PENERAPAN MODEL INVESTIGASI GROUP UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
DOI:
https://doi.org/10.31004/jptam.v2i4.15Keywords:
model grup investigation, model zig zagAbstract
Tujuan penelitian ini (1) Meningkatkan aktifitas siswa, (2) Meningkatkan hasil belajar siswa, (3) Cara mengatasi hambatan yang dihadapi dalam penerapan model pembelajaran kooperatif Investigasi Group. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus ditempuh dengan 2 kali pertemuan. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun 2017/2018. Setiap siklus terdiri atas 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah guru mata pelajaran matematika dan siswa kelas XII IPA.3 SMA Negeri 1Pasir Penyu.. Teknik pengumpulan data mempergunakan metode pengumpulan data berupa observasi dan tes ulangan Harian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Keaktifan siswa pada siklus I ke siklus II meningkat dari kategori baik menjadi amat baik. (2) Hasil belajar matrmatika siswa pada siklus I juga meningkat ke siklus II meningkat,dari rata-rata 78.00 menjadi 84.56. (3) Pelaksanaan pembelajaran kooperatif GI terdapat hambatan kurang kesiapan siswa dalam belajar, cara mengatasinya dengan memberikan pedoman langkah pembelajaran sehari sebelum pelaksanaan, sehingga tidak menghalangi terlaksananya pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Investigasi group. Keterbatasan buku penunjang KBM yaitu buku panduan atau buku paket, cara mengatasinya guru memberikan soal-soal matematika dan guru menganjurkan siswa untuk membeli buku panduan sendiri serta pemanfaatan fasilitas internet di sekolah lebih dioptimalkan. Keterbatasan waktu, cara mengatasi penyampaian materi dengan singkat, padat dan jelas. Keterbatasan ruang kelas yang sempit menyulitkan posisi tempat duduk antar kelompok yang terlalu dekat, mengatasinya guru mengatur posisi duduk yangsesuai nomor kelompok dari bangku paling depan sebelah kanan untuk kelompok I dan seterusnya kelompok VI dibangku paling belakang dengan model zig zag.
References
ASTUTI, A. (2016). PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANGKINANG KOTA. Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika,
Depdiknas 2003Standar Kompetensi Mata pelajaran matematika .Jakarta :Dok- Final Matematika.
Hamalik,Umar. 2009.Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Hamdani. 2010.Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia
Martinus,Yamin.2011. Paradigma Baru Pembelajaran.Jakara: Gaung Persada Press
Nana Sudjana. 2000. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rinneka Cipta.
Sardiman. 2006.Interksi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Slavin ,Robert.2009. Cooperative Learning.Bandung : Nusa Media.
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Prenada Media Group
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2018 Marianna Sidabutar
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).