Sastra Lisan Suku Bangsa Minangkabau sebagai Media Penanaman Nilai Karakter Yang Fleksibel dan Kontekstual

Authors

  • Wahyuni Mulia Helmi Program Studi PGSD, Universitas Adzkia, Indonesia
  • Fadlillah Fadlillah Program Studi Sastra Indonesia, Universitas Andalas, Indonesia
  • Suryaningsih Suryaningsih Ilmu Pemerintahan, STISIP Imam Bonjol Padang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v7i2.8659

Keywords:

Sastra Lisan, Minangkabau, Idiologi

Abstract

Penyebab anak-anak yang bermasalah dengan karakter bisa jadi karena mereka tidak mengetahui standar apakah perbuatan yang mereka lakukan tersebut baik atau buruk, dibenarkan atau dilarang oleh agama, boleh atau tidak boleh untuk dilakukan, atau barangkali mereka mengetahuinya, namun mereka dengan sengaja tidak mengindahkannya. Pertanyaan yang paling mendasar adalah apakah mereka mendapatkan pendidikan karakter dimasa kanak-kanaknya. Apakah kekayaan budaya dimana mereka berasal telah berfungsi sebagai media penanaman karakter tersebut? Melalui penelitian yang dilakukan dengan mengunakan teknik analisis isi kualitatif ini, diketahui bahwa kekayaan budaya suku bangsa Minangkabau yang berbentuk sastra lisan memiliki fungsi sebagai media penanaman nilai karakter yang fleksibel dan kontekstual. Dan untuk menilai keberfungsiannya sebagai media penanaman karakter pada anak-anak suku bangsa Minangkabau, analisis terhadap sastra lisan suku bangsa Minangkabau ini harus dilakukan  dalam kerangka paradiqma dan idiologi budaya yang dianut oleh suku bangsa Minangkabau tersebut.

References

Aisah, S. (2015). Nilai-Nilai Sosial yang Terkandung dalam Cerita Rakyat “Ence Sulaiman” pada Masyarakat Tomia. Jurnal Humanika Nomor 15 (3) pp. 1-19.

Hergenhahn, B. R., & Olson, M. H. (2008). Theories of Learning. Jakarta: Kencana.

Sudrajat, A. (2011). Mengapa Pendidikan Karakter? Jurnal Pendidikan Karakter. Nomor 1 (1) pp. 47-58.

Appignanesi, R. Liputo, Y., & Adlin, A. (1999). Postmodernism for Beginners. Bandung: Mizan.

Balkin, J. M. (1996). Deconstruction. http://www.yale.edu/lawweb/jbalkin/articles/ deconessay.pdf

Dahar, R.W. (2001). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga

Danandjaya, J. (1991). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-Lain. Jakarta : Grafiti.

Guba, E. E. (1978). Toward a Methodology of Naturalistic Inquiry in Educational

Https://bankdata.kpai.go.id

Junus, U. (1996). Teori Sastera dan Permasalahan Sastra Melayu. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.

Kato, T. (2005). Adat Minangkabau dan Merantau dalam Perspektif Sejarah. Jakarta: Balai Pustaka.

Krippendorff, K. (1933). Analisis Isi: Pengantar Teori dan Metodologi. Jakarta: Rajawali Pers.

Kusnita, S., Suwandi, S., Rohmadi, M., & Ekowardani, N. (2016). Utilization of Review of Malay Folklore in West Kalimantan as Literature Learning Materials in the University. Proceeding the 2nd International Conference on Teacher Training and Education Sebelas Maret University. Nomor 1 (2) pp. 560-565.

Lubis, A. Y. (2014). Posmodernisme:Teori dan Metode. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Nasroen, M. (1957). Dasar Falsafah Adat Minangkabau. Jakarta: Pasaman.

Ruyadi, Y. (2010). Model Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Budaya Lokal. Proceedings of the 4th International Conference on Teacher Education; Join Conference UPI & UPSI. Pp. 576-594.

Sumayana, Y. (2017). Pembelajaran Sastra di Sekolah Dasar Berbasis Kearifan Lokal (Cerita Rakyat). Mimbar Sekolah Dasar. Nomor 1 (4) pp. 21-28.

Unsriana L. (2003). Peranan Dongeng dalam Pendidikan Analisa Terhadap Lima Buah Dongeng Anak Jepang. http://www.digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=73562.

Yaacob, F. M. C., & Rahim, N. A. (2016). Value of Kindness Through Malay Folklore Toward Malay Society: an Application of Malay Methodology Theory. Journal of Business and Social Development. Nomor 2 (4) pp. 48-57.

Wardopo, K. (2018). Dongeng Sebagai Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SD/MI. Jurnal Ar-Rihlah Inovasi Pengembangan Pendidikan Islam. Nomor 2 (4) pp. 220-238.

Navis, A. A. (1984). Alam Terkembang Jadi Guru, Adat dan Kebudayaan Minangkabau. Jakarta:Grafiti Pers.

Maryati, T., & Aryani, L. P. S. (2015). Utilization of Balinese Folklore as Source of Value for the Social Studies: Perspective of Critical Education. Journal of Education and Vocational Research. Nomor 2 (6) pp. 55-60.

Https://bankdata.kpai.go.id

Downloads

Published

06-08-2023

How to Cite

Mulia Helmi, W., Fadlillah, F., & Suryaningsih, S. (2023). Sastra Lisan Suku Bangsa Minangkabau sebagai Media Penanaman Nilai Karakter Yang Fleksibel dan Kontekstual. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(2), 14261–14269. https://doi.org/10.31004/jptam.v7i2.8659

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check