Peningkatan Profesionalisme Guru melalui Supervisi Klinis Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Al-Muslimun Lhoksukon Aceh Utara
DOI:
https://doi.org/10.31004/jptam.v7i2.6612Keywords:
Peningkatan Profesionalime Guru, Supervisi Klinis, MAS Al-MuslimunAbstract
Artikel ini fokus pada tujuan dan pelaksanaan supervisi yang dilakukan di MAS Al-Muslimun Lhoksukon untuk melihat peningkatan profesionalisme guru melalui supervisi klinis dengan latarbelakang pendidikan sesuai dengan profesi guru. Penelitian pada artikenl ini menggunakan jenis penelitian kualitatif destriptif dengan pendekatan pendekatan Kepustakaan (Library Research) yaitu dengan membaca, menelaah dan mengkaji jurnal dan sumber tulisan yang erat kaitannya dengan masalah yang dibahas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ad temuan 2 orang guru dengan latarbelakang pendidikan lulusan SMA menjadi guru di MAS Al-Muslimun, hal ini akan mempengaruhi profesionalisme guru dalam mendidik dan mengajar. Terkait dengan empat kompetensi profesi guru tersebut. Upaya sekolah untuk meningkatkan kinerja profesional guru antara lain mewajibkan guru yang mengikuti pelatihan untuk bersosialisasi dengan guru lain di sekolah pada hari Sabtu dan mengirimkan mereka untuk mengikuti pelatihan di luar pelatihan umum dan berbasis layanan. Pihak pusat membina upaya sekolah untuk meningkatkan empat kompetensi profesional guru, khususnya kompetensi personal, dua kali dalam sebulan. Acaranya meliputi kedasaaran berbangsa dan bernegara serta agama secara spiritual dan pengajian bagi yang menata kalbu serta mendatangkan instruktur luar yang sesuai dengan keahliannya, khususnya yang menitikberatkan pada Da'i. hasil observasi awal dan data profil sekolah MAS Al-Muslimun, Menggunakan istilah “bottom up” lebih kepada guru yang bertanya, terutama bagi guru baru yang belum mengenal budaya dan karakter sekolah. Rata-rata hanya masalah kecil yang diselesaikan dengan meminta orang yang tepat untuk memperbaikinya sehingga guru dapat memperbaiki masalah tersebut. Oleh karena itu, guru yang menjadi pembimbing biasanya adalah guru senior di bidangnya. Diharapkan guru dapat menyelesaikan masalah dengan orang yang tepat, sehingga meningkatkan profesionalisme mereka. Di MAS Al-Muslimun, supervisi klinis peningkatan profesionalisme guru sangat adaptif, dimulai dari perencanaan yang hanya dikomunikasikan kepada guru dalam pertemuan rutin mingguan oleh kepala sekolah. Dapat disimpulkan bahwa supervisi klinis akan menciptakan profesionalisme guru melalui pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah dan tindak lanjut yang dilakukan oleh pengawas serta keikut sertaan guru senior dan juga wakil kurikulum disekolah.
References
Banun Sri. (2009). Supervisi Pendidikan Meningkatkan Profesionalisme Guru, Bandung:
Data MAS Al-Muslimun, 2023. Data Profil MAS Al-Muslimun 2023 terkait supervise klinis dan profesionalisme guru. Lhoksukon: Data Madrasah Aliyah.
De Carlo, A., Dal Corso, L., Carluccio, F., Colledani, D., & Falco, A. (2020). Positive Supervisor Behaviors and Employee Performance: The Serial Mediation of Workplace Spirituality and Work Engagement. Frontiers in Psychology.
Haerani, 2023. Peningkatan Kinerja Guru Dalam Melaksanakan PembelajaranMelalui Pembinaan Supervisi Klinis Kepala Madrasah MTsMuhammadiyah Lempangang, Student Research Journal.
Mirzaqon, T, A dan Budi Purwoko, (2017). Studi Kepustakaan Mengenai Landasan Teori dan Praktik Konseling Expressive writing, Jurnal BK Unesa, Vol. 8, No.1: 1-9.
Muchtar & Iskandar. (2009). Orientasi Baru Supervisi Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada.
Muhammad Yusuf, 2023. Supervisi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Profesional Guru Di Smpn 2 Alalak Barito Kuala, Jurnal Manajemen Pendidikan Islam.
Mulyasa, E. (2004). Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Musyadad, V. F., dkk. (2022). Supervisi Akademik untuk Meningkatkan Motivasi Kerja Guru dalam Membuat Perangkat Pembelajaran. Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 5(6). 1936-1941.
Ngalim Purwanto. (2005). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: remaja Rosdakarya Offset.
Ngalim Purwanto. (2014). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: remaja Rosdakarya Offset.
Nuim Hayat, 2023. Penerapan Model Pembelajaran Aktif (Active Learning) Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengajar Guru Melalui Supervisi Klinis Di Sdn Kojadoi, Ta’rim: Jurnal Pendidikan dan Anak Usia Dini.
Nuraini M. Kasim , 2023. Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru Pai Dalam Melaksanakan Penilaian Berbasis Kelas Melalui Supervisi Klinis Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Flores Timur Tahun Pelajaran 2020/2021, Jurnal Ilmu Pendidikan (JIP).
Pidarta, Made, 1999, Pemikiran tentang supervisi pendidikan,Jakarta, Bumi Aksara
Piet A. Sahertian dan Frans Mahateru, 1982. Prinsip dan tehnik supervisi pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.
Sahnadi, 2023. Meningkatkan Kompetensi dan Kinerja Guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar melalui Supervisi Klinisdi SDN 04 Gunung TulehKabupaten Pasaman Barat, Jurnal Pendidikan dan Konseling.
Sofjan Salim, (2006), Tugas Pokok dan Fungsi Pengawas. Jakarta: Diknas.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukardi, (2007), Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2023 Mira IdayantiAuthors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).