Translating Folklore: Exploring the Indonesian Mistranslation of 'The Goblin of Adachigahara' Story from English into Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.31004/jptam.v8i2.15183Keywords:
Terjemahan, FabelAbstract
Penelitian ini menyelidiki penerjemahan 'The Goblin of Adachigahara' dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, mengungkap tantangan dalam melestarikan nuansa budaya dan bahasa. Melalui analisis komparatif, kajian linguistik, penilaian budaya, dan wawasan para ahli, studi ini menyoroti fenomena kesalahan penerjemahan, sehingga memperkaya pemahaman kita tentang dinamika penerjemahan cerita rakyat. Kendala linguistik muncul dengan jelas, dengan ekspresi idiomatik yang terbukti sulit untuk diterjemahkan secara langsung. Kompleksitas metaforis, yang merupakan bagian integral dari sifat puitis cerita rakyat, terkadang mengalami pengenceran dalam versi bahasa Indonesia, sehingga berdampak pada resonansi simbolik. Keaslian budaya menjadi titik fokus, menyeimbangkan kesetiaan dan keterhubungan bagi penonton Indonesia. Strategi adaptasi, meskipun meningkatkan pemahaman, terkadang menyebabkan penyederhanaan yang berlebihan. Perspektif para ahli menekankan tantangan yang sedang berlangsung seperti perbedaan bahasa dan variasi regional, serta menekankan perlunya perendaman budaya secara terus-menerus. Kolaborasi antara penerjemah, ahli bahasa, dan pakar budaya sangatlah penting. Implikasinya meliputi pelatihan kepekaan budaya, pedoman standar penerjemahan cerita rakyat Indonesia, dan inisiatif pendidikan bagi penerjemah dan pembaca. Pertimbangan etis menggarisbawahi praktik penerjemahan yang bertanggung jawab, menjaga martabat budaya sumber.b Kajian ini menyoroti rumitnya penerjemahan cerita rakyat yang kaya budaya, dengan menekankan peran penerjemah sebagai mediator budaya. Ketegangan antara keaslian budaya dan pemahaman pembaca memerlukan keseimbangan yang rumit, yang mendukung pentingnya pedoman etika. Penelitian ini menyumbangkan wawasan dan strategi berharga untuk menumbuhkan apresiasi terhadap beragam budaya dalam pertukaran narasi global, mendorong dialog dan penelitian berkelanjutan dalam penerjemahan cerita rakyat.
References
Al-Sari, F. H. H. (2023). Translation of cultural-specific Phrases of Kachach’s Novel: The American Granddaughter. Misan Journal of Academic Studies, 22(46), 228-238.
Lefevere, A. (2000). Mother Courage’s cucumbers. Venuti, Lawrence, 233-249.
Lefebure, C. (2019). Translating letters: criticism as a perspective for a translator. Applied Translation, 13(1), 32-39.
Saito, E., & Ludecke, M. (2023). Translations: A Self-Study of Teacher Education Practices of a Non-Native Speaking University Faculty Teaching in Cross-Cultural Contexts. Studying Teacher Education, 1-20.
Schleiermacher, F., & Bernofsky, S. (2021). On the different methods of translating. In The translation studies reader (pp. 51-71). Routledge.
Shi, L., & Wang, X. (2019). Strategies of Cross-cultural Eco-education in College English Translation Teaching. Ekoloji Dergisi, (107).
Toelken, B. (1996). Dynamics of folklore. University Press of Colorado.
Tymoczko, M. (2014). Enlarging translation, empowering translators. Routledge.
Yeh, J. H. Y., Lin, S. C., Lai, S. C., Huang, Y. H., Yi-Fong, C., Lee, Y. T., & Berkes, F. (2021). Taiwanese indigenous cultural heritage and revitalization: Community practices and local development. Sustainability, 13(4), 1799.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2024 Alvindi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).