Jamur Makroskopis di Pulau Kaibulaubuggei Kepulauan Mentawai Sebagai Sumbangsi pada Materi Fungi Kelas X Fase E SMA/MA

Authors

  • Ponsianus Badidorkas Sadodolu Universitas PGRI Sumatera Barat , Indonesia
  • Aulia Afza Universitas PGRI Sumatera Barat , Indonesia
  • Nursyahra Nursyahra Universitas PGRI Sumatera Barat , Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v7i3.9970

Keywords:

Jamur, Pulau Kaibulaubuggei, Metode Jelajah

Abstract

Penelitian mengenai Jenis-Jenis Jamur Makroskopis Di Pulau Kaibulaubuggei desa Saliguma kecamatan Siberut Tengah kabupaten Kepulauan Mentawai. Kawasan Pulau Kaibulaubuggei memiliki kelembaban udara yang cukup tinggi dan suhu udara yang rendah. Hal ini disebabkan karena pada kawasan Pulau Kaibulaubuggei memiliki pohon yang lebat, anakan pohon dan semak semak. Selain itu, banyak ditemukan kayu lapuk sehingga kawasan ini cocok sebagai habitat jamur makroskopis. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2023, dengan menggunakan metode survey langsung dan metode jelajah.Pengambilan sampel di lapangan menggunakan tracking pada radius 20 meter kearah kiri dan kearah kanan sepanjang jalur penelitian yang telah ditentukan. Identifikan sampel dilakukan di Laboratorium Botani (Biologi) Universitas PGRI Sumatera Barat Padang. Ditemukan 30 jenis jamur makroskopis 6 kelas, 12 ordo, 9 famili, 23 genus. Famili Polyporaceae adalah famili yang paling banyak ditemukan yaitu 11 jenis jamur makroskopis. Faktor lingkungan yang didapatkan yaitu suhu udara berkisar antara 27°C 28°C, kelembaban udara berkisar antara 93%-99%, dan pH tanah berkisar 6.

References

Am, A. Muhalishah. Perlakuan Pengasapan Gamacca (Anyaman Bambu) Dan Dampaknya Terhadap Serangan Jamur Fomitopsis Palustris.Diss. Universitas Hasanuddin, 2013.

Annissa, I., Ekamawanti, H. A., & Wahdina. (2017). Keanekaragaman Jenis Jamur

Makroskopis Di Arboretum Sylva Universitas Tanjungpura. Jurnal Hutan Lestari, 5(4), 969–977.

Augustinus, F., & Putra, I. P. (2021). Termitomyces Di Kawasan Urban Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah. Bul. Plasma Nutfah, 27, 101-112.

Dirayathi, M. (2022). Inventarisasi Jenis Jamur Basidiomycota Di Kawasan Gunung Mata Ie Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar. Xii + 52.

Kristin, R., Rahmawati, R., & Mukarlina, M. (2020).Inventarisasi Jamur Makroskopis Filum Ascomycota Di Kawasan Universitas Tanjungpura Pontianak Kalimantan Barat. Jurnal Protobiont, 9(1).

Tambaru, Elis, Asadi Abdullah, And Nur Alam. "Jenis-Jenis Jamur Basidiomycetes Familia Polyporaceae Di Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin Bengo-Bengo Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros." Bioma: Jurnal Biologi Makassar 1.1 (2016).

Yunida, N., Syamswisna, & Yeni, L. F. (2014). Inventarisasi Jamur Di Gunung Senujuh Kabupaten Sambas Dan Implementasinya Dalam Pembuatan Flash Card. Pendidikan Dan Pembelajaran, 3, 1–18.

Downloads

Published

08-10-2023

How to Cite

Sadodolu, P. . B., Afza, A., & Nursyahra, N. (2023). Jamur Makroskopis di Pulau Kaibulaubuggei Kepulauan Mentawai Sebagai Sumbangsi pada Materi Fungi Kelas X Fase E SMA/MA. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(3), 21786–21791. https://doi.org/10.31004/jptam.v7i3.9970

Issue

Vol. 7 No. 3 (2023): Desember 2023

Section

Articles of Research

Citation Check

License

Copyright (c) 2023 Ponsianus Badidorkas Sadodolu

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Authors who publish with this journal agree to the following terms:

  • Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
  • Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
  • Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).