Peningkatan Kompetensi Guru dalam Menyusun Soal HOTS melalui Teknik Dapat, Catat, Terap (DCT) di SD Negeri 08 VI Suku Tahun Pelajaran 2021/2022

Authors

  • Titit Sofia Sekolah Dasar Negeri 08 VI Suku, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Solok, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v7i1.5517

Keywords:

Kompetensi, Guru, Soal HOTS

Abstract

Penelitian ini didorong oleh kenyataan bahwa hasil supervisi menunjukkan bahwa lebih 70% guru di SD Negeri 08 VI Suku masih dominan belum mampu menyusun soal Higher Order Thinking Skill (HOTS). Bila ditelusuri lebih lanjut, faktor yang meyebabkan guru belum mampu menyusun soal Higher Order Thinking Skill (HOTS) karena mendapatkan pelatihan secara khusus tentang hal ini. Untuk meningkatkan kompetensi guru dalam Untuk mengatasi hal tersebut perlu diupayakan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun soal Higher Order Thinking Skill (HOTS) dilakukan penelitian tindakan sekolah dengan mengadakan pelatihan teknik Dapat-Catat-Terap (DCT) bagi guru-guru SD Negeri 08 VI Suku Tahun Pelajaran 2021/2022 semester I. Rumusan masalah penelitian adalah Bagaimanakah peningkatan kompetensi guru-guru dalam menyusun soal HOTS di SD Negeri 08 VI Suku Kecamatan Lubuk Sikarah. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun soal HOTS. Teori yang mendukung penelitian ini diantaranya teori tentang soal HOTS dan pelaksanaan teknik DCT dalam menyusun soal HOTS. Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakam Sekolah dengan subjek penelitian semua guru kelas SDN 08 VI Suku berjumlah 10 orang. Teknik pengumpulan atat yang digunakan observasi dan penilaian terhadap hasil kerja guru dalam menyusun soal HOTS.Setelah dilaksanakan workshop tingkat sekolah terjadi peningkatan kualitas pelaksanan workshop oleh guru SD Negeri 08 VI Suku baik pada aspek kesiapan guru dalam pelaksanaan teknik DCT maupun kompetensi guru dalam menysusun soal HOTS meningkat secara signifikan.Berdasarkan data penilaian kompetensi guru dalam menyusun soal HOTS melalui pelaksanaan pelatihan teknik DCT, terdapat peningkatan nilai rata-rata kompetensi guru SDN 08 VI Suku siklus I  sebesar 77, dan kemudian pada sklus II naik menjadi 84. Hal ini juga membuktikan bahwa pelaksanaan pelatihan teknik DCT terbukti dapat meningkatkan kompetensi dalam menyusun soal HOTS dengan tepat. Kepada guru disarankan untuk dapat menyusun soal HOTS dengan pelatihan teknik DCT secara mandiri dan kolektif kologial.

References

Depdiknas.1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Dimiyati dan Mujiono.2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djamarah, S.B. 1994. Prestasi belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya. Usaha Nasional.

Echols, John M. dan Shadily, Hassan. 2000. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta : PT. Gramedia.

Hergenhahn dan Olson. 2007. Theories Of Learning, (Teori Belajar) Edisi Ketujuh, dilaihbahasakan oleh Tri Wibowo B.S. Jakarta: fajar Interpratama Offset.

M.Nur. dan Wikandari, PR. 2000. Pengajaran Berpusat kepada Siswa dan Pendekatan Konstruktivis dalam Pengajaran. Surabaya: PSMS Program Pasca Sarjana Unesa.

Mulyasa. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Paul, Suparno. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Permendiknas Nomor 22, 23, dan 24 tahun 2006. Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan. Jakarta: Sinar Grafika.

Permendiknas Nomor 41 tahun 2007. Standar Proses. Jakarta: BSNP.

Prayitno. 2009. Pendidikan, Dasar Teori dan Praksis Jilid 1. Padang: UNP Press.

_______.2009. Pendidikan, Dasar Teori dan Praksis Jilid 2. Padang: UNP Press.

Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran; sebagai Referensi bagi Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Fajar Interpratama Offset.

Rusman, 2010. Teknik-Teknik Pembelajaran; Mengembangkan Profesional Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Suciati. 2003. Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta : Universitas Terbuka.

Sudjana, 2000. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukamto, 2004, Pengembangan Sistem Penilaian Untuk Sertifikasi Guru, Makalah, Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI) Yogyakarta.

Suharsimi, Arikunto.1992. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Toeti, Soekamto dan Udin saripudin Winataputra. 1995. Teori Belajar dan Teknik-Teknik Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud.

Trianto, 2010. Mendesain Teknik Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kharisma Putra Utama.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Departemen Pendidikan Nasional

Wasty, Soemanto.1998. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Yatim, Riyanto. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran; sebagai Referensi bagi Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Fajar Interpratama Offset.

Downloads

Published

25-02-2023

How to Cite

Sofia, . T. (2023). Peningkatan Kompetensi Guru dalam Menyusun Soal HOTS melalui Teknik Dapat, Catat, Terap (DCT) di SD Negeri 08 VI Suku Tahun Pelajaran 2021/2022. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(1), 1997–2007. https://doi.org/10.31004/jptam.v7i1.5517

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check