Perilaku Agresif Remaja Yang Tinggal Bersama Orangtua Tunggal (Single Parent)

Authors

  • Nurzabrina Nurzabrina Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Padang, Indonesia
  • Netrawati Netrawati Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Padang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v7i3.9989

Keywords:

Perilaku Agresif Remaja, Keluarga Single Parent

Abstract

Perilaku agresif dikalangan remaja begitu banyak terjadi. Perilaku agresif pada remaja terjadi karena tidak berfungsinya kedua orangtua sebagai figur tauladan bagi anak atau pengasuhan tunggal (single parent). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripikan perbedaan perilaku agresif remaja yang tinggal bersama orangtua tunggal (single parent) dilihat dari remaja yang tinggal bersama ibu tunggal dan ayah tunggal. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif komparatif. Populasi penelitian ini adalah siswa SMPN 15 padang yang tinggal bersama orangtua tunggal yang berjumlah 80 siswa dengan 48 siswa yang tinggal bersama ibu tunggal dan 32 siswa yang tinggal bersama ayah tunggal. Instrumen yang digunakan adalah “instrumen penelitian perilaku agresif remaja” dengan menggunakan skala model likert. Data dianalisis menggunakan teknik statistik deskriptif dan teknik uji t sampel independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Perilaku agresif remaja yang tinggal bersama ibu tunggal berada pada kategori rendah, 2) Perilaku agresif remaja yang tinggal bersama ayah tungal berada pada kategori rendah, dan 3) Terdapat perbedaan yang signifikan antar perilaku agresif remaja yang tinggal bersama ibu tunggal dana ayah tunggal dengan nilai signifikansi 0,02. (0,02 < 0,05) artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara perilaku agresif remaja yang tinggal bersama ibu tunggal dan ayah tunggal yang berarti Ha diterima. Implikasi layanan bimbingan dan konseling yang dapat dilakukan adalah layanan informasi, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok dan layanan konseling individu/ perorangan.

References

Anawar, N. afni, & Novianti, L. elsari. (2015). Gambara kemandirian emosional remaja usia 12-15 tahun berdasarkan pola asuh authoritative. Fakultas Psikologi Universitas Pdjajaran, 1–9.

Arif, F., & Wahyuni, S. (2017). Hubungan Kelekatan Pada Ibu, Ayah, Dan Teman Sebaya Dengan Kecenderungan Anak Menjadi Pelaku Dan Korban Bullying. Jurnal Psikologi Ulayat, 4(2), 122.

Astuti, D. (2017). Keterlibatan Pengasuhan Ayah Sebagai Orang Tua Tunggal Dengan Anak Perempuannya Setelah Terjadinya Perceraian (Studi Kasus Komunikasi Antarpribadi Di Desa Kwangsan, Kecamatan Jumapolo). Komuniti?: Jurnal Komunikasi Dan Teknologi Informasi, 8(1), 19–34.

Febriana, P., & Situmorang, N. Z. (2019). Mengapa remaja agresi?. Jurnal Psikologi Terapan Dan Pendidikan, 1(1), 16.

Fitri, Y. A., Firman, Karneli, Y. (2018). Efektivitas Layanan Informasi dengan Pendekatan Role Playing untuk | Jurnal Ilmiah Konseling. October.

Hadi, W. (2019). Peran Ibu Single Parent dalam Membentuk Kepribadian Anak; Kasus dan Solusi. EL-BANAT: Jurnal Pemikiran Dan Pendidikan Islam, 9(2), 301–320.

Hasanah, S. F., & Ni’matuzahroh, N. (2018). Work Family Conflict Pada Single Parent. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, Dan Seni, 1(2), 381.

Hurlock, E. B. (2012). Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang. Rentang Kehidupan (terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Ibrahim, M. (2015). Kelekatan Remaja Putri Dengan Ayahnya. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling 1–11.

Kania, S., Permana, D., Chanum, I., & Jakarta, U. N. (2022). Perilaku Agresif Remaja Yang Memiliki Orang Tua Tunggal Wanita Di Sma Dan Sederajat Kelurahan Tambun Selatan. Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 7 (2),24–34.

Nisfiannoor, M., & Yulianti, E. (2005). Perbandingan Perilaku Agresif Antara Remaja. Jurnal Psikologi, 3(1), 1–18.

Pandri, D. P., & Netrawati, N. (2022). Peran perhatian orangtua untuk mengatasi perilaku agresif siswa SMP. Jurnal Education (Jurnal Pendidikan Indonesia), 8(1), 45–48.

Rahmawati, A., & Asyanti, S. (2017). Fenomena perilaku agresif pada remaja dan penanganan secara psikologis. Prosiding SEMNAS Penguatan Individu Di Era Revolusi Informasi, 1–10.

Sari, Y. M., Yusmansyah, Y., & Utaminingsih, D. (2013). Penggunaan Layanan Konseling Kelompok Untuk Mengurangi Perilaku Agresif Pada Siswa. ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling), 2(4).

Sarwono. (2012). Psikologi Remaja. Jakarta : Erlangga.

Setyo Riestyantomo, H., & Hadi Pratiwi, P. (2020). Perilaku Menyimpang Remaja Pada Keluarga Single Parent (Studi Kasus Desa Bawukan, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten). Jurnal Pendidikan Sosiologi, 9(3), 2–20.

Situmorang, N. Z., Pratiwi, Y., & Agung R., D. P. (2018). Peran Ayah Dan Kontrol Diri Sebagai Preditor Kecenderungan Perilaku Agresif Remaja. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, Dan Seni, 2(1), 115.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet.

Supriadi, N. (2021). Pelaksanaan Layanan Informasi Untuk Mengatasi Kecenderungan Perilaku Agresif Siswa Mts Negeri 3 Helvetia Medan. Skripsi. Program Studi Bimbingan Konseling Islam.

Sutcliffe, J. 2002. Baby Bonding, Membentuk Ikatan Batin dengan Bayi. Jakarta. Taramedia & Restu Agung.

Yanizon, A., & Sesriani, V. (2019). Penyebab Munculnya Perilaku Agresif Pada Remaja. KOPASTA: Jurnal Program Studi Bimbingan Konseling, 6(1), 23–36.

Yusuf, A. (2014). Metodologi Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan Penelitian. Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group.

Downloads

Published

09-10-2023

How to Cite

Nurzabrina, N., & Netrawati, N. (2023). Perilaku Agresif Remaja Yang Tinggal Bersama Orangtua Tunggal (Single Parent). Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(3), 21906–21916. https://doi.org/10.31004/jptam.v7i3.9989

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check