Makna Simbolik Tortor Sombah pada Masyarakat Simalungun : Kajian Wacana Kritis
Keywords:
Makna, Tortor Sombah, Simalungun, Wacana KritisAbstract
Masyarakat Batak Simalungun memiliki suatu karya yaitu ornamen, alat musik, busana, dan tari. Tortor sombah merupakan sebuah gerakan yang diciptakan oleh masyarakat. Pada tahun 1953 yang dahulunya tortor sombah menyambut raja dan seiring perkembangannya zaman, tortor sombah digunakan untuk acara perkawinan ,kematian dan acara rondang bittang dan acara marsombuh sihol. Penelitian tortor sombah menggunakan teori Van Dijk yang di mana menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut kedalam suatu wacana. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan cara melakukan mencari sumber data dengan mewawancarai beberapa narasumber simalungun dan menggunakan studi literature Dalam tortor sombah mempunyai jenis gerak tubuh baik yang di lakukan laki laki maupun perempuan antara lain: ondok , unjei , eol , serser, Lakkah sitolutolu dan unjei yang bertujuan untuk mempercantik gerak tari .tortor sombah berfungsi untuk menyambut tamu seperti raja tondong,pemimipin daerah dan juga Tuhan yang telah memberkati kita hingga pada saat ini. tortor sombah juga mempunyai makna agar kita hidup dalam situasi kebersamaan, saling menghormati dan agar tidak lupa dengan adat yang telah di buat .
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2024 Jekmen Sinulingga

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).