Kajian Pola Usahahatani Sistem Monokultur dan Tumpangsari Kacang Panjang, Cabai Rawit dan Terung di Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara

Authors

  • Suharjo Suharjo Universitas Lakidende Unaaha, Indonesia
  • Rahman A Universitas Lakidende Unaaha, Indonesia
  • Yunus M Universitas Lakidende Unaaha, Indonesia
  • Samita A.I Universitas Lakidende Unaaha, Indonesia
  • Ardana K Universitas Lakidende Unaaha, Indonesia
  • Ariyati K Universitas Lakidende Unaaha, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v7i3.12204

Keywords:

Monokultur, Tumpangsari, Kacang Panjang, Cabai Rawit, Terung

Abstract

Pembangunan pertanian memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan juga masyarakat, yang menjadi tantangan adalah penyempitan lahan akibat perubahan penduduk tidak dapat dihindari sementara kebutuhan masyarakat akan pangan terus meningkat, salah satunya dengan menerapkan pola pertanian monokultur dan tumpang sari. Penelitian terkait pola tanam telah banyak dilakukan di beberapa daerah lain dengan menggunakan berbagai pendekatan yang berbeda, sehinga dikesempatan ini, akan dilakukan penelitian dengan kombinasi komoditi dan beberapa metode untuk mengahsilkan hasil analisis yang lebih beragam. Maka dari itu peneliti dalam penelitian ini melakukan penelitian tentang “ Kajian Pola Usahahatani Sistem Monokultur dan Tumpangsari Kacang Panjang, Cabai Rawit dan Terung di Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara” Selanjutnya, penelitian ini menggunakan desain penelitian lapangan yang bertujuan untuk mengetahui pendapatan yang diterima serta mengetahui efisiensi penggunaan modal, lahan dan waktu dari Pola Usahahatani Sistem Monokultur dan Tumpangsari Kacang Panjang, Cabai Rawit dan Terung di Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara, penelitian ini dilakukan dalam satu tahun. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe. Sampel diambil menggunakan metode stratified random sampling, dari tiap pola usahatani yang ada diperoleh total 25 sampel petani dengan data tahun 2022. Hasil Penelitin menunjukan bahwa Rata-rata pendapatan usahatani cabai rawit monokultur yaitu sebesar Rp 115.318.875 per Ha/Thn, lebih besar dibandingkan dengan pola usahatani lainnya. Kombinasi antara Kacang Panjang Cabai Rawit menghasilkan produktivitas tertinggi. Nilai NKL tertinggi diperoleh pada Kacang Panjang Cabai Rawit sebesar 2,95 sedangkan Kacang panjang Terung dan Terung Cabai masing- masing sebesar 0,95 dan 2,80. Nilai Efisiensi Sistem Pertanaman (ESP) Tumpangsari Kacang Panjang terung lebih tinggi (2.00).

References

Abd. Rahim dan Riah Retno Dwi Hastuti. 2007. Ekonomika Pertanian, Pengantar Teori dan Kasus : Penebar Swadaya

BPS,2021. Sulawesi Tenggara Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Sulawesi Tenggara

BPS,2021. Kabupaten Konawe Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Konawe

BPS,2021. Kecamatan Wawotobi Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Konawe

Cahyono, 2002. Budidaya dan Analisis usahatani Hortikultura. Kanisius, Yogyakarta

Downey, W. David, Erickson, Steven P. , 2002. Manajemen Agribisnis, Erlangga,Jakarta. Hernanto. 1994. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta https://www.swadayaonline.com/artikel/5062/Pemilihan-Tanaman-Tumpang-Sari-Sayuran/. Akses 7 Maret 2021

Parnata, A, 2010. Meningkatkan Hasil Panen Dengan Pupuk Organik. Agromedia Pustaka. Cet. I . Jakarta

Soekartawi, 2004. Ilmu Usahatani dan Penelitian untuk Pengembangan Petani Kecil. UI Press. Jakarta.

Soekartawi. 1990. Teori Ekonomi Produksi (Teori dan Aplikasi). Raja Grafindo Persada. Jakarta

Subhan, dkk. 2016. Uji Efisiensi Budi Daya Tumpangsari Tanaman Kacang Buncis (Phaseolusvulgaris l.) Dengan Sawi Putih (Brassica Juncea l.) Pada Pola Tanam Yang Berbeda. Jurnal Agritech : Vol. XVIII No. 2 Desember 2016: 80 – 86. ISSN : 1411-1063

Supardi, 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi Bisnis, UII Press, Yogyakarta

Tharir, M dan Hadmadi. 1984. Populasi Gilir (Multiple Croping). Yasaguna, Jakarta.

Wibowo, Aries, Prof.Dr.Ir. Tohari, MSc, 2003. Tesis. Ragam Pola Tanam Kacang Tanah Antar Baris Terung, Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Gulma Dan Hasil. Universitas Gajah Mada

Wargiono, J. 2005. Peluang pengembangan kacang tanah melalui sistem tumpang sari dengan ubi kayu.http://www.Puslittan.Bogor.net. 3 Agustus 2022

Wiratmodjo, J., E. Turmudi dan Solimu, 2003. Pendekatan Kuantitatif Baru dalam Evaluasi Pola Tanam Bersisipan. Comm.Ag.

Downloads

Published

31-12-2023

How to Cite

Suharjo, S., A, R., M, Y., A.I, S., K, A., & K, A. (2023). Kajian Pola Usahahatani Sistem Monokultur dan Tumpangsari Kacang Panjang, Cabai Rawit dan Terung di Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(3), 31780–31785. https://doi.org/10.31004/jptam.v7i3.12204

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check