Makna Mangulosi dalam Pernikahan Batak Toba: Kajian Wacana Kritis

Authors

  • Jekmen Sinulingga Universitas Sumatera Utara, Indonesia
  • Tioara Monika Simarmata Universitas Sumatera Utara, Indonesia
  • Juwita Paramita Tampubolon Universitas Sumatera Utara, Indonesia

Keywords:

Ulos, Batak Toba, Wacana Kritis

Abstract

Analisis terhadap tradisi mangulosi dalam pernikahan Batak Toba menyoroti ketaatan beragama dan sikap masyarakat Batak Toba terhadap tradisi tersebut. Bagi mereka, mangulosi bukan sekedar wali upacara, tapi juga bagian penting dari identitas keagamaan mereka. Tradisi ini disajikan secara ringan dan dipahami sebagai ungkapan cinta dan pengabdian. Selain itu, mangulosi juga menghilangkan nilai-nilai seperti kesetiaan, kerjasama tim, dan kepentingan diri sendiri dalam hubungan interpersonal dan komunitas. Permasalahan utama yang diangkat dalam penelitian ini antara lain pentingnya pemahaman tradisi mangulosi, dampak pelaksanaan ritual terhadap hubungan keluarga, dan nilai-nilai keagamaan yang terkandung dalam ritual yang dimaksud. Dalam analisis ini, kami juga menggunakan teknik berpikir kritis untuk menyelidiki aspek signifikansi keagamaan, perspektif partisipasi, dinamika keluarga, dan perubahan sosial terkait kepercayaan tradisional dalam pernikahan Batak Toba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mangulosi merupakan tradisi yang dilestarikan dengan baik dari nenek moyang. Ini merupakan bagian penting dalam persiapan pernikahan Batak Toba di Desa Hatoguan, Kecamatan Palipi, Kabupaten Samosir. Tradisi ini dilakukan setelah upacara pemakaman orang yang meninggal. Sebelum memasuki tahap mangulosi, acara diawali dengan penandatanganan kedua utusan dari masing-masing kedua pihak atau dengan menggunakan hukum kuno yang dikenal dengan Raja Parhata. Penyambutan ini dilakukan dengan menggunakan bahasa Batak Toba yang berisi ucapan salam dari keluarga pria dan ucapan terima kasih dari kelompok wanita kepada keluarga pria karena dianggap mempunyai rasa kesetiaan dan persahabatan yang kuat. Setelah itu, ada “jambar” (upacara inisiasi daging dimana anggota keluarga pria diperkenalkan kepada wanita. Setelah itu, ritual ini dilakukan dengan mangulosi, yaitu yang lebih tua memberikan yang lebih muda sebagai tanda hormat dan tetua memberikan sisanya kepada kedua tetua.

 

Downloads

Published

21-06-2024

How to Cite

Sinulingga, J., Simarmata, T. M., & Tampubolon, J. P. (2024). Makna Mangulosi dalam Pernikahan Batak Toba: Kajian Wacana Kritis. Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(2), 24641–24645. Retrieved from http://jptam.org/index.php/jptam/article/view/15932

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check