Pengaruh Masker Tradisional Labu Kuning Untuk Perawatan Kulit Wajah Kering
DOI:
https://doi.org/10.31004/jptam.v7i3.10445Keywords:
Masker Tradisional, Labu Kuning, Perawatan Kulit, Wajah KeringAbstract
Masalah Kulit Kering sering dikeluhkan oleh mahasiswi usia 20-24 tahun. Kulit wajah kering menjadi kendala karena terlihat kusam. Pada penelitian ini peneliti menggunakan masker labu kuning untuk merawat kulit wajah kering. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tanpa penggunaan masker labu kuning terhadap kulit wajah kering pada kelompok kontrol dan pengaruh masker tradisional labu kuning untuk perawatan kulit wajah kering pada kelompok eksperimen dengan penggunaan 1 kali dalam 1 minggu pada kelompok eksperimen yang dinilai dari indikator kelembaban. Jenis penelitian ini adalah quasi eskperimen dengan nonequivalent control group design. Objek penelitian adalah mahasiswi Tata Rias dan Kecantikan angkatan 2019 yang memiliki keriteria sama. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dilakukan secara volunter berjumlah 12 orang terdiri dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Data berupa data perimer diperoleh langsung dari sampel dengan format penelitian lalu data dianalisis menggunakan uji t, yang sebelumnya dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas menggunakan program SPSS 23.00. Hasil analisis data bahwa pengaruh masker tradisional labu kuning terhadap perwatan kulit wajah kering pada indikator kelembaban kulit menghasilkan skor 1 dengan kategori Poor/Kering. Perlakuan tidak memperlihatkan pengaruh pada indikator kelembaban kulit. Hipotesis diajukan diterima diperoleh t hitung > t tabel sebesar 0.00 > 0.00. Setelah perlakuan pada sampel yang memiliki kulit kering. Terdapat perbedaan pada taraf signifikan a = 0,05. Hasil penelitian membuktikan tidak terdapat pengaruh penggunaan masker tradisional labu kuning terhadap perawatan kulit wajah kering antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Penelitian ini memberikan wawasan baru dan mengindikasi bahwa terdapat faktor-faktor lain mempengaruhi variabel bebas dan terikat yang perlu diteliti lebih lanjut.
References
Burnama, F. (2014). Pengaruh Penggunaan Almond (Prunus Dulcis) Sebagai Masker Wajah Terhadap Kelembaban Kulit Pada Wajah . Jurnal Tata Rias.
Darwati. 2013. Cantik dengan Herbal. Tibbun Media : Jakarta
E Rahmasati, A. p. (2020). Pengaruh Proporsi Tepung Labu Kuning Dan Tepung Beras Terhadap Hasil Sediaan Masker Wajah. Journal Of Beauty and Cosmetology, 57-68.
Sartiah, M. B. (2015). Pengaruh Penggunaan Masker Buah Aprikot (Prunus Armeniaca) Kering Terhadap Kelembapan Kulit Wajah Kering. Universitas Negeri Jakarta.
Sinulingga, e. a. (2018). Efektivitas Madu Dalam Formulasi Pelembap Pada Kulit Kering. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 146-157.
Stesvanni, G. (2019). Kelayakan Masker Tradisional Labu Kuning Untuk Perawatan Kulit Wajah Kering. journal of residu, 171-176.
Wahyuningtyas et al. (2016). Sistem Pakar Penentuan Jenis Kulit Wajah Wanita Menggunakan Metode Naïve Bayes. Jurnal Sistem Dan Teknologi Informasi, 1–6.
Fauzi, Aceng Ridwan dan Rina Nurmalina. 2012. Merawat Kulit dan Wajah. Jakarta : Kompas Gramedia
Rostamailis. (2005). Perawatan Badan, Kulit dah Rambut.
Hayatunnufus. 2009. Perawatan Kulit Wajah. Padang: UNP Press
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).