kurung nyawe) bermakna keindahan; 2) Kain songket bermakna kebijaksanaan; 3) Sunting beringin bermakna beratnya beban yang akan ditangggung wanita saat menjadi istri dan ibu; 4) Motif mato ponoi bermakna harapan berhasil dalam kehidupan; 5) Tusuk burung-burung bermakna seorang wanita sudah mendapatkan tempat kehidupan; 6) Pita-pita bermakna kemakmuran; 7) Kalung bandoak bermakna kehidupan berumah tangga perlu adanya uang; 8) Ke’is (keris) bermakna senjata dalam menjaga diri; 9) Selop bermakna wanita harus menjaga serta merahasiakan kehidupan berumah tangganya.
References
Arikunto, Suharsimi. (2014). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Faizir, Ahmad. (2020). Untaian Mahligai Seni dan Budaya. Jakarta: Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Daerah.
Harmelia & Yuliarma. (2021) Perubahan Desain Busana Adat Pengantin Wanita di Kota Pariaman Sumatera Barat. Gorga: Jurnal Seni Rupa, (Online), Vol. 10 No. 2, (https://doi.org/10.24114/gr.v10i2.29093, diakses 4 Februari 2023)
Juwita, Indri Faulia (2020) Studi Tentang Modifikasi Busana Pengantin Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu. Journal of Economics and Tourism, (Online), Vol. 15, No. 2, (http://repository.unp.ac.id/id/eprint/30395/, diakses 10 Oktober 2022).
Misnawati, Adriani, & Nelmira, W. (2017). Studi Tentang Busana Pengantin Tradisional di Kabupaten MukoMuko Provinsi Bengkulu. Journal of Economics and Tourism, (Online), Vol. 15, No. 2, (, diakses 10 Oktober 2022).
Husin (1989). Arti Perlambang dan Fungsi Tata Rias Pengantin dalam Menanamkan Nilai-Nilai Budaya Bengkulu.. Jakarta: Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Daerah.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumarto. (2021). Tanah Rejang Tanah Sriwijaya, Penemmuan Menhir Situs Rimba di Desa Lawang Agung Kecamatan Sindang Beliti Ulu Kabupaten Rejang Lebong Bengkulu. Jurnal Literasiologi, (Online), Vol. 5, No. 1, (https://doi.org/10.47783/literasiologi.v5i1.182, diakses 10 Oktober 2022).
Titus, Harold H (1959). Living Issues in Philosophy.American Book. Company, New York,
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2023 Annisah Fitriani TanjungAuthors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).