Pengalaman Suku Batak Toba dalam Perawatan Ibu Masa Nifas di Desa Sianipar Sihail Hail Kec. Balige Kab.Toba Tahun 2024

Authors

  • Munarni Simatupang Akademi Keperawatan HKBP Balige, Indonesia
  • Erita Saragih Akademi Keperawatan HKBP Balige, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v8i2.15181

Keywords:

Pengalaman Suku Batak Toba, Perawatan Masa Nifas

Abstract

Masa nifas merupakan masa yang berhubungan dengan pemulihan kembali organ-organ reproduksi ke keadaan sebelum hamil. Pada kenyataannya, keadaan ini tidak hanya berkaitan dengan aspek biologis saja tetapi juga sosiokultural. Aspek sosiokultural ini menghasilkan respon yang bervariasi untuk setiap masyarakat yang mempengaruhi pilihan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan misalnya dalam melakukan praktek perawatan kesehatan. Suku Batak Toba memiliki tradisi dalam melakukan perawatan kekhususan dalam masa nifas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman suku Batak Toba dalam perawatan masa nifas. Desain penelitian ini yang digunakan adalah kualitatif fenomenologi. Jumlah partisipan adalah enam orang. Proses pengumpulan data melalui kuesioner data demografi sebagai data dasar dan wawancara mendalam dengan menggunakan alat perekam suara. Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah didapatkannya filosofi kesehatan suku Batak Toba tentang Perawatan ibu pada masa nifas yang menyatakan bahwa perawatan maupun pantangan perilaku yang dilakukan pada masa nifas berhubungan dengan keadaan di masa tua. Nilai- nilai yang mendasari praktek budaya yakni terdiri dari pantangan perilaku yaitu tidak boleh keluar rumah selama 40 hari, perilaku khusus yang dilakukan seperti keramas selama seminggu dan memakai pilis di kening, pantangan makanan seperti pantang makan pedas-pedas. Perilaku tersebut tidak sesuai dengan ilmu kesehatan. Berbeda halnya dengan pantangan mengkonsumsi nangka, makanan yang pedas-pedas dan es yang sesuai dengan ilmu kesehatan. Ramuan tradisional seperti meminum bir hitam dicampur telur ayam kampong, kencur dan kunyit juga dikonsumsi oleh suku Batak Toba. Praktek perawatan nifas terdiri dari aktivitas seperti tidak boleh banyak bergerak dan bekerja, pemeliharaan kebersihan diri selesai mandi kita dirawat dengan menghangatkan diri dengan bara arang diletakan dibawah tempat tidur yang berkolong lalu si ibu dihangatkan dari bara arang yang dibawah kolong tempat tidur dan perawatan khusus seperti memakai air daun sirih untuk membersihkan vagina dan memakai bengkung, dan orang batak toba saat nifas diberikan konsumsi makan makanan soup daging dan sayuran daun bangun bangun dan sayuran rebus-rebusan. Hasil penelitian diharapkan akan dapat menjadi sumber ilmu pengetahuan dan informasi bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada ibu selama masa nifas tanpa mengabaikan aspek biopsikososial, agar tingkat kesehatan masyarakat meningkat.

References

Ambarwati, E.R. (2009). Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press

Arif, N. (2009). Panduan Ibu Cerdas ASI dan Tumbuh Kembang. Yogyakarta : Media Presindo

Bahiyatun (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC

Bobak, Lawdermik, & Jensen. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Ed.4. Jakarta: EGC

Bony, D. (2010). 40 Hari Pascapersalinan Masalah dan Solusinya. http://puswaswara.com.

Dian, W. (2010). Aspek Sosial Budaya dan Masa Nifas. http://blosgpot.com/2010. diperoleh 10 Des 2010.

Foster, G.M., & Anderson, B.G. (1986). Antropologi Kesehatan. Jakarta: UI Press

Handayani, L. (2003). Tanaman Obat Untuk Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan, cet I Jakarta: Agromedia Pustaka

Ibrahim, C.S. (1996). Perawatan Kebidanan Jilid 3. Jakarta: Bharata

Indrawati, P. (2010). Panduan Perawatan Kehamilan. Yogyakarta: Atma Media Press

Mulyana, D & Rahmat, J. (2003). Komunikasi Antar Budaya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Mulyadi,. (2010). Maukah kita bercermin ke kota Medan. http : //et-ee.facebook.com.

Notoadmodjo, S. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam, (2003). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Panim, S. (2003). Metode Penelitian Kebidanan. Jakarta: EGC

Potter, D.F., & Hungler, B.P. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Jakarta: EGC

Rahmat, J. (2005). Psikologi komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Saleha, S. (2009). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika

Sari, N. (2004). Perawatan Post Partum Menurut Perspektif Budaya Karo. Medan: Universitas Sumetera Utara : Tidak dipublikasikan

Saryono (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Nulia Medika

Siregar, R.J. (2006). Perawatan Post Partum Berdasarkan Perspektif Budaya Mandailing di Kecamatan Medan Tembung. Medan: Sumatera Utara : Tidak Dipublikasikan

Suherni, (2009). Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitra Maya

Sunaryo, (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC

Suparyanto, (2010), Pantangan Makanan di Masa Nifas. http://blosgspot.com/2010/12 diperoleh 09 Desember 2010.

Suryanto, (2009). Riset Kebidanan Metodologi dan Aplikasi. Yogyakarta: Mitra Cendikia

Sutomo, A.H. (2003). Pedoman Praktis Safe Motherhood Asuhan Ibu dan Bayi. Jakarta: EGC

Swasono, M.F. (1998). Kehamilan, Kelahiran, Perawatan Ibu dan Bayi Dalam Konteks Budaya. Jakarta: UI Press

Tim Penyusun Program D-IV USU. (2010). Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Medan : Tidak dipublikasikan

Downloads

Published

22-05-2024

How to Cite

Simatupang, M., & Saragih, E. (2024). Pengalaman Suku Batak Toba dalam Perawatan Ibu Masa Nifas di Desa Sianipar Sihail Hail Kec. Balige Kab.Toba Tahun 2024. Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(2), 19072–19086. https://doi.org/10.31004/jptam.v8i2.15181

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check