Faktor Risiko Kejadian Infark Miokard Akut dengan Elevasi Segmen ST di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar Tahun 2022

Authors

  • Cristy Wanti Suhestin Universitas Muslim Indonesia , Indonesia
  • Ali Aspar Mappahya Universitas Muslim Indonesia , Indonesia
  • Nurhikmawati Nurhikmawati Universitas Muslim Indonesia, Indonesia
  • Wisudawan Wisudawan Universitas Muslim Indonesia, Indonesia
  • Asrini Safitri Universitas Muslim Indonesia, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v8i2.14830

Keywords:

Infark Miokard, Segmen ST, Faktor Resiko

Abstract

Infark miokard akut yang dikenal sebagai serangan jantung merupakan salah satu manifestasi klinis dari penyakit jantung koroner. Infark miokard akut adalah kerusakan jaringan miokard akibat iskemia yang hebat yang terjadi secara tiba-tiba. Infark Miokardium dengan Elevasi Segmen ST (IMA-EST) merupakan kejadian oklusi total pada pembuluh darah arteri koroner yang dapat menyebabkan infark luas pada miokardium dan ditandai dengan peningkatan segmen ST persisten minimal 2 sadapan yang bersebelahan pada elektrokardiogram. Infark miokard akut diderita oleh lebih dari 1 juta orang di Amerika Serikat dan menyebabkan lebih dari 7 juta kematian global (12,7% dari seluruh kematian) pada tahun 2008, serta sekitar 300.000 orang diperkirakan meninggal karena IMA sebelum sampai ke rumah sakit. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai faktor risiko infark miokard akut dengan elevasi segmen ST di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar tahun 2022. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja yang menjadi faktor risiko infark miokard akut dengan elevasi segmen ST di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar tahun 2022. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional dan teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling. Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa didapatkan 48 sampel yang memenuhi kriteria dan didapatkan hasil dengan usia terbanyak yaitu pada kelompok usia 56-65 tahun yaitu sebanyak 24 orang (50%), laki-laki adalah populasi terbanyak yaitu 36 orang (75%), seluruh pasien memiliki riwayat keluarga yaitu 48 orang (100%), seluruh penderita memiliki riwayat kebiasaan merokok 36 orang (100%), dan pasien dengan riwayat penyakit komorbid terbanyak yaitu Diabetes Melitus 32 orang (36 %). Kesimpulannya penderita infark miokard akut elevasi segmen ST yang berobat di Rumah Sakit Ibnu Sina Tahun 2022 terbanyak terjadi pada usia lansia, laki-laki, memiliki riwayat keluarga, memiliki kebiasaan merokok, dan memiliki penyakit komorbid.

References

Ibrahim S, Moonti F, Simbala F. Analisis Hubungan Kepatuhan Mengontrol Faktor Risiko Kardiovaskuler Dengan Kejadian Infark Miokard Akut Rekuren. Jambura Nurisng Journal. 2020.

Ketut S, Kiki W, Pratama Y. Infark Miokard Akut dengan Elevasi Segmen ST (IMA-EST) Anterior Ekstensif: Laporan Kasus. Ganesha Medicina Journal, 2022.

Suryawan I. Buku Ajar Sindrom Koroner Akut. Airlangga University Press. 2023.

Aswania G, Yasmin A. Dislipidemia sebagai Prediktor Kejadian Kardioveskuler Mayor pada Pasien infark Miokard Akut. Jurnal Medika Udayana. 2020.

Amrullah S, Rosjidi C, Dhesa D et al. Faktor Resiko Penyakit Infark Miokard Akut di Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kota Kendari. Jurnal Ilmiah Karya Kesehatan. 2022.

Suksmarini N, Dewi P, Oktavian H. Potensi Mirna 499 sebagai Deteksi Dini Infark Miokard Akut. Essence of Scientific Medical Journal. 2020.

Darwis I, Hartopo A, Sarwiko M. Manajemen Pasien Infark Miokardium Akut Dengan Elevasi Segmen ST (IMA-EST) Anterior Onset Lebih dari 48 Jam Tanpa Tindakan Reperfusi di Bangsal Perawatan Jantung.Jurnal kedokteran Unila. 2023.

Rampengan S. Buku Praktisi Kardiologi. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2020.

Kirthi A, Yasmin A, Artha I, Bhargah A. Hipertensi sebagai prediktor kejadian kardiovaskular mayor pada pasien infark miokard akut pada tahun 2018 di RSUP Sanglah Denpasar, Bali-Indonesia. Intisari Sains Medis. 2019.

Rahmatika A. Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Kejadian Hipertensi. Jurnal Medika Hutama. 2021.

Simanjuntak G, Simamora M, Sitorus H. Perbandingan outcome pasien infark miokard akut dengan dan tanpa diabetes melitus. Jurnal Kebidanan dan Keperawatan 'Aisyiyah. 2019.

Simanungkalit A, Supit A. Karakteristik dan perjalanan penyakit pasien infark miokard akut dengan elevasi segmen ST (IMA-EST) tanpa tatalaksana reperfusi pada rumah sakit perifer. Intisari Sains Medis. 2022.

Besmaya B, Laksono S. Manajemen Syok Kardiogenik: Suatu Panduan Singkat. Hang Tuah Medical Journal. 2022.

Dwihasti R, Herawati T. Pemeriksaan Tanda Kussmaul sebagai Prediktor Infark Miokardium Akut pada Ventrikel Kanan. Jurnal Keperawatan. 2022.

Mechanic O, Gavin M, Grossman S. Acute Myocardial Infarction. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2023.

Downloads

Published

07-05-2024

How to Cite

Suhestin, C. W., Mappahya, A. A., Nurhikmawati, N., Wisudawan, W., & Safitri, A. (2024). Faktor Risiko Kejadian Infark Miokard Akut dengan Elevasi Segmen ST di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar Tahun 2022. Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(2), 17361–17370. https://doi.org/10.31004/jptam.v8i2.14830

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check