Pengaruh Layanan Bimbingan Klasikal terhadap Peningkatan Subjective Well-Being pada Siswa
DOI:
https://doi.org/10.31004/jptam.v7i2.8466Keywords:
Bimbingan, Klasikal, Subjective Well-BeingAbstract
Proses yang kompleks pada remaja dapat memengaruhi bagaimana seseorang remaja mengavaluasi kehidupannya, yang tentunya berhubungan dengan tingkat subjective well-being mereka. Remaja yang memiliki subjective well-being yang rendah akan selalu merasa kurang puas dengan hidupnya, jarang merasa bahagia, dan lebih sering merasakan emosi yang tidak menyenangkan, seperti marah atau cemas. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan klasikal terhadap peningkatan subjective well-being siswa. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen. Tingkat subjective well-being sebelum diberikan layanan bimbingan klasikal dominan berada di kategori sedang, sedangkan tingkat subjective well-being sesudah diberikan layanan bimbingan klasikal dominan berada pada kategori tinggi. Terdapat peningkatan subjective well-being perindikator, dan indikator yang paling tinggi meningkatnya adalah afektif. Terdapat perbedaan yang signifikan pada subjective well- being siswa sebelum diberikan layanan bimbingan klasikal dan sesudah diberikan layanan bimbingan klasikal. Dan layanan bimbingan klasikal berpengaruh dalam meningkatkan subjective well-being siswa.
References
Diener, E., & Biswas-Diener, R. (2002). Findings on Subjective Well-being and their implications on empowerment
Diener, E., Lucas, R. E., & Scollon, C. (2006). Beyond the hedonic treadmill: Revising the adaptation theory of well-being. American Psychologist, 61(4), 305-314.
Diener, Ed., Kahneman., Schwarz. (2003). Personality, culture, and subjective well-being: emotional and cognitvie evaluation of life. Annual Reviews. Vol. 54, 403-426
Diener, Ed., Lucas, Richard. E., & Oihi, Shigero. (2002). Subjective well- being: the science of happiness and life satisfaction. Dalam C.R Snyder & SJ. Lopez (editor). Handbook of Positive Psychology. New York: Oxford University Press
Eid, M., & Larsen, R.J. (2008) The science of subjective well-being. New York: The Guilford Press
Eryilmaz, A. (2011). Satisfaction of Needs and Determining of Life Goals: A Model of Subjective Well-Being for Adolescents in High School. Educational Sciences: Theory and Practice, 11(4), 1757-1764.
Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Pendidikan. bandung: pt alfabeta.
Suminar, D. D., & Wahyudi, H. (2022, January). Hubungan Fungsi Keluarga dengan Subjective Well-Being Siswa SMP Negeri di Kota Tasikmalaya Selama COVD-19. In Bandung Conference Series: Psychology Science (Vol. 2, No. 1, pp. 319-327).
Rulanggi, R., Fahera, J., & Novira, N. (2021). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Subjective Well-Being pada Mahasiswa. In Seminar Nasional Psikologi UM (Vol. 1, No. 1, pp. 406-412).
Rakhmawaty, A., Afiatin, T., & Rini, R. I. S. (2011). Pengaruh pelatihan regulasi emosi terhadap peningkatan subjective well being pada penderita diabetes mellitus. JIP (Jurnal Intervensi Psikologi), 3(2), 187- 209.
Khoiriyah, N. M., Agustin, R. W., & Setyanto, A. T. (2016). Pengaruh pelatihan syukur terhadap peningkatan subjective well being pada ibu yang memiliki anak down syndrome. Wacana, 8(1).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2023 Nur Fauziah SubatiAuthors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).