Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu terhadap Kelengkapan Imunisasi Lanjutan pada Anak Usia 18-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Indah Tahun 2022
DOI:
https://doi.org/10.31004/jptam.v7i1.5709Keywords:
Pengetahuan, Sikap, Kelengkapan Imunisasi LanjutanAbstract
Imunisasi lanjutan DPT-HB-Hib dan Campak Rubella diberikan untuk mencegah suatu penyakit difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, pneumonia, meningitis dan penyakit campak (morbilli/measles). Cakupan imunisasi lanjutan DPT-HB-Hib atau disebut juga imunisasi lanjutan pentavalen dan Campak Rubela di wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Indah diperoleh angka 79,8%. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu terhadap kelengkapan imunisasi lanjutan pada anak usia 18-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Indah Tahun 2022. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode ovbservasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara menggunakan kuesioner di wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Indah selanjutnya dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil Penelitian: Didapatkan distribusi pengetahuan dan sikap ibu dari 45 responden diperoleh paling banyak pengetahuan baik 38 (85,0%), sikap baik 40 (88,9%), dan distribusi kelengkapan imunisasi lanjutan pada anak usia 18-24 bulan tidak lengkap 31 (68,9%). Hasil uji statistik dengan Chi-Square diperoleh p value= 0,010 (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu terhadap kelengkapan imunisasi lanjutan pada anak usia 18-24 bulan. Hasil uji statistik dengan Chi-Square diperoleh p value= 0,001 (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara sikap ibu terhadap kelengkapan imunisasi lanjutan pada anak usia 18-24 bulan. Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan pengetahuan dan sikap ibu terhadap kelengkapan imunisasi lanjutan pada anak usia 18-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Indah Tahun 2022.
References
Bulan, U., Desa, D. I., & Selamat, T. 2022. IMUNISASI LANJUTAN PENTAVALENT DALAM HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN ANAK. 3 (1), 11-19.
Crystal Bae, Daniele Bourget. 2022. Tetanus. di kutip pada 6 Agustus 2022. Tersedia di https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459217
Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. 2019. “Profil Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2019.” Pemerintah Provinsi Lampung Dinkes(44): 136.
Eshete, Akine, Sisay Shewasinad, and Solomon Hailemeskel. 2020. “Immunization Coverage and Its Determinant Factors among Children Aged 12-23 Months in Ethiopia: A Systematic Review, and Meta- Analysis of Cross-Sectional Studies.” BMC Pediatrics 20(1): 1–13.
IDAI, 2020. Jadwal Imunisasi Anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta.
Itsa, Nanda Salsabila, Roro Rukmi Windi, and Hanna Mutiara. 2020. “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Imunisasi Lanjutan Pentavalen ( DPT-HB-Hib) Di Wilayah Kerja Puskesmas Labuhan Ratu Kota Bandar Lampung Tahun 2018 (Factors Related to Status of Pentavalen Advanced Immunization in The Working Area of Labuhan.” Majority | 9(1): 1–8.
Kemenkes RI. 2017. “Profil Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan Tahun 2016.” Kementerian Kesehatan Republik Indonesia: 1–61.
Kemenkes RI. 2018. "Bahan Ajar Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan" Metodologi PenelitianKesehatan:1-307.https://www.researchgate.net/publication/269107473 What_is_governance/link/548173090cf22525dcb61443/download%0Ahttp://www.econ.upf.edu/~reynal/Civil wars_12December2010.pdf%0Ahttps://think-asia
Kemenkes RI. 2019. "Kementerian Kesehatan Republik Indonesia", Kementerian KesehatanRI,p.1.Availableat:https://www.kemkes.go.id/article/view/19093000001/penyakit-jantung-penyebab-kematian-terbanyak-ke-2-di-indonesia.html.
Kemenkes RI. 2019. Cover designed by dr.nasseer. Panduan Deteksi Dan Respon Penyakit MENINGITIS MENINGOKOKUS, 1–100.
Kemenkes RI. 2020. "Pedoman Surveilans Campak Rubella". Jakarta: Direktorat Surveilans, Karantina Kesehatan, Direktorat Jenderal Pencegahan Dan Pengendalian.
Kemenkes RI, 2022. "Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2021". Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 141-150.
Marini, R. 2019. Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian Imunisasi Lanjutan Pentavalen Pada Anak 18 Bulan Di Desa Paya Bagas Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2018. http://repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/12 3456789/815/1/
Notoatmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nugrawati, N., Diii, P., Stikes, K., & Makassar, A. (2019). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Terhadap Imunisasi Lengkap Pada Balita. Jurnal Ilmiah Kesehatan Pencerah,8(1),2656–8004.https://stikesmu-sidrap.e-journal.id/JIKP/article/view/ 104/95
Pangaribuan, Satrina. 2018. Determinan Kelengkapan Imunisasi Lanjutan Pada Batita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kota Medan Tahun 2018. http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/11443/141000195.pdf?sequence=1&isAllowed=y.
Permenkes, 2017. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017. Tentang Penyelenggaraan Imunisasi. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Proverawati, A & Andhini, C.S.D. 2015. Imunisasi dan Vaksinasi. Nuha Offset, Yogyakarta.
Ranuh, I.G.N.G, Hariyono S., Sri Rezeki.S.H, Cissy B.K., Ismoedijanto, Soedjatmiko. 2017. Pedoman Imunisasi di Indonesia. Jakarta:Badan Penerbit Ikatan Dokter Indonesia.
RIKESDAS. 2018. “Laporan Provinsi Lampung RIKESDAS 2018.” Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan:1–674. http://labdata.litbang.kemkes.go.id /images/download/laporan/RKD/2018/Laporan_Nasional_RKD2018_FINAL.
Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta.
Tosepu, Ramadhan, J.Gunawan, Effendi. 2018. “The Outbreak of Diphtheria in Indonesia.” Pan African Medical Journal 31: 1–5.
U.S. Department Of Health And Human Services, Pneumonia, National Institutes Of Health, National Heart, Lung, and Blood Institute. 2022. Pneumonia - What Is Pneumonia? | NHLBI, NIH.
World Health Organization (WHO). 2019. Diakses pada 7 September 2022, dari https://www.who.int/indonesia/id/news/detail/-who-delivers-lifesaving-antitoxin-for-children-with-diphtheria-during-covid-19-pandemic
World Health Organization (WHO). 2013. “Global Vaccine Action Plan.” 2011-2020. WHO Library Cataloguing-in-publication Data. Vaccine 31: B5–31.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2023 Putu Nindia Ayuni RestuAuthors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).