Studi Deskriptif Implementasi Nilai Peduli Lingkungan di SDN 14 Singkawang

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui gambaran proses implementasi nilai peduli lingkungan di SDN 14 Singkawang dan kendala yang dihadapi dalam penerapan nilai peduli lingkungan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian kepala sekolah, guru, dan siswa. Dan objek dalam penelitian ini yaitu nilai peduli lingkungan di SDN 14 Singkawang. Dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan nilai peduli lingkungan yang dilaksanakan melalui 1) Pengembangan kurikulum sekolah dilakukan dengan program pengembangan diri meliputi kegiatan rutin Jumat Bersih dan piket kelas, kegiatan spontan, keteladanan, dan pengkondisian sekolah. pengintegrasian pembelajaran ke dalam semua mata pelajaran. Budaya sekolah yang telah diterapkan melalui program-program yang berkaitan dengan nilai peduli lingkungan yaitu program Jumat Bersih, program projek P5, lomba kebersihan kelas. Kepala sekolah dan guru juga selalu memberikan motivasi pada siswa untuk selalu peduli akan lingkungan. Sekolah menerapkan sanksi dan untuk memotivasi siswa agar senantiasa menjaga lingkungan. Kendala yang dihadapi dalam pengembangan kurikulum sekolah yaitu berupa kebiasaan buruk siswa terhadap lingkungan, disiplin dan tanggung jawab masih belum maksimal pada siswa. 2) Pengembangan proses pembelajaran, di Kelas dilakukan dengan praktek dan pembelajaran langsung kelapangan, Sekolah dilakukan program Jumat Bersih, lomba kebersihan kelas, berkebun, dan kelas menyenangkan. Luar Sekolah melalui kegiatan ekstrakulikuler pramuka. Kendala proses pengembangan pembelajaran yang dihadapi sekolah berkaitan dengan keikutsertaan siswa dalam kegiatan sekolah. Waktu pelaksanaan kegiatan terbatas. Serta biaya dalam pelaksanaan kegiatan yang diprogramkan oleh sekolah. 3) Pengembangan kesehatan sekolah melalui pembersihan ruang dan bangunan, ventilasi dan pencahayaan ruang kelas yang memadai, pengelolaan fasilitas sanitasi, pengelolaan kantin atau warung sekolah, pencegahan bebas jentik nyamuk dilingkungan sekolah, Larangan dan himbauan merokok, serta promosi hygiene dan sanitasi melalui poster dan himbauan. Kendala yang dihadapi sekolah berkaitan dengan ruang dan bangunan serta fasilitas sanitasi yang mengalami kerusakan.