Konversi Lahan Perkebunan Karet Menjadi Kelapa Sawit Dengan Pendekatan OBIA (Object Based Image Analysis) Di Kecamatan Ipuh
DOI:
https://doi.org/10.31004/jptam.v8i2.17654Keywords:
Konversi Lahan, Karet, Sawit, OBIAAbstract
Konversillahanamerupakan sebuah proses perubahantpenggunaan lahan yangtterjadi dari bentuk penggunaan tertentuakemudian dipergunakan untukopenggunaan yang lain. Provinsi Bengkulu menempati posisi ke-10 perkebunan karet terluas di Indonesia. Peningkatan luas lahan perkebunan karet di Provinsi Bengkulu masih tergolong rendah dibandingkan dengan peningkatan luas lahan perkebunan kelapa sawit. Data ini dapat dilihatadaripdata BPS Provinsi Bengkulu yang mencatat tahun 2010 Provinsi Bengkulu memiliki luas perkebunan sawit sebesar 246,8 Ha dan pada tahun 2022 luas perkebunan sawit di Provinsi Bengkulu menurut BPS tercatat sebesar 319,4 Ha. Tempat penelitian dilakukan di Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko yang diduka terjadi banyaknya alihafungsi lahan perkebunan karet menjadi kelapa sawit. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk melihat perubahan luas lahan yang melakukan konversi lahan perkebunan karet menjadi kelapa sawit di Kecamatan Ipuh. Adapun metode yang digunakan untuk merumuskan hasil penelitian ini yaitu denganametode deskriptif kuantitatif menggunakantanalisis OBIA (Object Based Image Analysis). Hasil penelitian terlihat bahwa Pada lahan perkebunan karet mengalami penyusutan sebesar 39,4% pada tahun 2003-2013. Angka tersebut semakin bertambah pada tahun 2013-2023 menjadi 68,6%. Sedangkan lahan perkebunan sawit mengalami peningkatan 59,4% pada tahun 2003-2013. Angka tersebut kemudian mulai berkurang pada tahun 2013-2023 menjadi 27,7%. Hal ini membuktikan bahwa konversiplahan perkebunan karet menjadi kelapa sawit benar terjadi di Kecamatan Ipuh, meskipun tidak semua lahan perkebunan karet dialihkan menjadi perkebunanpkelapa sawit dan tidak semua perkebunan kelapa sawit berasal dari lahan perkebunan karet.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2024 Ayu Ningsih, Ratna Wilis

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).