Pengembangan Wisata Kampung Bandar Berbasis Collaborative Governance Oleh Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Pekanbaru

Authors

  • Serin Priono Universitas Riau, Indonesia
  • Zaili Rusli Universitas Riau, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v7i2.8907

Keywords:

Pengembangan Wisata, Collaborative Governance, Kampung Bandar

Abstract

Wisata Kampung Bandar merupakan salah satu wisata yang memiliki banyak cerita sejarah dan budaya tentang cikal bakal berdirinya Kota Pekanbaru saat ini. Dalam proses pengembangan wisata Kampung Bandar untuk menjadi salah satu destinasi unggulan di Kota Pekanbaru, tidak terlepas dari permasalahan dalam menyatukan kepentingan-kepentingan antar pihak yang terlibat dalam proses tersebut yaitu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru, Kelompok Sadar Wisata Kampung Bandar, dan Pihak Swasta. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan wisata Kampung Bandar berbasis collaborative governance oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru dan kendala-kendala yang ada dalam proses pengembangannya. Teori yang digunakan yaitu teori proses collaborative governance oleh Ansell and Gash dengan 5 indikator proses: face to face dialogue, trust building, commitment to process, shared understanding, and intermediate outcomes. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa pengembangan wisata Kampung Bandar berbasis collaborative governance oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru belum berjalan dengan maksimal karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain yaitu belum berjalan dengan efektif komunikasi antar pihak, kurangnya peran sumber daya manusia dari pihak Dinas Kebudyaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru dan tidak adanya MoU dalam proses kerjasama.

References

Aeni, Z., & Astuti, R. S. (2019, November). Collaborative Governance Dalam Pengelolaan Kepariwisataan Yang Berkelanjutan (Studi Pada Kegiatan Pesta Rakyat Simpedes Tahun 2019 Di Kabupaten Pati). In Conference on Public Administration and Society (Vol. 1, No. 01).

Ansell, C., & Gash, A. (2008). Collaborative governance in theory and practice. Journal of Public Administration Research and Theory

Agus, Dwiyanto. (2011). Manajemen Pelayanan Public. Yogyakarta: Gadja Mada University Press

Anindita, M., & GUNANTO, E. Y. A. (2015). Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kunjungan ke kolam renang Boja (Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika Dan Bisnis).

Arjana,Prof.Dr.I Gusti bagus.(2019).Geografi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.Jakarta: PT Raja Grafindo

Arrozaaq, D. L. C. (2016). Collaborative Governance (Studi Tentang Kolaborasi Antar Stakeholders Dalam Pengembangan Kawasan Minapolitan Di Kabupaten Sidoarjo) (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).

Barreto,M., Giantari, I.G.A. (2015). ”Strategi Pengembangan Objek Wisata Air Panas Di Desa Marobo, Kabupaten Bobonaro, Timor Leste”. E-jurnal Ekonomi Dan Bisnis. 4(11): 779.

Damanik, Janianton.(2013).Pariwisata Indonesia (Antara Peluang Dan Tantangan).Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Harley, James & Blismas, Nick, 2010, An Anatomy of Collaboratuon Within the Online Environment, Dalam Anandarajan, Murugan (ed), e-Research Collaboration : Theory, Techniques and Challengers, Hlm.15-32, Heidelberg:Springer International Publishing

Happy Marpaung.(2002). Pengetahuan Kepariwisataan. Bandung: Alfabeta

Iskandar Wiryokusumo.(2011). Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara

Rencana Strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru Tahun 2023-2026

Sunaryo, Bambang.(2013). Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta : Grava Media.

Downloads

Published

14-08-2023

How to Cite

Priono, S., & Rusli, Z. (2023). Pengembangan Wisata Kampung Bandar Berbasis Collaborative Governance Oleh Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Pekanbaru. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(2), 16011–16017. https://doi.org/10.31004/jptam.v7i2.8907

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check