Dialek Bahasa Madura di Jawa Timur Bagian Timur: Kajian Dialektologi
Keywords:
Dialek, Bahasa, Madura, Jawa Timur, MorfofonemisAbstract
Penelitian ini menyelidiki variasi Bahasa Madura di daerah Pantura (Pantai Utara). Penelitian ini juga membahas ciri morfofonemis dari ketiga wilayah penelitian Bahasa Madura. Penelitian ini mengamati tiga kabupaten: Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Situbondo, dan Kabupaten Banyuwangi. Data untuk penelitian ini dikumpulkan melalui teknik simak dan cakap. Kosa kata yang terdiri dari sepuluh kata kerja Madura dengan 200 gloss Morris Swadesh adalah subjek penelitian ini. Data primer dan sekunder adalah sumber data penelitian. Hasil menunjukkan bahwa di ketiga kabupaten yang dipelajari—Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Situbondo, dan Kabupaten Banyuwangi—terdapat perbedaan dan persamaan dialek. Adanya perbedaan dan persamaan dialek dipengaruhi dari letak wilayah geografis ketiga wilayah penelitian. Perbedaan maupun persamaan tersebut kemudian dikelompokkan dalam bentuk tabel kemudian dipetakan sesuai simbol dari peta wilayah yang telah ditentukan peneliti. Selain itu, ditentukan juga ciri dialek dari perbedaan dan persamaannya di ketiga wilayah penelitian tersebut dengan menggunakan proses morfofonemis. Namun, ciri-ciri dialek Bahasa Madura berdasarkan morfofonemis pada penelitian ini ternyata tidak semua gloss bisa mendapatkan imbuhan atau afiksasi untuk melakukan proses morfofonemis dikarenakan ada dialek yang berdasarkan wilayahnya sudah mendapatkan imbuhan di awal kata nya.
References
Adha, Y. R. (2011). Bahasa Jawa Dialek Gresik di Kabupaten Gresik (Kajian Morfofonemik). Skripsi. Universitas Airlangga.
Anggraeni, A. W. (2017). Komunikasi Fatik pada Masyarakat Pendalungan di Kabupaten Jember. Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia, 2(2), 128–144. https://doi.org/10.32528/bb.v2i2.825
Ayatrohaedi. (1979). Dialektologi Sebuah Pengantar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Chaer, A. (2008). Morfologi Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta.
Chambers, J. K., & Trudgill, P. (2007). Dialectology. Cambridge: Cambridge University Press.
Hima, R. (2014). Morfologo Bahasa Indonesia. Jember: Cahaya Ilmu.
Purwanti, A. T. (2015). Mapping The Pandhalungan Language in Probolinggo District Communities: A Dialectological Study. Skripsi. Universitas Airlangga.
Rahayu, I. M. (2013). Variasi Dialek Bahasa Jawa di Wilayah Kabupaten Ngawi: Kajian Dialektologi. Skriptorium, 1(2), 27–34.
Samarin, W. J. (1988). Ilmu Bahasa Lapangan. Yogyakarta: Kanisius.
Sariono, A. (2016). Pengantar Dialektologi (Panduan Penelitian dengan Metode Dialektometri). Jakarta: Media Pressindo.
Sofyan, A. (2016). Fonologi Bahasa Madura. Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher.
Suaedi, H. (2018). Analisis Percakapan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. BELAJAR BAHASA: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa, 3(1), 63–72.
Sudaryanto. (2015). Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Lunguistis. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.
Wijayanti, E. D. (2016). Variasi Dialek Bahasa Bawean di Wilayah Pulau Bawean Kabupaten Gresik: Kajian Dialektologi. Skripsi. Universitas Airlangga.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2024 Siti Murtifatul Uqraniyyah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).