Rangkaian Acara dan Makanan Adat Maanta Siriah di Nagari Lubuk Gadang Kabupaten Solok Selatan
DOI:
https://doi.org/10.31004/jptam.v7i1.6034Keywords:
Rangkaian Acara, Makanan Adat, Maanta SiriahAbstract
Penelitian ini dilatar belakangi bahwa saat ini masyarakat Lubuk Gadang dalam menentukan makanan dan pengolahan makanan adat belum ada literatur yang digunakan sebagai pedoman yang akan dijadikan acuan oleh masyarakat Nagari Lubuk Gadang Pada saat sekarang ini. Masyarakat yang tinggal di daerah ini sudah bercampur dengan suku pendatang baru seperti suku jawa. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mendeskripsikan 1) rangkaian pelaksanaan upacara maanta siriah, 2) alat yang digunakan untuk membawa perlengkapan, 3) jenis makanan yang dihidangkan dan 4) makna yang terkandung dalam makanan adat yang dihidangkan pada acara maanta siriah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Informan penelitian ini adalah Bundo Kanduang, Niniak Mamak, Masyarakat yang mengetahui tentang acara maanta siriah di Nagari Lubuk Gadang Kabupaten Solok Selatan. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rangkaian acara maanta siriah di Nagari Lubuk Gadang Kabupaten Solok Selatan memiliki dua tahap yaitu 1) persipan sebelum acara maanta siriah yaitu: a) proses pengolahan makanan adat, b) proses menghidangkan makanan adat maanta siriah 2) rangkaian acara maanta siriah yaitu: a) maanta siriah, b) penyerahan baban, c) duduak dan makan basamo, d) barundiang atau manakok hari, e) mendoa f) pulang ke rumah. Jenis dan alat yang digunakan untuk membawa perlengkapan adat pada acara maanta siriah di Nagari Lubuk Gadang yaitu: Dulang, carano, dalamak, saputangan batik. Sedangkan jenis perlengkapan yang dibawa yaitu : siriah, pinang muda, daun gambiah, rokok, dasar baju kebaya, kelapa, ketan putih, pisang, tando cincin. Makanan dan kue pada acara maanta siriah di Nagari Lubuk Gadang adalah nasi, rendang daging, gulai cubadak, kalio ayam, goreng ayam, gulai tauco, sambal mie, pergrdel kentang, kue bolu/kue gadang dan agar-agar. Sedangkan alat yang digunakan untuk menghidangkan makanannya adalah piring samba, piring ceper, dan cambuang. Makanan adat yang dibuat untuk sebuah acara maanta siriah memiliki makna yang mengandung pesan-pesan yang berguna bagi kedua calon pihak keluarga.
References
Andriani Cici, 2014. Makanan Adat Pada Upacara Manjalang Rumah Mintuo Di Kanagarian Batipuah Baruah Kecamatan Batipuah Kabupaten Tanah Datar. Padang: Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang
Armini. 2004. Budaya Alam Minangkabau. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT Rineka Cipta: Jakarta
Buku Panduan Penelitian Tugas Akhir Atau Skripsi Universitas Negri Padang (2021). Departemen Pendidikan Nasional Universitas Negeri Padang.
Dwiyana, Lisa Sri. 2002. Upacara Adat Perkawinan Di Kanagarian Koto Berapak Kecamatan Bayang Pesisir Selatan. Bagian Kegiatan Pengembangan Museum.
Elida. 2012. Peralatan Pengolahan Makanan. Padang: UNP.
Erlinda Rini, E. (2015). Tinjauan Tentang Makanan Adat Yang Dibawa Pada Acara Babako di Nagari Pakan Rabaa. September.
Jannah, A.M., Baidar, B., & Elida, E. (2015). Makanan Adat pada Acara Mananti Marapulai di Kelurahan Campago Guguak Bulek Kecamatan Mandiangin Kota Selayan Kota Bukittinggi. E-Journal Home Economic and Tourrism, 10(3).
Miftahul, J. A. (2015). Makanan Adat Pada Acara Mananti Marapulai Di Kelurahan Campago Guguak Bulek Kecamatan Mamdiangin Koto Selayan Kota Bukittinggi.
Mutia, Riza dkk. 2000. Upacara Adat Perkawinan Di Padang Pariaman. Padang: Bagian Proyek Pembinaan Permuseuman Sumatera Barat.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2023 Nahdatul Rahma WisiAuthors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).