Pengelolaan Limbah B3 pada Industri Kosmetik Tenant Kawasan PT. Surabaya Idustrial Estate Rungkut (SIER)
Keywords:
Penyimpanan, Limbah B3, Pengelolaan KemasanAbstract
Perbandingan limbah B3 PT R sebagai produsen kosmetik Peraturan Perkebunan 60% - 40% dengan kondisi lapangan 47,72 dan 52,28 mempunyai lokasi sampah terpisah, kapasitas sampah maksimal dibawah 0,05 kg. PT A sebagai produsen bahan laundry dan kemasan cucian lainnya, dengan kondisi landfill 7,5 m3/hari telah melakukan pemilahan sampah dengan penumpukan sekitar 3 kg. PT H pada kondisi lapangan tidak memiliki TPA dan pabrik telah memisahkan lokasi sampah, kapasitas sampah maksimal berkisar 14 kg. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengelolaan limbah B3 di pabrik TPS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat peraturan yang berlaku tentang pengelolaan limbah B3 serta referensi dari beberapa jurnal yang membahas pengelolaan limbah B3 di industri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada satu blok lalu lintas forklift dan penyimpanan kemasan untuk penyimpanan kemasan. Tumpukannya dipisahkan ke wadah penyimpanan lainnya.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2024 Syafira Nur Rachmasari

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).