Makna Simbolik Tortor Sombah pada Masyarakat Simalungun : Kajian Wacana Kritis

Authors

  • Jekmen Sinulingga Universitas Sumatera Utara, Indonesia
  • Cristien Oktaviani Saragih Universitas Sumatera Utara, Indonesia
  • Monica Batubara Universitas Sumatera Utara, Indonesia

Keywords:

Makna, Tortor Sombah, Simalungun, Wacana Kritis

Abstract

Masyarakat Batak Simalungun memiliki suatu karya yaitu ornamen, alat musik, busana, dan tari. Tortor sombah merupakan sebuah gerakan yang diciptakan oleh masyarakat. Pada tahun 1953 yang dahulunya tortor sombah menyambut raja dan seiring perkembangannya zaman, tortor sombah digunakan untuk acara perkawinan ,kematian dan acara rondang bittang dan acara marsombuh sihol. Penelitian tortor sombah menggunakan teori Van Dijk yang di mana menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut kedalam suatu wacana. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan cara melakukan  mencari sumber data dengan  mewawancarai  beberapa  narasumber simalungun  dan menggunakan studi literature Dalam tortor sombah  mempunyai jenis gerak tubuh baik yang di lakukan laki laki maupun perempuan antara lain: ondok , unjei , eol , serser, Lakkah sitolutolu dan unjei yang bertujuan untuk mempercantik gerak tari .tortor sombah berfungsi untuk  menyambut tamu seperti raja tondong,pemimipin daerah dan juga Tuhan yang telah memberkati kita hingga pada saat ini. tortor sombah juga mempunyai makna agar kita hidup dalam situasi kebersamaan,  saling menghormati dan agar tidak lupa dengan adat yang telah di buat .

Downloads

Published

23-06-2024

How to Cite

Sinulingga, J., Saragih, C. O., & Batubara, M. (2024). Makna Simbolik Tortor Sombah pada Masyarakat Simalungun : Kajian Wacana Kritis. Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(2), 25110–25118. Retrieved from http://jptam.org/index.php/jptam/article/view/16048

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check