Bentuk Kemasan Silat Pangean Dalam Pesta Perkawinan Pada Masyarakat Melayu di Kelurahan Rawang Empat Kabupaten Pelalawan Propinsi Riau

Authors

  • Zuzana Safitri Prodi Pendidikan Tari Universitas Negeri Padang, Indonesia
  • Darmawati Darmawati Prodi Pendidikan Sendratasik Universitas Negeri Padang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v7i1.5769

Keywords:

Kemasan, Silat Pangean, Pesta  Perkawinan, Masyarakat Melayu

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk kemasan Silat Pangean pada masyarakat melayu di Kelurahan Rawang Empat Kabupaten Pelalawan Propinsi Riau. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dan dibantu dengan instrumen pendukung seperti alat tulis, camera dan handphone. Jenis data menggunakan data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menerapkan analisis data dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Silat Pangean Kemasan baru merupakan modifikasi dari Silat Pangean zaman dulu yang masih tetap menjadi identitas Silat Pangean (Warisan Tak Benda Budaya Lokal Rawang Empat). Bentuk kemasan  Silat Pangean kemasan baru menggunakan baju melayu lengan panjang dan celana melayu panjang berwarna hitam, peci dan kain samping, dan mempunyai gerak togak ali, langkah ompat, popat, tikam, concang, tumbuk, gayung dan  simbuh. pola lantai garis lurus dan garis lengkung, Penari berjumlah 2-6 orang pesilat laki-laki berpasangan atau lebih, alat musik yang digunakan dalam Silat Pangean yaitu gondang dan tetawak musik khas melayu. Tempat Pertunjukan Silat Pangean dilakukan di depan halaman rumah mempelai perempuan ketika pengantin laki-laki ingin disandingkan dengan mempelai perempuan di pelaminan.

References

Akhirta, D. L., Asriati, A., & Susmiarti, S. (2015). Tinjauan Koreografi Tari Podang di Kelurahan Bulakan Balai Kandi Kecamatan Payakumbuh Barat Kota Payakumbuh. Jurnal Sendratasik, 4(2), 63-68.

Amstrong, Gary & Philip, Kotler. (2012) Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid I, Alih. Bahasa Alexander Sindoro dan Benyamin Molan. Jakarta: Penerbit.

Aulia, T. V., Indrayuda, I., & Mansyur, H. (2015). Tari Pasambahan Karya Syofyani: Studi Kasus Gaya Gerak Tari. Jurnal Sendratasik, 4(1), 69-78.

Elina, Misda dan Efendi, Leni. (2017). Kemasan Seni Pertunjukan Tradisional Sebagai Daya Tarik Wisata di Istana Basa Pagaruyung. Insitusi Seni Indonesia Surakarta.

Hayati, R., Mansyur, H., & Iriani, Z. (2013). Bentuk Penyajian Silek Galombang Di Nagari Pagaruyung Kecamatan Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar. Jurnal Sendratasik, 2(1), 11-17.

Jazuli, (2012). Paradigma Kontekstual Pendidikan Seni,Surabaya:Unesa University Press.

Lexy J. Moleong, (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja. Rosdakarya.

Mesiono. (2017). Educators: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Kependidikan. Medan : Pusdikra.

Murgiyanto,Sal. (2004). Tradisi dan Inovasi: Beberapa Masalah Tari di Indonesia. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

R. Kontor Slamet Hariyadi. (2003). Teknik Dasar Pencak Silat Tanding. Jakarta: Dian Rakyat

O’ong Maryono. (2000). Pencak Silat Merentang Waktu.Yogyakarta: Galang Pres.

Downloads

Published

25-03-2023

How to Cite

Safitri, Z., & Darmawati, D. (2023). Bentuk Kemasan Silat Pangean Dalam Pesta Perkawinan Pada Masyarakat Melayu di Kelurahan Rawang Empat Kabupaten Pelalawan Propinsi Riau. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(1), 3583–3592. https://doi.org/10.31004/jptam.v7i1.5769

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check