Pemodelan Distribusi Habitat Lebah Madu Guna Mendukung Budidaya Lebah Madu di Desa Muara Sikabaluan

Authors

  • Muhammad Reza Fauzan Universitas Negeri Padang, Indonesia
  • Risky Ramadhan Universitas Negeri Padang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v8i1.13738

Keywords:

Lebah Madu, Habitat, Budidaya

Abstract

Potensi Sumber Daya Hutan di wilayah indonesia cukup besar, dengan luas yaitu mencapai 99,6 juta hektar atau 52.3 % dari seluruh luas Indonesia. Penurunan kualiatas lingkungan seperti konversi hutan menjadi perkebunan dan permukiman. Dampak negatif yang akan terjadi adalah bencana alam seperti banjir, longsor dan kekeringan. Untuk mengurangi konversi hutan, perlu dicari pemanfaatan hutan yang memiliki nilai yang tinggi. Peternakan lebah merupakan salah satu usaha alternatif yang dapat dikembangkan di dalam hutan, maupun areal budidaya di pinggir hutan. Luas area dengan habitat lebah madu sangat sesuai seluas 169,9 ha, habitat sesuai seluas 1191,6 ha dan habitat yang tidak sesuai seluas 3854,72 ha. Hal berikut menunjukan pada hasil area, 24% dari wilayah Desa Muara Sikabaluan memiliki potensi habitat lebah madu, hasil analisis menunjukkan bahwa area rekomendasi budidaya lebah madu berdasarkan prioritas I seluas 257,9 ha, prioritas II seluas 623,14 ha, dan prioritas III seluas 480,1 ha.

References

Agussalim, A. et al. 2017. ‘Variation of honeybees forages as source of nectar and pollen based on altitude in Yogyakarta’, Buletin Peternakan, 41(4), pp. 448–460.

Fauzi, C. 2020. ‘Pengembangan Sistem Informasi Geografis Menggunakan YWDM Dalam Perencanaan Tata Ruang’, J-SAKTI (Jurnal Sains Komputer dan Informatika), 4(2), pp. 598–607.

Irwansyah, E. 2013. Sistem informasi geografis: prinsip dasar dan pengembangan aplikasi. DigiBook Yogyakarta.

Kühnholz, S. & Seeley, T.D. 1997. ‘The control of water collection in honey bee colonies’, Behavioral ecology and sociobiology, 41, pp. 407–422.

Marhiyanto, B. 2013. ‘Beternak lebah peluang bisnis semua orang’, Penerbit SIC. Surabaya [Preprint].

Novandra, A. & Widnyana, I.M. 2013. ‘Peluang pasar produk perlebahan Indonesia’, Balai Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu, 13.

Phillips, S.J., Anderson, R.P. & Schapire, R.E. 2006. ‘Maximum entropy modeling of species geographic distributions’, Ecological modelling, 190(3–4), pp. 231–259.

Rahmad, B., Damiri, N. & Mulawarman, M. 2021. ‘Jenis Lebah Madu Dan Tanaman Sumber Pakan Pada Budi Daya Lebah Madu Di Hutan Produksi Subanjeriji, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan (Honeybee Diversity and Woof Source of Beekeeping in Subanjeriji Production Forest, Muara Enim District, South Sumate’, Journal Penelitian Kehutanan FALOAK, 5(1), pp. 47–61.

Rahman, D.A., Condro, A.A. & Giri, M.S. 2022. ‘Model distribusi spesies: Maximum entropy’. IPB Press: Bogor, Indonesia.

Saepudin, R., Kadarsih, S. & Sidahuruk, R. 2017. ‘Pengaruh integrasi lebah dengan palawija terhadap produksi madu di daerah Rejang Lebong Bengkulu’, Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 12(1), pp. 55–63.

Triantomo, V., Widiatmaka, W. & Fuah, A.M. 2016. ‘Land use planning for beekeeping using geographic information system in Sukabumi Regency, West Java’, Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management), 6(2), p. 168.

Wardhani, H.A.K. 2018. ‘Serangga polinator pada bunga tanaman hortikultura di desa Jerora 1’, EDUMEDIA: Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 2(1).

Widiatmaka, S. 2007. ‘Evaluasi Kesesuaian lahan dan Perencanaan Tata Guna Lahan’, Diktat Kuliah [Preprint].

Downloads

Published

17-02-2024

How to Cite

Fauzan, M. R., & Ramadhan, R. (2024). Pemodelan Distribusi Habitat Lebah Madu Guna Mendukung Budidaya Lebah Madu di Desa Muara Sikabaluan. Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(1), 8915–8928. https://doi.org/10.31004/jptam.v8i1.13738

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check