Jenis Tumbuhan Hasil Hutan Non-Kayu Sebagai Produk Kerajinan Yang Dikomersialisasikan Di Kota Solok Provinsi Sumatera Barat

Authors

  • Harli Wahyu Salman 1Program Studi Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Padang , Indonesia
  • Reki Kardiman Program Studi Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Padang , Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v8i2.14864

Keywords:

HHBK, Rotan, Pandan, Produk Kerajinan, Hutan

Abstract

Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) didefinisikan sebagai hasil hutan hayati baik untuk hewan maupun tumbuhan non-kayu HHBK telah digunakan dalam strategi pengelolaan hutan namun masih kurang produktif karena nilainya yang tidak stabil. Untuk meningkatkan nilai HHBK perlu diubah menjadi produk yang banyak digunakan oleh masyarakat, seperti produk kerajinan tangan yang saat ini banyak dikomersialkan di ibu kota, namun belum diketahui jenis tanaman dan karakteristik HHBK yang dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai jenis tanaman HHBK, bagian tanaman yang digunakan, ukuran, kadar air, kebutuhan bahan baku, daerah asal, permintaan pasar terhadap produk kerajinan dan harganya. Penelitian ini dilakukan di Kota Solok, ibu kota Kabupaten Solok, di mana data dikumpulkan di enam gerai kerajinan melalui observasi langsung dan kuesioner. Terdapat lima jenis tanaman, yaitu bambu (Bambusa spp.), rotan (Calamus spp.), kelapa (Cocos nucifera), karet (Arenga pinata Merr.), dan pandan (Pandanus spp.) yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan 16 produk kerajinan, baik dari bagian batang maupun daun. Ukuran bagian tanaman HHBK bervariasi tetapi lebih rendah dari 100 mm dengan kadar air lebih rendah dari 15%. Bambu dan Pandan paling banyak dibutuhkan untuk produk kerajinan di Kota Solok. Tidak ada produk yang dibuat secara lokal baik di Kota Solok maupun di Kabupaten Solok, tetapi didatangkan dari kota-kota lain di provinsi Sumatera Barat dengan rata-rata 50 buah per produk yang dibutuhkan per bulan. Studi ini menunjukkan bahwa terdapat permintaan yang tinggi terhadap jenis-jenis HHBK.

References

Abisaputra, A., & Usman, K. (2019). Manfaat dan Pendapatan Hasil Hutan Bukan Kayu Rotan (Calamus Rotan) di Desa Rende Nao Manggarai Timur Nusa Tenggara Timur. Jurnal Silva Samalas, 2(2), 122-125.

Alvareza, M. Nugraha, F.A.D. Putri, I.L.E. & Satria,R. (2020) Diversity of Ground-foraging Ants (Hymenoptera: Formicidae) in Bukit Kasang and Lubuk Bonta, Padang Pariaman District, West Sumatra. Jurnal Biologi Universitas Andalas. 8(2):54-60.

Arafah, W. A. (2022). Inventarisasi Jenis Produk Kerajinan Dari Hasil Hutan Bukan Kayu (Hhbk) Di Kota Ternate (Doctoral dissertation, Universities Khairun).

A'yuni, Q. A. Y., Kardiman, R., Satria, R., & Fevria, R. (2024). Jenis Tumbuhan Non-Kayu sebagai Produk Kerajinan yang Dikomersialisasikan di Kabupaten Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat. Symbiotic: Journal of Biological Education and Science, 5(1), 69-83.

Brischke, C., & Alfredsen, G. (2020). Wood-water relationships and their role for wood susceptibility to fungal decay. Applied microbiology and biotechnology, 104, 3781-3795.

Defianti, L. (2016). Analisis Briket Limbah Tempurung Kelapa Dan Minyak Tanah Ditinjau Dari Nilai Kalori Dan Keekonomisan Di Kecamatan Sipora Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai. Skripsi, Sekolah Tinggi Teknologi Industri.

Des M., Rizki, R., & Hidayati, H. (2018). Ethnobotany in Traditional Ceremony at Kanagarian Sontang Cubadak Padang Gelugur Subdistrict, Pasaman District IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 335(1), 012018.

Desmayanti, R., Kardiman, R., Anhar, A., Violita. (2024). Non-Timber Forest Products Used as Commercialized Crafts in Padang Panjang City West Sumatra. Jurnal Biologi Tropis. 24(2):1-8.

Desyanti, Andra, N., & Zulmardi. (2023). Pemanfaatan hasil hutan bukan kayu dan kontribusinya terhadap ekonomi masyarakat di sekitar hutan desa nagari pondok parian kecamatan lunang kabupaten pesisir selatan provinsi sumatera barat. Menara IImu, 17(02), 190–197.

