Prevalensi Retinopati Diabetik di JEC-ORBITA Makassar pada Tahun 2022

Authors

  • Karisman Karisman Universitas Muslim Indonesia, Indonesia
  • Sri Irmandha K Universitas Muslim Indonesia, Indonesia
  • Meriam Malinda Universitas Muslim Indonesia, Indonesia
  • Ratih Natasha M Universitas Muslim Indonesia, Indonesia
  • Ardiyanto Ardiyanto Universitas Muslim Indonesia, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v8i1.14022

Keywords:

Retinopati Diabetik, JEC-ORBITA Makassar

Abstract

Kondisi hiperglikemia yang berkepanjangan pada DM dapat menyebabkan berbagai komplikasi baik makrovaskular dan mikrovaskular. Diabetic Retinopathy adalah komplikasi dari penyakit diabetes yang memicu terjadinya penyumbatan pembuluh darah pada daerah retina mata, dan dapat menyebabkan kebutaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi retinopati diabetik di JEC-ORBITA Makassar Pada Tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional untuk mengetahui prevalensi retinopati diabetik. Kasus Retinopati Diabetik di JEC-ORBITA Makassar pada tahun 2022 sebanyak 882 kasus (100%) dilihat dari jenis kelamin, responden yang berjenis kelamin laki-laki adalah sebanyak 354 orang (40,1%) dan berjenis kelamin perempuan sebanyak 528 orang (59,9%). Dilihat dari usia, usia ? 30 tahun sebanyak 8 orang (0,9%), usia 31-40 tahun sebanyak 37 orang (4,2%), usia 41-50 tahun sebanyak 196 orang (22,2%), usia 51-60 tahun sebanyak 388 orang (44,0%), usia > 60 tahun sebanyak 253 orang (28,7%). Dilihat dari diagnosis, Proliferative Diabetic Retinopathy sebanyak 472 orang (53,5%), Non-Proliferative Diabetic Retinopathy sebanyak 410 orang (46,4%). Prevalensi pasien dengan jenis Proliferative Diabetic Retinopathy lebih banyak yaitu 472 (53,5%) dan Non-Proliferative Retinopathy 410 (46,5%). Prevalensi pasien retinopati diabetik terbanyak adalah dengan kelompok umur 41-50 tahun (44,0%). Prevalensi pasien retinopati diabetik terbanyak adalah dengan jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 528 (59,9%) dari 882 pasien.

References

Aprian A, dkk. (2021). Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Derajat Retinopati Diabetik. Jurnal Kedokteran Mulawarman.

Dewi, P.,N., dkk. (2019). Profil Tingkat Keparahan Retinopati Diabetik Dengan Atau Tanpa Hipertensi pada RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas.

Narulita E, dkk. (2018). Hubungan Durasi Terdiagnosis Diabetes Melitus Tipe 2 dan Kadar HbA1C dengan Derajat Retinopati Diabetik pada Pasien yang Mengikuti Program Pengelolaan Penyakit Kronis di Puskesmas Kedaton Bandar Lampung.

Faurina R, dkk. (2021). Klasifikasi Level Non-Proliferatif Retinopati Diabetik Dengan Ensemble Convolutional Neural Network. Pseudocode.

Prawitasari D.,S. (2019). Diabetes Melitus dan Antioksidan. Jurnal Kesehatan dan Kedokteran.

Soelistijo SA, dkk. (2021). Pedoman pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 di Indonesia 2021. PB PERKENI.

Kam Alexander, dkk. (2019). Diabetes Melitus tipe 2. Vol. 1, Pusat Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

Musyafirah Dian, dkk. (2017). Faktor yang berhubungan dengan kejadian komplikasi DM pada penderita DM di RS Ibnu Sina. Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.

Rachmantoko R, dkk. (2021). Diabetic Neuropathic Pain. JPHV (Journal Pain, Vertigo Headache).

Satria Harie, dkk. (2018). Faktor Risiko Pasien Nefropati Diabetik Yang dirawat di bagian penyakit dalam RSUP DR. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas.

Utami Dyah R, dkk. (2017). Karakteristik Klinis Pasien Retinopati Diabetik Periode 1 Januari 2014 – 31 Desember 2015 di RSUP Dr . Mohammad Hoesin Palembang. Majalah Kedokteran Sriwijaya.

Suciana, dkk. (2021). Analisis Faktor Risiko Penyakit Jantung Korener Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di RSUD Andi Makkasau Kota Parepare. Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan.

Alvionita N.,A, dkk. (2019). Hubungan diabetes mellitus tipe II dengan kejadian stroke pada pasien stroke di poliklinik saraf RSUD dr. M. Haulussy Ambon tahun 2016. Molucca Medica.

Yunir E, dkk. (2019). Penyakit Arteri Perifer dan Mortalitas Kardiovaskular pada Pasien Diabetes Melitus Tipe-2. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia.

Wibawa.,I.,M.,S, dkk. (2018). Karakteristik pasien retinopati diabetik di Rumah Sakit umum Sanglah Denpasar periode April 2016-April 2017. Directory Of Open Acces Journals.

Sukma sahreni, dkk. (2020). Hubungan Durasi Terdiagnosis Diabetes Melitus Tipe 2 dan Kadar Gula Darah Sewaktu Dengan Kejadian Retinopati Diabetik di Rumah Sakit Budi Kemuliaan Kota Batam Tahun 2017-2018. BEST J (Biology Education Science Technology).

Noventi Iis. (2018). Faktor resiko retinopati diabetika : A Case Control. The Indonesian Journal Of Health Science.

Khurana A.,K. (2007). Comprehensive Opthalmology. 4th ed. New Age International.

Yusran M. (2017). Retinopati diabetik?: Tinjauan kasus diagnosis dan tatalaksana. Jurnal Kesehatan Unila.

Suryawijaya Elvira. (2019). Retinopati Diabetes. Cermin Dunia Kedokteran.

Illery Tiara, dkk. (2017). Prevalensi retinopati diabetik pada poliklinik ilmu kesehatan mata selang satu tahun. Bagian Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado.

Tiara Shaniaputri, dkk. (2022). Prevalensi Retinopati Diabetik di Puskesmas di Bandung Raya Periode Januari 2019-Desember 2020. eJournal Kedokteran Indonesia.

Manullang Y.,R, dkk. (2016). Prevalensi Retinopati Diabetik Pada Penderita Diabetes Melitus Di Balai Kesehatan Mata Masyarakat (Bkmm) Propinsi Sulawesi Utara Periode Januari – Juli 2014. e-CliniC.

Reubun R.,J.,S, dkk. (2022). Prevalensi Retinopati Diabetik Pada Penderita Diabetes Melitus Di Klinik Utama Provinsi Maluku. Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan.

Downloads

Published

04-03-2024

How to Cite

Karisman, K., K, S. I., Malinda, M., M, R. N., & Ardiyanto, A. (2024). Prevalensi Retinopati Diabetik di JEC-ORBITA Makassar pada Tahun 2022. Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(1), 10891–10897. https://doi.org/10.31004/jptam.v8i1.14022

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check