Marketing Strategy to Encourage More Australians to Travel to Bali (Study Research Based on Australian's Traveling experience and Preferences specifically on Melbournian, Australia)

Abstract

Pariwisata merupakan aspek penting bagi Indonesia untuk menopang pertumbuhan ekonominya. Pemerintah Pariwisata Bali menyatakan warga Australia merupakan wisatawan dominan di Bali. Namun, jumlah pengunjung Australia ke Bali telah menurun secara signifikan pada tahun 2015. Saya berasumsi bahwa penyebab situasi ini mungkin karena isu-isu politik yang terjadi di Indonesia seperti serangan teror dan Bali Nine seperti yang diberitakan dari berbagai media. Saya berencana melakukan penelitian tentang penyebab sebenarnya menurunnya jumlah pengunjung Australia ke Bali. Saya fokus pada pemasaran yang mencakup perilaku konsumen, persepsi pasar, motivasi konsumen, dan ekspektasi pasar. Namun hasil penelitiannya berbeda nyata dengan hipotesis saya. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar warga Australia menyukai Bali dan akan dengan senang hati kembali mengunjungi Bali suatu hari nanti. Dan yang mengejutkan, sebagian besar orang yang saya amati belum pernah ke Bali. Hal ini menjadi peluang besar bagi Pemerintah Pariwisata Bali untuk menciptakan strategi pemasaran terbaik guna menarik minat masyarakat Australia yang belum pernah ke Bali untuk berkunjung ke Bali untuk pertama kalinya. Dalam penelitian ini akan diidentifikasi beberapa rekomendasi kepada Pemerintah Pariwisata Bali. Disarankan agar Pemerintah lebih banyak melakukan promosi melalui internet yang didasarkan pada hasil proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan teori perilaku konsumen. Disarankan juga agar Pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyatnya; Kecintaan orang Bali terhadap budaya dan alamnya karena itulah alasan utama orang Australia suka menghabiskan liburannya di Bali. Selain itu, disarankan kepada Pemerintah untuk memperbaiki kebijakannya untuk menjadikan Bali lebih aman sesuai dengan apa yang diharapkan warga Australia dari liburan mereka di Bali.