Nilai Kearifan Lokal Upacara Adat Mangirdak pada Etnik Batak Toba

Authors

  • Chrystopel Rafael H. Pangaribuan Universitas Sumatera Utara, Indonesia
  • Asriaty R. Purba Universitas Sumatera Utara, Indonesia

Keywords:

Kearifan Lokal, Tradisi, Mangirdak, Batak Toba

Abstract

Artikel ini berjudul Nilai Kearifan Lokal Upacara Adat Mangirdak Pada Etnik Batak Toba. Mangirdak merupakan upacara adat etnik Batak Toba yang dilaksanakan saat seorang wanita megandung anak pertamanya dan usia kehamilan memasuki tujuh bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai kearifan lokal yang terdapat pada upacara adat mangirdak. Teori yang digunakan dalam menganalisis data adalah teori kearifan lokal yang dikemukakan oleh Robert Sibarani. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian yaitu dalam upacara adat mangirdak, orang tua wanita (parboru) melakukan upacara Mangirdak akan dilaksanakan di rumah anaknya yang sudah hamil tua dengan harapan anaknya akan melahirkan dengan sehat, lancar, dan tanpa beban yang berisikan tahapan, yaitu: (1) persiapan; (2) pemberitahuan; (3) penjemputan; (4) penyampaian maksud dan tujuan; (5) pemberian ulos; (6) makan bersama; (7) pemberian nasihat; dan (8) penutup. Selain itu, kearifan lokal yang terdapat pada upacara adat mangirdak adalah (1) disiplin; (2) kesehatan; (3) gotong royong; (4) pengelolaan gender; (5) pelestarian budaya; (6) kesetiakawanan sosial; (7) cinta budaya; (8) komitmen; dan (9) rasa syukur.

Downloads

Published

14-07-2024

How to Cite

Pangaribuan, C. R. H., & Purba, A. R. (2024). Nilai Kearifan Lokal Upacara Adat Mangirdak pada Etnik Batak Toba. Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(2), 30047–30053. Retrieved from http://jptam.org/index.php/jptam/article/view/17788

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check