Fahlifi. M. R. (2023). E-Commerce Sebagai Sarana Dalam Menunjang Income Pengrajin Anyaman Pandan Di Kelurahan Enok. Jurnal Pengabdian Masyarakat Tematik. 1(1):1-8.

Fatoni, N., Imanuddin, R., & Darmawan, A. R. (2017). Pendayagunaan Sampah Menjadi Produk Kerajinan. Dimas: Jurnal Pemikiran Agama Untuk Pemberdayaan, 17(1), 83.

Fauzan, Desyanti, & Saputri, Y. (2022). Potensi Dan Pemanfaatan Tumbuhan Hasil Hutan Bukan Kayu ( HHBK ) Di Hutan Nagari Pasir Talang Timur Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan Potential and Utilization of Non-Wood Forest Plants ( NTFP ) in Nagari Pasir Pasir Talang Timur Forest , Sung. Menara Ilmu, 16(02), 1–9.

Gunawan, K. S. (2013). Implementasi Program Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat Dalam Perspektif Pemberdayaan Masyarakat Desa Hutan Di Kabupaten Blora. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Gusmailina, G. (2010). Peningkatan Teknik Pengolahan Pandan (Bagian I): Pewarnaan Dan Pengeringan. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 28(1), 66-76.

Hantoro, M. R., & Soewito, B. M. (2018). Eksplorasi desain kemasan berbahan bambu sebagai produk oleh-oleh premium dengan studi kasus produk makanan UKM Purnama Jati Jember. Jurnal Sains dan Seni ITS, 7(1), 67-71.

Harun, M. K. (2015). Getah jelutung sebagai hasil hutan bukan kayu unggulan di lahan gambut. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 12(1), 29132.

Hendriyana, H., Putra, I. N. D., & Sunarya, Y. Y. (2020). Industri Kreatif Unggulan Produk Kriya Pandan Mendukung Kawasan Ekowisata Pangandaran, Jawa Barat. Panggung, 30(2), 517878.

Hofmann, K., Kreisel, H., Kordon, K., Preuss, F., Kües, U., & Schauer, F. (2016). The key role of lignin decomposing fungi in the decay of roofs thatched with water reed. Mycological progress, 15, 1-7.

Husen, R., Hadun, R., & Salatalohy, A. (2023). Eksplorasi Jenis Produk Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di Pulau Tidore. Savana Cendana, 8(3), 66-78.

Jalali. (2019). Analisis Pemanfaatan Bambu Betung (Dendrocalamus asper) Bagi Masyarakat Desa Nanga Mbaling Kecamatan Sambi Rampas Kabupaten Manggarai Timur. Skripsi. Universitas Negeri Makasar.

Kardiman, R., & Leilani, I. (2023). Structure of Tree Community on Agroforestry Parak in Peri-Urban Areas District of Lubuk Alung Padang Pariaman. Bioscience, 7(1), 14-22.

L. Arwati, Lamusa. A., & Pingkan. W. (2021). Analisis Pendapatan Usaha Meubel Rotan Pada Industri Palunesia Dikota Palu. e-j. Agrotekbis. 9(1):104-110.

Markum, B. S., & Rahmat, S. (2014). Hutan Kemasyarakatan, sebuah ikhtiar mewujudkan hutan lestari masyarakat sejahtera. Mataram: RA Visindo.

Meliki, Linda, R., & Lovadi, I. (2013). Etnobotani Tumbuhan Obat oleh Suku Dayak Iban Desa Tanjung Sari Kecamatan Ketungau Tengah Kabupaten Sintang. Protobiont, 2(3), 129–135.

Mihar, A., Wardenaar, E., & Dirhamsyah, M. (2021). Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu Sebagai Bahan Baku Anyaman Oleh Masyarakat Desa Pandu Raya Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau. Jurnal Hutan Lestari, 9(2), 285.

Murniati, Garrity, D. P., & Gintings, A. N. (2001). The contribution of agroforestry systems to reducing farmers' dependence on the resources of adjacent national parks: a case study from Sumatra, Indonesia. Agroforestry Systems, 52(3), 171-184.

Nugroho, A. C., Frans, T. M., Kainde, R. P., & Walangitan, H. D. (2015, April). Kontribusi hasil hutan bukan kayu bagi masyarakat di sekitar kawasan hutan (Studi kasus Desa Bukaka). In Cocos (Vol. 6, No. 5).

Nugroho N,P., & Octavia Dona. (2020). Inventarisasi Jenis Tanaman Penghasil Hasil Hutan Bukan Kayu Di Hutan Nagari Paru, Sijunjung, Sumatera Barat. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. 17(1):21-33.

Oktavian, Y., Ihsannudin, & Bahua, M. I. (2023). Interaksi Masyarakat Mantan Pelaku Illegal Logging Terhadap Kawasan Taman Nasional Meru Betiri Kabupaten Jember The Influence of Internal and External Factors of ex- Illegal Logger in Interaction Reducing with Meru Betiri National Park. Anterior.

