Makna Mangulosi dalam Pernikahan Batak Toba: Kajian Wacana Kritis
Keywords:
Ulos, Batak Toba, Wacana KritisAbstract
Analisis terhadap tradisi mangulosi dalam pernikahan Batak Toba menyoroti ketaatan beragama dan sikap masyarakat Batak Toba terhadap tradisi tersebut. Bagi mereka, mangulosi bukan sekedar wali upacara, tapi juga bagian penting dari identitas keagamaan mereka. Tradisi ini disajikan secara ringan dan dipahami sebagai ungkapan cinta dan pengabdian. Selain itu, mangulosi juga menghilangkan nilai-nilai seperti kesetiaan, kerjasama tim, dan kepentingan diri sendiri dalam hubungan interpersonal dan komunitas. Permasalahan utama yang diangkat dalam penelitian ini antara lain pentingnya pemahaman tradisi mangulosi, dampak pelaksanaan ritual terhadap hubungan keluarga, dan nilai-nilai keagamaan yang terkandung dalam ritual yang dimaksud. Dalam analisis ini, kami juga menggunakan teknik berpikir kritis untuk menyelidiki aspek signifikansi keagamaan, perspektif partisipasi, dinamika keluarga, dan perubahan sosial terkait kepercayaan tradisional dalam pernikahan Batak Toba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mangulosi merupakan tradisi yang dilestarikan dengan baik dari nenek moyang. Ini merupakan bagian penting dalam persiapan pernikahan Batak Toba di Desa Hatoguan, Kecamatan Palipi, Kabupaten Samosir. Tradisi ini dilakukan setelah upacara pemakaman orang yang meninggal. Sebelum memasuki tahap mangulosi, acara diawali dengan penandatanganan kedua utusan dari masing-masing kedua pihak atau dengan menggunakan hukum kuno yang dikenal dengan Raja Parhata. Penyambutan ini dilakukan dengan menggunakan bahasa Batak Toba yang berisi ucapan salam dari keluarga pria dan ucapan terima kasih dari kelompok wanita kepada keluarga pria karena dianggap mempunyai rasa kesetiaan dan persahabatan yang kuat. Setelah itu, ada “jambar” (upacara inisiasi daging dimana anggota keluarga pria diperkenalkan kepada wanita. Setelah itu, ritual ini dilakukan dengan mangulosi, yaitu yang lebih tua memberikan yang lebih muda sebagai tanda hormat dan tetua memberikan sisanya kepada kedua tetua.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2024 Jekmen Sinulingga

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).