Kebahagiaan pada Remaja Korban Perceraian Orang Tua: Menelisik Peran Persepsi Kualitas Persahabatan dan Regulasi Emosi

Authors

  • Hana Fachriya Aila Mumtaz Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Indonesia
  • Mamang Efendy Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Indonesia
  • Herlan Pratikto Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v8i2.15243

Keywords:

Kebahagiaan, Persepsi Kualitas Persahabatan, Regulasi Emosi

Abstract

Kebahagiaan menjadi aspek fundamental dalam proses pertumbuhan dan perkembangan remaja. Namun, perceraian orang tua seringkali menjadi faktor yang dapat menghambat perkembangan remaja untuk menuju kesejahteraan dan kebahagiaan yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran persepsi kualitas persahabatan dan regulasi emosi terhadap peningkatan kebahagiaan pada remaja korban perceraian orang tua. Pengambilan data remaja korban perceraian orang tua (N=192), menggunakan teknik snowball sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Oxford Happiness Questionnaire (OHQ) yang telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia, skala persepsi kualitas persahabatan dan skala regulasi emosi yang telah disusun sendiri oleh peneliti. Hasil uji korelasi non parametrik spearman rho’ menunjukkan persepsi kualitas persahabatan dan regulasi emosi memiliki hubungan positif yang signifikan terhadap peningkatan kebahagiaan pada remaja korban perceraian orang tua. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kebahagiaan remaja korban perceraian orang tua dapat ditingkatkan dengan adanya persepsi kualitas persahabatan dan regulasi emosi yang baik.

References

Argyle, M., & Crossland, J. (1987). Dimension of Positive Emotion. The British Journal of Social Psychology, 127-137.

Dyartika, E. H. (2015). Hubungan Antara Persahabatan dengan Kebahagiaan pada Remaja. Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Fangidae, S., & Antika, E. (2023). Pengaruh Kualitas Persahabatan terhadap Kebahagian Siswa SMA. Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application, 144 - 157.

Fomby, P., & Cherlin, A. J. (2007). Family Instability and Chils Well-being. American Sociological Review, 181-201.

Froh, J. J., Bono, G., & Emmons, R. (2010). Being Grateful is Beyond Good Manners: Gratitude and Motivation to Contribute to Society among Early Adolescent. Motivation and Emotion, 144-157.

Gross, J. J. (2007). Handbook of Emotional Regulation. New York: The Guilford Press.

Hapsari, I. G., & Sholichah, I. F. (2022). Pengaruh Kualitas Persahabatan dan Harga Diri Terhadap Kebahagiaan pada Mahasiswa. Jurnal Pendidikan dan Konseling, 383-387.

Hills , P., & Argyle , M. (2002). The Oxford Happiness Questionnaire: a compact scale for the measurement of psychological well-being. Personality and Individual Differences, 1073-1082.

Lestari, Y. I., & Palasari, W. (2020). Hubungan Antara Kualitas Persahabatan dengan Kebahagiaan pada Santri Pondok Pesantren IIK Riau. Jurnal Psikologi Jambi, 17-27.

Lyubomirsky, S. (2001). Why Are Some People Happier Than Other? The Role of Cognitive and Motivational Processes in Well-Being. American Psychologist, 239-349.

Mudaim, & Linarto, G. P. (2020). Dampak Perceraian Orang Tua Terhadao Hubungan Sosial Remaja. Counseling Milenial (CM), 295-305.

Parker, J., & Asher, R. (1993). Friendship and Friendship Quality in Middle Childschool: Link with Peer Group Acceptance and Feelings of Loneliness and Social Dissatisfaction. Journal of Developmental Psychology, 611 - 621.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, CV

Downloads

Published

23-05-2024

How to Cite

Mumtaz, H. F. A., Efendy, M., & Pratikto, H. (2024). Kebahagiaan pada Remaja Korban Perceraian Orang Tua: Menelisik Peran Persepsi Kualitas Persahabatan dan Regulasi Emosi. Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(2), 19415–19425. https://doi.org/10.31004/jptam.v8i2.15243

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check