Patandung, P., Prima, D., & Ola. A. L. (2019). Pengawetan Kayu Aren Sebagai Bahan Sediaan Meubel. Jurnal Penelitian Teknologi Industri. 11(1):39-46.

Pugersari, D., Syarief, A., & Larasati, D. (2013). Eksperimen pengembangan produk fungsional bernilai komersial berbahan baku tempurung kelapa berusia muda dengan Teknik pelunakan. ITB Journal of Visual Art and Design, 5(1), 74-91.

Puspitojati, T. (2011). Persoalan Definisi Hutan Dan Hasil Hutan Dalam Hubungannya Dengan Pengembangan HHBK Melalui Hutan Tanaman. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 8(3), 210–227.

Putri, E, A., Almasinta, D, R., Desy, F, A., Jovano, A, L., Thalita, R, R., & Tarisah, S. (2023). Keanekaragaman Tumbuhan Angiospermae Di Hutan Kota Malabar, Kota Malang, Jawa Timur. Ekologia : Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan Lingkungan Hidup. 23: 47-55.

Putri,I,L,E. M. Alfitrah H. Anhar,A. & Kardiman, R. (2024). Floristic composition and economic value of trees at agroforestry parak in Tanjung Raya District, Agam Regency, West Sumatra Indonesia. Jurnal Bioscience. 8(1):55-64

Putri, V. R. D., & Vauzia, V. (2021). Characteristics Of The Dominant Plant Morphology In The Watershed Of Batang Arau Padang City Of West Sumatra. Serambi Biologi,6(1).

Rachman O., & Jasni. (2013). Rotan. Sumberdaya, Sifat dan Pengolahannya. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.

Rahmawati, V. (2022). Peningkatan Nilai Ekonomis Limbah Kulit Kelapa melalui Produk Kerajinan Lampu Tidur. Comvice: Journal Of Community Service, 6(2), 45-52.

Sari, D. gusnila, Yumarni, & Marganof. (2016). Peran Lembaga Pengelola Hutan Nagari (LPHN) Pulakek Koto Baru Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selaatan Dalam Pengembangan Lebah Madu Kelulut (Trigona itama). Strofor Journal, 06(01), 1–23.

Sari, R. A., Tantrika, C. F. M., Lukodono, R. P., & Widiyawati, S. (2018). Penentuan Harga Produk Kerajinan Rotan Berbasis Aktivitas. Industri Inovatif: Jurnal Teknik Industri, 8(1), 15-20.

Satria, H. R. 2016. Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat Pada Hutan Nagari Di Jorong Simancuang Nagari Alam Pauh Duo Kecamatan Pauh Duo Kabupaten Solok Selatan. Skripsi.

Simanjuntak, N., Idham, M., & Ardian, H. (2016). Pemanfaatan Rotan Sebagai Bahan Kerajinan Anyaman di Desa Sedahan Jaya Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara. Jurnal Hutan Lestari, 4(3).

Syam, W. I., Iskandar, A. M., & Tavita, G. E. (2018). Kearifan Lokal Suku Baduy Dalam Pemanfaatan Madu Sebagai Hasil Hutan Bukan Kayu Di Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Jurnal Hutan Lestari, 8(4), 721-729

Tang, M., Malik, A., & Hapid, A. (2019). Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Bambu Oleh Masyarakat Terasing (Suku Lauje) di Desa Anggasan Kecamatan Dondo Kabupaten Tolitoli. Jurnal Warta Rimba, 7(2), 19–26.

Tanjung, N. S., Sudono, D., & Cahyono Tri Wibowo. (2017). Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan Nagari di Sumatera Barat. Jurnal Penyuluhan, 13(1), 14.

Thybring, E. E., Kymäläinen, M., & Rautkari, L. (2018). Moisture in modified wood and its relevance for fungal decay. IForest, 11(3), 418-422.

Triyono, K. (2013). Keanekaragaman Hayati Dalam Menunjang Ketahanan Pangan. Jurnal Inovasi Pertanian, 11(1), 12–22.

Warto, W., & Sriyanto, A. (2021). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pemanfaatan Lidi Kelapa Di Desa Grogolpenatus Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen. Solidaritas: Jurnal Pengabdian, 1(1), 55-65.

Yunita, A., Kardiman, R., Vauzia, V., & Satria, R. (2024). Inventory of Plant Types as Commercialized Craft Products in Bukittinggi West Sumatra. Jurnal Serambi Biologi. 9(1):45-41.

Downloads

Published

10-05-2024

How to Cite

Harli Wahyu Salman, & Kardiman, R. (2024). Jenis Tumbuhan Hasil Hutan Non-Kayu Sebagai Produk Kerajinan Yang Dikomersialisasikan Di Kota Solok Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(2), 17559–17572. https://doi.org/10.31004/jptam.v8i2.14864

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check